Peranan fitoplankton sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup ekosistem perairan dan memegang
peranan penting dalam mata rantai jaringan makanan. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi reaksi-reaksi
enzimatik dalam proses fotosintesis contohnya adalah temperatur. Kenaikan temperatur sebesar 10
C akan meningkatkan kegiatan fotosintesis maksimum menjadi dua
kali lipat. Faktor lain yang juga dapat memprngaruhi daur hidup plankton adalah seperti kecerahan, nitrat, nitrit, fosfat,
silikat, dan arus laut. Oleh karena itu untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di laut perlu memperhatikan
faktor- faktor tersebut yang dapat mempengaruhi plankton dalam menghasilkan sumber energi Sachoemar dan Nani,
2006.
2.5. Kaitan dengan Perubahan Iklim dan Ekosistem Laut
Suhu dan stratifikasi permukaan laut telah menjadi kunci penentu bagi komposisi komunitas dan produksi
fitoplankton. Perubahan iklim global dapat menyebabkan perubahan secara sistematis fitoplankton baik dari sisi
kelimpahan maupun struktur komunitasnya. Di sisi lain, perubahan terhadap kondisi fitoplankton di sebuah perairan
dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kesuburan suatu perairan karena merupakan pendukung
rantai makanan tingkat tertinggi yaitu sebagai makanan utama bagi ikan-ikan, kepiting, udang dan zooplankton. Karena
sifatnya yang sensitive terhadap perubahan lingkungan maka fitoplankton dapat digunakan sebagai indikator yang sangat
sesuai dalam mengamati perubahan iklim global. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
pemantauan secara berkala terhadap kelimpahan fitoplankton di suatu perairan Adnan et al., 2010.
8
Perubahan iklim merupakan isu global yang disebabkan oleh meningkatnya gas seperti CO2 carbon
dioxide, CH4methane, N2O nitrous oxide, CFCs chloro- fluorocarbons dan VOCs volatile organic compounds yang
dihasilkan dari aktifitas antropogenik dan perubahan fungsi lahan deforestasi. Meningkatnya konsentrasi beberapa jenis
gas ini di atmosfer bumi menyebabkan penyerapan energi matahari dan refleksi panas matahari menjadi semakin tinggi.
Kondisi ini meningkatkan suhu udara di Bumi dan memicu terjadinya perubahan iklim. Peningkatan suhu bumi juga
memengaruhi fitoplankton yang berfungsi sebagai produsen perairan. Meningkatnya konsentrasi CO2 akan mempercepat
terjadinya proses pengapuran, yang menyebabkan terjadinya kematian. Kondisi ini akan memengaruhi produktifitas perairan
laut Putuhena, 2011. Fitoplankton adalah plankton nabati yang hidup
melayang di laut. Fitoplnakton memiliki peran penting pada ekosistem perairan karena bersifat autotrofik yaitu dapat
menghasilkan makanan sendiri sehingga menjadi sumber energi yang menghidupkan seluruh fungsi ekosistem di
perairan. Zooplankton adalah plankton hewani yang hidup melayang di perairan. Zooplankton bersifat heterotrofik yaitu
tidak dapat memproduksi makanannya sendiri sehingga kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada fitoplankton
sebagai makanannya. Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh musim, intensitas cahaya, curah hujan, kecepatan angin dan
suhu udara. Dalam satu tahun terjadi dua kali musim pancaroba yaitu sekitar bulan April-Mei dan bulan November.
Angin pada musim pancaroba umumnya lebih lemah dan laut menjadi sangat tenang sehingga proses pemanasan di
permukaan bumi dapat terjadi dengan kuat. Apabila suhu permukaan laut tinggi menyebabkan kuantitas zooplankton
menurun walaupun fitoplankton berada pada puncak populasi.
9
Hal tersebut disebabkan karena metabolisme sel meningkat jika suhu meningkat hingga memerlukan daya serap oksigen
yang tinggi. Hal tersebut tidak didukung ketersediaan oksigen di perairan karena daya larut oksigen rendah pada suhu tinggi
Rachman, 2011.
2.6. Invasive Spesies Ikan dan Ubur-ubur