METODOLOGI PENELITIAN Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

44

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengamati data pada suatu momen waktu pengumpulan data terhadap subjek penelitian yang sama one point in time Polit Beck, 2003. 2. Populasi, sampel dan teknik sampling 2.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien penyakit kardiovaskular di ruangan rawat inap kardiovaskular- Cardiac Center RSUP H. Adam Malik Medan. 2.2. Sampel Sampel dalam penelitian adalah pasien penyakit kardiovaskular di ruangan rawat inap kardiovaskular- Cardiac Center RSUP H. Adam Malik Medan yang telah diberi rekomendasi oleh dokter atau perawat untuk melaksanakan program rehabilitasi jantung fase I inpatient. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu memilih sampel diantara populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian Nursalam, 2009. Sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi sebagai berikut: 2.2.1. Kriteria inklusi a. Pasien penyakit kardiovaskular yang menjadi indikasi rehabilitasi jantung paska miokard infark, penyakit jantung koroner, pasca- Universitas Sumatera Utara 45 PTCA, pasca- CABG, CHF stabil, pacu jantung, penyakit katup jantung, transplantasi jantung, penyakit jantung bawaan dan penyakit gangguan vaskular lainnya. b. Pasien kardiovaskular yang telah diberi rekomendasi oleh dokter atau perawat untuk melaksanakan program rehabilitasi jantung fase I inpatient. c. Bersedia menjadi responden. 2.2.2. Kriteria eksklusi a. Pasien penyakit kardiovaskular yang menjadi kontraindikasi dilaksanakannya rehabilitasi jantung angina tidak stabil, gagal jantung kelas 4, takiaritmia-bradiaritmia tidak terkontrol, severe aortic-mitral stenosis, hypertropic-obstructive cardiomyopathy, severe pulmonary hypertension, dan kondisi lainnya. b. Tidak bersedia menjadi responden Besar populasi pasien penyakit kardiovaskular yang melaksanakan rehabilitasi jantung fase I di RSUP H. Adam Malik Medan tidak diketahui. Sehingga penentuan besar sampel dilakukan berdasarkan beda proporsi populasi yang diambil berdasarkan penelitian terdahulu Lameshow, 1997 dalam Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2004 dengan rumus: √ √ Universitas Sumatera Utara 46 √ √ 35,43 Keterangan: Z 0,5- α2 : derajat kemaknaan 95 Z 0,5- β : power test 90 p 1 : proporsi kepatuhan menurut penelitian sebelumnya yaitu 39 Van der Wal, et al., 2006 p 2 : proporsi kepatuhan yang diharapkan yaitu 80 Berdasarkan rumus diatas, maka besar sampel minimal yaitu 35 responden. Mengantisipasi terhadap kemungkinan responden yang drop out maka besar sampel ditambahkan 10 Sastroamsmoro, 2008 maka besar sampel menjadi 39 responden. Pada saat pengumpulan data penelitian, peneliti telah mendapatkan 39 responden namun terdapat tiga responden yang drop out. Responden drop out karena telah dijadwalkan untuk operasi atau telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, sehingga responden tidak dapat di follow-up oleh peneliti. Jadi besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. 3. Lokasi dan waktu penelitian 3.1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di ruangan rawat inap kardiovaskular- Cardiac Center RSUP H. Adam Malik Medan, dengan pertimbangan bahwa: Universitas Sumatera Utara 47 a. RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dan rumah sakit rujukan di wilayah barat Indonesia. RSUP H. Adam Malik Medan memiliki Cardiac Center sehingga banyak pasien penyakit kardiovaskular yang ditangani. b. Lokasi penelitian memberikan kemudahan bagi peneliti baik kemudahan administatif maupun teknis. c. Berdasarkan pengetahuan peneliti, penelitian yang sejenis belum pernah dikembangkan dan dilaksanakan di rumah sakit tersebut. 3.2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan 11 April- 6 Mei 2015. 4. Etika penelitian Penelitian dilaksanakan setelah keluarnya keterangan kelayakan etik ethical clearance dari komisi etik penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan keluarnya surat izin penelitian dari RSUP H. Adam Malik Medan. