xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya yang berkualitas. Manusiayang berkualitas dapat dilihat dari segi pendidikan.
Hal ini terkandung dalam tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan nasional
bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan
bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, beriman, bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohani, juga memiliki keterampilan dan
kemampuan . Dengan penegasan diatas berati peningkatan kualitas sumber daya
manusia dilakukan dalam konteks peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Matematika merupakan ilmu universal yang menyadari perkembangan
teknlogi modern, juga mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, dan teori peluang.
Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan pada semua siswa mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pada dasarnya pelajaran matematika
bertujuan untuk melatih berpikir logis, analitis dan sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan kerja sama. Kompetisi tersebut diperlukan agar
siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah tidak pasti
dan kompetitif. Dalam setiap kesempatan, pelajaran matematika hendaknya dimulai
degan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Pelajaran matematika 1
xii di Sekolah Dasar pelajaran yang mempelajari tentang bilangan dan geometri
dan pengukuran. Pelajaran matematika harus di mulai dari hal yang kongkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dari hal yang
sederhana ke hal yang kompleks. Maka dari itu pembelajaran matematika di sekolah Dasar perlu menggunakan media dan strategi yang tepat. Sehingga
siswa mudah memahami materi yang di pelajari, walaupun dalam pembelajaran matematika telah menggunakan strategi yang tepat, tetapi
pelajaran matematika masih dianggap pelajaran yang sukar oleh sebagian siswa.
Untuk meningkatkan
keaktifan pembelajaran
guru diharapkan
menggunakan teknologi dan informasi seperti penggunaan media bangun datar. Kenyataan di lapangan tujuan matematika belum dapat di capai secara
optimal. Hal ini disebabkan karena pengajaran matematika kurang menggunakan media yang sesuai sehingga hanya menghafal saja. Dari aspek
bangun datar diharapkan siswa dapat meningkatkan prestasinya. Dari kenyataan tersebut maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan
bahwa rendahnya prestasi belajar matematika salah satunya adalah kurang optimalnya penggunaan media bangun datar .
Dari pengamatan dan pengalaman, mengajar, penulis dapat menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran
akan menyulitkan pemahan siswa pada konsep- konsep yang dipelajarinya. Bahkan siswa tidak tertarik dan cenderung tidak memperhatikan materi,
sedang guru menginginkan siswa dapat menyerap pelajaran yang disampaikan dengan semaksimal mungkin sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Untuk itu peneliti dalam proses kegiatan belajar mengajar berusaha untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan media sesuai materi.
Karena dengan media menambah daya tarik siswa, merasa senang dan berkesan.
Pembelajaran dikatakan berhasil baik apabila siswa dapat menguasai materi pembelajaran dengan mendapat nilai 75 atau tuntas. Dari pengalaman
penulis, nilai tes ujian semester mata pelajaran matematika SDN Ngargosari 3.
xiii Dari 22 siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 5 siswa, yang
mendapat nilai 70 sebanyak sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 6 siswa, yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 siswa, dan yang
mendapat nilai 40 sebanyak 5 siswa. Kenyataan yang menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa
masih rendah, seperti yang ditunjukkan dalam ulangan diatas. Hal ini menunjukkan masih ada kesenjangan antar harapan dan kenyataan yang ada.
Penerapan model pembelajaran yang invotif dan peran aktif siswa diharapkan membuahkan peningkatan prestasi belajar siswa. Salah satu
pembelajaran yang inovatif disini adalah pembelajaran menggunakan media belajar dengan model-mdel pembelajaran yang berbasis praktik penggunaan
alat peragamedia belajar, siswa akan lebih aktif karena tidak hanya memperhatikan, tetapi juga terlibat secara fisik, panca indera yang terlihat
lebih banyak, sehingga penanaman konsep akan lebih kuat dalam ingatan anak.
Disamping itu memberikan pengalaman kongkrit, suasana siswa tidak monoton, sehingga akan tercipta suasana belajar yang aktif, efektif, kreatif dan
menyenangkan. Proses pembelajaran mata pelajaran tidak menggunakan media
pembelajaran hasilnya kurang baik dan tidak berhasil. Proses pembelajaran mata pelajaran yang tidak menggunakan media
pembelajaran hasilnya kurang baik dan tidak berhasil. Dari latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Matematika Dengan Media Grafis Bangun Datar Siswa Kelas V SDN Ngargosari 3 Tahun Pelajaran 20092010”.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya