Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di
sekolah untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan dan pengetahuan. Meningkatkan nilai atau sikap dalam rangka penerapan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.
2.2.8. Tari Hangruwat
Seni tari sebagai salah satu ekspresi estetik manusia dalam bentuk gerak. Gerak telah muncul sejak awal kehidupan manusia. Gerak-gerak tari yang
dilakukan manusia pararel dengan gerak-gerak pada binatang, yang menggunakan instrumen utama tubuhnya masing-masing Rohidi 2000:17-18.
Tarian pada dasarnya mutlak hanya bertolak dari medium ungkap yang disebut geraktari. Dramatari terdapat dua macam, yakni ada yang bermedium
ungkap dengan geraktari saja sehingga disebut dramatari tanpa dialog atau sendratari, dan ada pula yang bermedium ungkap perpaduan antara geraktari
dengan dialog atau ucapan sehingga disebut dramatari Rusliana 2012:14.
Tari Hangruwat merupakan sendratari garapan baru yang diciptakan oleh Mulyani. Mulyani merupakan seniman yang berada di Kabupaten Wonosobo.
Sendratari Hangruwat menceritakan tentang adat yang berada di Kabupaten Wonosobo khususnya di dataran Tinggi Dieng. Sendratari Hangruwat di
dalamnya terdapat tiga tarian yaitu Tari Topeng, Tari Ijo, dan Tari Hangruwat. Ketiga tarian tersebut memiliki makna dan cerita yang berbeda-beda, Tari Topeng
menggambarkan tentang sifat-sifat manusia dan hawa nafsu yang dimiliki oleh manusia. Tari Ijo menggambarkan tentang alam yang berada di dataran Tinggi
Dieng, sedangkan Tari Hangruwat menceritakan tentang anak yang memiliki rambut gembel, dan sesepuh di daerah tersebut melakukan ruwatan kepada anak
yang memiliki rambut gimbal. Peneliti mengamati dan mengkaji tentang Tari Hangruwat wawancara dengan Mulyani 14 Maret 2015.
Kata nguwat dalam Bahasa Jawa yang berarti bersuci diri. Gimbal adalah simbol warisan kecintaan leluhur pada kepada generasi penerusnya. Berambut
gimbal merupakan sebuah kebanggaan karena ada kepercayaan sebagai titisan leluhur Kyai Kolodete. Sedang ruwat merupakan sarana membuang sesuker
dengan cara memotong rambut melalui upacara wawancara dengan Mulyani 14 Maret 2015.
Tari Hangruwat menyampaikan pesan bahwa manusia harus selalu mensucikan diri agar manusia tersebut dapat selalu dekat dengan sang Maha Suci dalam
kehidupan sehari –hari. Bagi anak–anak Dena Upakara Hangruwat berarti
pembebasan dari segala keterbatasan dengan bantuan tangan halus Tuhan melalui perwujudan cinta kasih para biarawati wawancara dengan Mulyani tanggal 14
Maret 2015. Kostum Tari Hangruwat yaitu menggunakan, mekak warna merah, sabuk, celana
warna hitam yang di bagian luar dihiasi dengan kain berwarna merah dibentuk seperti celana balon pendek. Rambut dicepol dan diberi hiasan rambut bunga
berwarna merah muda. Penari rambut gembel kostunya sama dengan keempat penari lainnya, hanya saja pada bagian kepala menggunakan wig gimbal
wawancara dengan Mulyani 14 Maret 2015.
2.2.10. Kerangka Berfikir .
Bagan 2.1. Kerangka Berfikir
Sumber: Desi Wijayanti 20 Januari 2015. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER TARI HANGRUWAT
Pelaksanaan 1.
Guru 2.
Siswa 3.
Materi Pembelajaran 4.
Tujuan Pembelajaran 5.
Metode Pembelajaran 6.
Media Pembelajaran 7.
PBM 8.
Alat pembelajaran 9.
Sumber 10.
Evaluasi Pembelajaran
PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI
HASIL
Kognitif Afektif
Psikomotorik
Memahami, mengerti,
Kesopanan, memperhatikan,
rasa percaya diri, Mampu
melakukan, mempraktekan,
mengekspresikan