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti memegang teguh sikap ilmiah dan menggunakan prinsip etika penelitian keperawatan. Etika penelitian ini mencakup perilaku atau perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat Notoadmodjo, 2010. Etika penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah prinsip manfaat beneficence, menghargai martabat manusia respect for human dignity, dan prinsip mendapatkan keadilan right to justice Polit Beck, 2003. Universitas Sumatera Utara 48 4.1. Prinsip manfaat principle of beneficence a. Bebas dari bahaya freedom from harm Penelitian dilaksanakan tanpa mengakibatkan bahaya kepada responden baik fisik maupun psikis. Pengisian kuesioner dilakukan saat responden tidak sedang dilakukan intervensi medis maupun keperawatan. Peneliti menawarkan responden untuk mengisi kuesioner sendiri atau dibantu peneliti untuk membacakan dan menuliskan jawaban dalam kuesioner. Responden diberi kesempatan istirahat sesuai kebutuhan bila sesak nafas atau kelelahan. Setelah selesai mengisi kuesioner, peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya tentang segala yang terkait dengan penelitian ini. b. Bebas dari eksploitasi freedom from exploitation Peneliti memberi penjelasan kepada responden bahwa partisipasi mereka tidak dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan responden dalam hal apapun. Data yang diberikan responden hanya digunakan untuk keperluan penelitian saja. c. Rasio risiko keuntungan risk benefit ratio Peneliti mempertimbangkan risiko yang terjadi dan keuntungan yang diperoleh responden. Dalam penelitian ini tidak ada risiko fatal karena responden tidak diberikan perlakuan atau tindakan tertentu. Peneliti memberikan informasi kepada responden bahwa responden tidak mendapat keuntungan secara langsung dari penelitian, namun responden dapat lebih mengetahui pentingnya pengetahuan dan kepatuhan dalam melaksanakan latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I. Universitas Sumatera Utara 49 4.2. Prinsip menghargai martabat manusia principle of respect for human dignity a. Hak untuk terlibat atau tidak terlibat dalam penelitian right to self determination Peneliti memperlakukan responden secara manusiawi. Responden telah mendapat penjelasan tentang penelitian sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian. Responden mempunyai hak menentukan kesedian mereka sebagai responden tanpa paksaan, sanksi apapun, atau berdampak bagi proses pengobatan dan perawatannya. Responden tetap mendapatkan pelayanan baik medis maupun keperawatan seperti biasanya sesuai prosedur. b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari pelakuan yang diberikan right to full disclosure Peneliti memberikan penjelasan mengenai penelitian dan tanggung jawab peneliti jika terjadi sesuatu pada responden akibat proses pengisian kuesioner. Sebelum penelitian dilakukan, responden mendapatkan penjelasan meliputi tujuan, manfaat, prosedur, ketidaknyamanan yang mungkin terjadi dan dijelaskan bahwa penelitian ini tidak ada risiko apapun yang terjadi pada responden. Kesediaan responden telah dibuktikan dengan menandatangani informed consent yang disediakan pihak RSUP H. Adam Malik dan peneliti. 4.3. Prinsip keadilan principle of justice a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil right to fair treatment Responden berhak mendapat perlakuan yang adil baik sebelum, selama, dan setelah berpartisipasi dalam penelitian tanpa ada diskriminasi. Setiap pasien Universitas Sumatera Utara 50 yang melaksanakan rehabilitasi jantung fase I yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi mendapatkan kessempatan yang sama menjadi responden tanpa melihat latar belakang sosial, budaya, suku, ataupun agama. b. Hak untuk dijaga kerahasiaanya right to privacy Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan. Semua data yang dikumpulkan selama penelitian disimpan dan dijaga kerahasiaannya. Data hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian saja. Kuesioner yang telah disi disimpan oleh peneliti dan tidak diberikan kepada pihak rumah sakit. 5. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian Notoatmodjo, 2010. Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner data demografi, kuesioner pengetahuan, dan pengukuran tingkat kepatuhan. 5.1. Lembar A: Kuesioner data demografi Kuesioner data demografi berisi tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, dan diagnosis medis primer penyakit kardiovaskular. 5.2. Lembar B: Kuesioner pengetahuan latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I Kuesioner pengetahuan digunakan untuk menilai pengetahuan responden mengenai latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I yang berisi 20 pernyataan. Pernyataan dalam kuesioner ini diambil dari Coronary Artery Universitas Sumatera Utara 51 Disease Education Questionnaire CADE-Q Ghisi, et al., 2012, Cardiac Rehabilitation Patient Knowledge Pre and Post Test Sheridan Hospital, 2014, dan tinjauan teori yang berhubungan dengan pelaksanaan latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Instrumen ini menggunakan skala guttman, dengan skor jika menjawab dengan benar: 1 dan salah: 0 untuk pernyataan positif. Skor jika menjawab dengan benar: 0 dan salah: 1 untuk pernyataan negatif. Jumlah pernyataan positif sebanyak 11 item yaitu pernyataan nomor 1, 2, 4, 6, 8, 10, 13, 15, 16,17, dan 18. Pernyataan negatif sebanyak 9 item yaitu pernyataan nomor 3, 5, 7, 9, 11, 12, 14, 19, dan 20. Proses penilaian pada data kuesioner pengetahuan dilakukan dengan cara cut off point dengan melihat nilai tertinggi dan terendah dari seluruh responden yaitu 20 dan 11. Kategori pengetahuan responden dikelompokkan menjadi baik dan kurang baik. Pengetahuan responden dinyatakan baik jika skor total ≥ 15 dan kurang baik jika skor total 15. 5.3. Lembar C: Daily checklists latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I Pengukuran tingkat kepatuhan menggunakan metode subjective self-report dalam bentuk self-monitoring yaitu daily checklists. Lembar diisi oleh peneliti dengan memberi tanda centang pada lembar latihan aktivitas fisik apabila responden telah melaksanakan latihan setiap harinya. Lembar latihan aktivitas fisik berisi frekuensi dan durasi latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I. Kategori tingkat kepatuhan responden Universitas Sumatera Utara 52 dikelompokkan menjadi patuh dan tidak patuh Kalogianni, 2011. Proses penilaian pada data daily checklists dilakukan dengan cara cut off point dengan melihat nilai tertinggi dan terendah dari seluruh responden yaitu 100 dan 57. Responden dinyatakan patuh jika melaksanakan latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I sebanyak ≥ 78 dari seluruh program yang dijalani dan tidak patuh jika responden melaksanakan latihan sebanyak 78 dari seluruh program yang dijalani. 6. Validitas dan reliabilitas 6.1. Validitas Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur Notoadmodjo, 2010. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya sehingga data yang diperoleh dapat relevan atau sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut Sugiyono, 2008. Pengujian validitas terhadap 20 item kuesioner pengetahuan dilakukan dengan cara validitas isi content validity oleh dosen, dokter, dan perawat yang ahli dibidangnya judgement experts. Selanjutnya dilakukan uji validitas dengan teknik korelasi product moment. Pada uji ini semua item kuesioner pengetahuan menghasilkan nilai koefisien korelasi lebih besar dari nilai r tabel 0,423 yaitu 0,806. Sehingga 20 item kuesioner pengetahuan dinyatakan valid. Universitas Sumatera Utara 53 Pengukuran tingkat kepatuhan dalam bentuk daily checklists disusun berdasarkan program latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I yang diterapkan di ruangan rawat inap kardiovaskular RSUP H. Adam Malik, sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas. 6.2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya melalui hasil konsistensi pengukuran dari waktu ke waktu jika hal yang diukur tidak berubah Nursalam, 2009. Setelah 20 item kuesioner pengetahuan dinyatakan valid maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji coba kuesioner telah dilakukan pada 1 April 2015 hingga 6 April 2015 terhadap 10 sampel yang diasumsikan memiliki karakterisitik yang sama dengan kelompok sampel penelitian tidak termasuk subjek penelitian. