Teori Belajar Sejarah LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

12 Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas untuk alat tes dan alat tes untuk penelitian . Validitas alat tes menggunakan “point biserial”, sedang validitas penelitian menggunakan “The part with whole correlation” Guilford and Benjamin Fruchter, 1978: 331.

C. Teori Belajar Sejarah

Proses pendidikan bertujuan untuk mencapai tingkat perkembangan dalam bidang pengetahuan , kepribadian, sikap , dan ketrampilan. Dan untuk memperoleh hasil belajar yang optimal dalam belajar sejarah diperlukan suatu metode yang sesuai dengan pokok bahasan. Dewasa ini banyak dipermasalahkan pengaruh perkembangan ilmu pendidikan dalam pengajaran sejarah. Untuk itu ada terdapat tiga tokoh pendidikan yang dipercayai dan berpengaruh terhadap pengajaran sejarah, antara lain : Bruner, Piaget, dan Bloom. Menurut Jerome Bruner dengan teorinya “Cognitive Gestalt” dalam buku The Process of Education 1960 berpendapat bahwa “ Dalam pembelajaran terdapat dua aspek yang penting yakni: pertama memberikan pelajaran tentang ide-ide atau subjek informasi masa lampau yang disajikan oleh Guru kepada siswanya. Dengan kata lain siswa didik mempelajari sejarah melalui pelaku sejarah dan diajarkan secara profesional dengan mengajukan peristiwa kesejarahan lainnya yang relevan. Kedua, prosedur dan konsep dapat diajarkan seawal mungkin pada siswa didik sejak siswa mulai mengenal lingkungan sekolah dengan menekankan pada peranan struktur dalam belajar, pemahaman 13 intuitif belajar, belajar dengan menemukan sendiri, kesiapan untuk belajar, dan keaktifan siswa dalam belajar. Pengaruh yang cukup besar dalam dunia pendidikan terutama pengajaran Sejarah adalah pemikiran Bloom , dan kawan-kawan. Nana Sudjana 1989:22 dalam buku Penilaian Hasil Belajar Mengajar, mengatakan bahwa: “Dalam Sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor”. 1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, antara lain: a. Ingatan C1 Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah b.Pemahaman C2 Pemahaman dapat dibedakan menjadi 3 kategori yaitu: 1 Tingkat terendah adalah pemahaman 2 Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran 3 Tingkat ketiga adalah pemahaman tingkat tertinggi pemahaman Ekstrapolasi c. Penerapan atau Aplikasi C3 Penerapan atau aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkrit atau situasi khusus. 14 d. Analisa C4 Analisa adalah usaha untuk memilih sesuatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. e. Sintesis C5 Sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian ke dalam bentuk menyeluruh. f. Evaluasi C6 Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, dan lain-lain. Dengan demikian evaluasi sangat berperan penting dalam memberikan pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai-nilai, ide-ide, pemecahan atau metode tertentu berdasarkan suatu patokan atau kriteria. Bila digambarkan, hierarki belajar Bloom adalah seperti di bawah ini: Pengetahuan – Komprehensif – Aplikatif -- Analisis – Sintesis -- Evaluasi Mudah------------------------------------------------------------------Kompleks 2. Ranah afektif yang berkenaan dengan sikap terdiri dari lima aspek, antara lain: a. Penerimaan Yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. b. Jawaban atau reaksi Yaitu reaksi yang diberikan oleh seorang terhadap situasi yang datang dari luar. 15 c. Penilaian Penilaian ini berkenaan dengan nilai atau kepercayaan terhadap gejala. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan untuk menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai. d. Organisasi Pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. e. Internalisasi nilai Yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 3. Ranah Psikomotor, hasil belajar psikomotor dalam bentuk ketrampilan Skill dan kemampuan bertindak individu. Ranah psikomotor ini ada enam tingkatan, antara lain: a. Gerak refleks ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar. b. Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar. c. Kemampuan persepsional. d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. e. Gerakan-gerakan skill mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompleks. 16 f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi seperti gerakan akspresif dan interpretatif Keterampilan siswa didik dalam belajar sejarah diartikan sebagai “ berpikir menurut pemahamannya”, “berpikir secara bebas”, “mampu mengorganisasikan penulisan bahan sejarah” , “ mampu menulis ceritera sejarah” dan sebagainya . Dengan pendekatan Bloom ini kemampuan keterampilan yang biasanya dimulai pada usia belasan tahun dapat diawali dengan konsep pemahaman sejak siswa duduk di kelas rendah. .

D. Mata Pelajaran Sejarah

Dokumen yang terkait

Implementasi penilaian hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 147

KERAGAMAN MEDIA YANG DIGUNAKAN GURU SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA DUA SMA DI KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

1 18 178

Hubungan antara Minat Membaca dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Semarang Kota Semarang Tahun Ajaran 2014 2015

0 3 135

LAWATAN SEJARAH KOTA TUA SEMARANG DAN MINAT BELAJAR SEJARAH PADA PEMBELAJARAN MASA KOLONIAL DI KELAS XI SMA N 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

2 23 166

Pengaruh Tripusat Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Kota Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 13 194

Penggunaan Metode Diskusi Mata Pelajaran IPS Sejarah Pada Mata Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Sampangan 04 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Ajaran

0 6 89

Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Dalam Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Sejarah Pada SMA Di Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2010 2011

0 7 146

Penggunaan Metode Diskusi Mata Pelajaran IPS Sejarah Pada Mata Pelajaran IPS Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Sampangan 04 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Ajaran 2004-2005.

0 0 2

BAB II PENILAIAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM A. Deskripsi Pustaka 1. Penilaian Proses Dalam Pembelajaran - PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA NU NUR

0 2 21

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 20162017

0 0 16