gonadotropin. Terdapat bukti nyata bahwa konsentrasi progesteron pada masa inisiasi superovulasi memegang peranan yang penting dan konsentrasi
progesteron yang tinggi menjadi indikasi signifikan dari keberhasilan program untuk mendapatkan embrio berkualitas baik dengan jumlah yang lebih tinggi.
Adriani et al. 2007, dalam jurnalnya menyatakan bahwa perlakuan superovulasi dengan dosis 40 mg FSH secara intramuskular pada sapi Simbrah memberikan
hasil terbaik dengan jumlah korpus luteum terbanyak.
2.2. Hematologi Darah
Darah merupakan komponen metabolisme makhluk hidup yang berperan sebagai media transportasi oksigen dan sari makanan ke dalam jaringan dan
mengangkut sisa metabolisme jaringan dan karbon dioksida untuk selanjutnya diekskresikan. Selain itu, sistem sirkulasi darah dapat juga berperan sebagai
sarana penyaluran sekresi kelenjar endokrin menuju organ target. Menurut Dellman dan Brown 1989, volume total darah mamalia berkisar antara 7-8
dari bobot badan dengan komposisi plasma sebesar 75-85 dan sisanya merupakan benda-benda darah sebanyak 25-35 yang terdiri atas eritrosit sel
darah merah, leukosit sel darah putih, dan platelet keping darah. Sedangkan plasma darah itu sendiri tersusun atas 91-92 cairan dan 8-9 padatan Swenson
1984. Darah juga berfungsi sebagai buffer atau regulator yang mengatur
kestabilan pH pada jaringan untuk metabolisme optimum, salah satunya dengan ion bikarbonat. Senyawa karbonik anhidrase dalam darah berperan mengkatalis
reaksi antara CO
2
dan H
2
O membentuk ion bikarbonat H
2
CO
3
dan selanjutnya CO
2
dikeluarkan dari tubuh melalui sistem respirasi. Pengaturan suhu dilakukan oleh darah melalui mekanisme yang berkaitan dengan kemampuan pembuluh
darah untuk berdilatasi dan berkonstriksi sehingga dapat mengatur pelepasan panas. Dalam sistem imunologis, darah dapat menjadi target agen infeksius
sehingga di dalam darah terkandung pula faktor-faktor penting pertahanan tubuh seperti limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil, dan basofil Frandson 1996 dan
Banks 1993.
Perubahan gambaran darah seperti jumlah sel darah merah, nilai hematokrit, dan kadar hemoglobin dapat mencerminkan adanya perubahan status
fisiologis. Indeks hematologi domba normal tersaji pada Tabel 1. Tabel 1 Parameter Hematologi Domba Normal
Parameter Nilai kisaran
Satuan RBC eritrosit
8-16 10
6
µl WBC leukosit
4-12 10
3
µl Hb
8-16 g
PCV 24-50
MCV 33-48
fl MCH
8-13 pg
MCHC 27-38
gdl Sumber: Frandson 1996, Banks 1993, dan Kelly 1984
2.3. Sel Darah Merah Eritrosit