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan cara internal consistency menggunakan rumus cronbach’s alpha Polit Beck, 2003. Dari hasil uji didapatkan nilai r alpha 0,738 sehingga 20 item kuesioner pengetahuan dinyatakan reliabel. Pada penelitian ini, tidak dilakukan uji reliabilitas pada instrumen pengukuran tingkat kepatuhan karena instrumen disusun berdasarkan program latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I yang diterapkan di ruangan rawat inap kardiovaskular RSUP H. Adam Malik. Universitas Sumatera Utara 54 7. Prosedur pengumpulan data Dalam pengumpulan data penelitian, peneliti mengikuti prosedur penelitian yang berlaku di tempat penelitian, baik prosedur administrasi maupun prosedur dalam pelaksanaan penelitian. 7.1. Prosedur administrasi a. Mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan penelitian kepada Direktur Utama RSUP H. Adam Malik Medan. b. Setelah izin melakukan penelitian keluar peneliti melakukan pendekatan formal dan informal kepada penanggung jawab ruangan rawat inap kardiovaskular- Cardiac Center RSUP H. Adam Malik Medan. 7.2. Prosedur penelitian a. Memastikan pasien yang akan menjadi responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan melakukan kolaborasi bersama dokter dan perawat di ruangan. b. Peneliti menjelaskan tentang tujuan, manfaat dan prosedur pengisian masing-masing kuesioner pada calon responden. c. Memberikan penjelasan tentang informed consent, memberikan kesempatan kepada calon responden untuk bertanya, dan meminta calon responden untuk menandatanganinya informed consent yang disediakan pihak RSUP H. Adam Malik dan peneliti bila bersedia menjadi responden. d. Pengisian kuesioner dilakukan saat responden tidak sedang dilakukan intervensi medis maupun keperawatan. Peneliti menawarkan kepada responden untuk mengisi kuesioner sendiri atau dibantu peneliti untuk Universitas Sumatera Utara 55 membacakan dan menuliskan jawaban dalam kuesioner. Responden diberi kesempatan istirahat sesuai kebutuhan bila sesak nafas atau kelelahan. Setelah kuesioner selesai diisi, peneliti langsung melihat kelengkapan dan mengklarifikasi bila ditemukan jawaban yang kurang jelas. e. Peneliti menjelaskan kembali mengenai cara pengisian lembar daily checklist latihan aktivitas fisik kepada responden. Lembar daily checklist diisi setiap hari oleh peneliti. Responden diminta untuk mengingat kembali recall latihan aktivitas fisik yang telah dilaksanakan. f. Lembar daily checklist dinyatakan telah selesai diisi jika responden telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit karena responden telah memasuki rehabilitasi jantung fase II immediate outpatient. 8. Analisis data 8.1. Pengolahan data Data yang telah diperoleh selanjutnya diolah menggunakan software statistika komputer, melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Edit data editing Data yang sudah dikumpulkan dikoreksi kelengkapan dan kejelasannya. Jika ditemukan kesalahan atau data yang kurang jelas maka dilakukan konfirmasi untuk memperoleh data yang sebenarnya. b. Pemberian kode coding Data diklasifikasikan menurut masing-masing kategori. Setiap kategori jawaban diberi kode yang berbeda untuk mempermudah pengolahan data. Data terdiri dari data demografi responden, pengetahuan responden Universitas Sumatera Utara 56 tentang latihan aktivitas rehabilitasi jantung fase I, dan kepatuhan responden melaksanakan latihan aktivitas rehabilitasi jantung fase I. Data demografi yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, status pernikahan, dan diagnosis medis primer penyakit kardiovaskular. Umur pasien diberi kode 1 jika berumur 17-25 tahun, kode 2 jika berumur 26-35 tahun, kode 3 