Benzoapiren BAP dan Dibenzoa,hantrasen DBA
Tabel 1 Toxic equivalency factor TEF molekul PAH karsinogen terhadap BAP
Rumus Molekul TEF
Nisbet Lagoy 1992 Rumus Molekul
TEF Nisbet Lagoy 1992
Rumus Molekul TEF
Nisbet Lagoy 1992
0.001 0.001
0.100
0.001 0.001
1.000
0.001 0.100
1.000 0.001
0.010 0.010
0.001
0.010 0.100
0.100
Sumber: Chen 1997; Petry et al. 1996
7
Dibenzoa,hantrasen Gambar 1 memiliki rumus kimia yang mirip dengan benzoapiren namun rumus bangun dari molekul ini berbeda. Sifat karsinogen
dari DBA dikategorikan kedua tertinggi setelah BAP. Sifat karsinogen dari molekul DBA baru terlihat setelah terjadi metilasi oleh promotor kanker seperti
tetradecanoylphorobol-asetat TPA, sehingga seperti chrysene molekul ini lebih sering dikategorikan sebagai inisiator terjadinya kanker. Reaksi metilasi dari
molekul DBA akan membentuk 7,12-dimetilbenza,hantrasen DMBA yang memiliki potensi karsinogenik lebih besar dibandingkan molekul awalnya dan
bahkan lebih besar dari BAP Luch 2005b. Molekul BAP dan DBA dapat mengadakan ikatan kovalen dengan DNA
dan setelah terikat dengan DNA molekul ini baru bersifat karsinogen. Terdapat hipotesis awal mengenai kemungkinan K-region yang menjadi salah satu situs
ikatan kovalen dengan DNA. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa K-region bukan situs pengikatan pada DNA dan molekul DBA yang tidak
memiliki K-region terbukti memiliki sifat karsinogen. Penelitian kemudian beralih pada bay region namun tidak ditemukan hasil penelitian yang mendukung kedua
situs ini sebagai situs ikatan PAH dengan DNA Luch 2005b. Penelitian akan sifat karsinogen dari kedua molekul ini kemudian
berkembang ke arah adanya pengaruh enzim tertentu yang mengaktivasi kedua molekul tersebut sehingga memiliki sifat karsinogenik. Salah satu enzim yang
diduga berperan pada tahap awal adalah enzim P-450 yang berada di retikulum endoplasma. Enzim ini akan mengoksidasi molekul BAP dan DBA dan
membentuk molekul oksida dari BAP dan DBA yang tidak stabil dan berubah menjadi turunan fenol, quinone, dan diol-epoksida-nya Harvey 2011.
Molekul turunan dari reaksi awal enzim P-450 ini dapat mengadakan ikatan kovalen dengan DNA seperti terlihat pada Gambar 2. Ikatan kovalen antara
molekul ini dengan DNA akan menyebabkan terjadinya kerusakan dan mutasi DNA. Mutasi yang umum terjadi adalah perubahan basa Guanin dG menjadi
Timin dG dan perubahan dari Adenosin dA menjadi Timin dA. Mutasi ini umum terjadi pada sel kanker. Selain itu pembentukan epoksida dapat memicu
terbentuknya radikal kation yang dapat merusak ikatan dalam DNA Luch 2005b.
Gambar 2 Mekanisme pembentukan ikatan kovalen BAP dan DNA Luch 2005a.