jika berumur 36-45 tahun, kode 4 jika berumur 46-55 tahun, kode 5 jika berumur 56-65 tahun, kode 6 jika berumur 65 tahun. Jenis kelamin di beri kode 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan. Pendidikan terakhir yang diselesaikan diberi kode 1 jika SD sederajat, kode 2 jika SMP sederajat, kode 3 jika SMA sederajat, kode 4 jika D1- S3. Pekerjaan responden diberi kode 1 jika bekerja sebagai pegawai negeri sipil, kode 2 jika bekerja sebagai pegawai swasta, kode 3 jika bekerja sebagai wiraswasta pedagang, kode 4 jika bekerja sebagai TNI POLRI, kode 5 jika bekerja sebagai petani, peternak, tukang bangunan, kode 6 jika tidak bekerja ibu rumah tangga atau pensiunan. Status pernikahan diberi kode 1 jika telah menikah dan kode 2 jika belum menikah. Diagnosis medis primer penyakit kardiovaskular diberi kode 1 untuk penyakit jantung koroner, kode 2 untuk gagal jantung kongestif, kode 3 untuk STEMI ST Elevation Miocardial Infarction, kode 4 untuk NSTEMI Non ST Elevation Miocardial Infarction, kode 5 untuk APS Anti Phospholipid Syndrome dan kode 6 untuk efusi perikardium. Universitas Sumatera Utara 57 Pengetahuan responden tentang latihan aktivitas rehabilitasi jantung fase I diberi kode 1 jika skor total ≥ 15 dan kode 2 jika skor total 15. Kepatuhan responden melaksanakan latihan aktivitas rehabilitasi jantung fase I diberi kode 1 jika melaksanakan ≥ 78 dan kode 2 jika melaksanakan 78. c. Memasukkan data entry processing Data yang sudah diberi kode selanjutnya dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan perangkat program statistik. d. Pengecekan data cleaning Pengecekan data yang sudah dimasukkan untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan-kesalahan seperti pengkodean atau kesalahan dalam membaca kode. 8.2 Analisis data Analisis data yang sudah diolah dengan software statistika komputer, selanjutnya dianalisis dalam dua tahapan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. a. Analisis univariat Analisis univariat berupa data kategorik dilakukan untuk menggambarkan karakteristik responden jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, dan diagnosis medis primer penyakit kardiovaskular, penilaian pengetahuan dan tingkat kepatuhan responden. Kemudian menghitung distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dan data ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi. Universitas Sumatera Utara 58 b. Analisis bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan simetris dua arah yang signifikan antara variabel pengetahuan dan tingkat kepatuhan. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik nonparametrik chi-square karena penelitian bersifat independen unpaired, semua data dalam bentuk ordinal dan data tidak harus berdistribusi normal Budiarto, 2010. Tabel 4.1 Interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan nilai p Dahlan, 2008. Parameter Nilai Interpretasi Nilai p p 0,05 p 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji Tidak terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji Universitas Sumatera Utara 59

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Karakteristik Hipertensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik dari September Hingga November 2014

6 76 84

Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009 - 2010

0 47 83

Karakteristik Pasien Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan Yang Menjalani Kateterisasi Jantung di RSUP H. Adam Malik Medan

1 50 59

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Tahun 2007 – 2009 di RSUP H. Adam Malik Medan

3 58 65

Penerimaan Tenaga Non PNS RSUP H. Adam Malik Semester I TA 2017

0 1 6

Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

0 1 32

Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

0 2 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN - Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Penyakit Kardiovaskular dalam Melaksanakan Latihan Aktivitas Fisik Rehabilitasi Jantung Fase I di RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 9