Model Pembelajaran Teams Games Tournament TGT Pendekatan SETS

dan kemudian menjadi pemerhati yang baik, sehinggga diharapkan dapat membantu peningkatan perolehan belajar. Simpulan penelitian lain juga menunjukkan bahwa gambar yang mempunyai daya tarik, secara tak langsung akan memotivasi pembelajar sedangkan motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam tindak belajar.

2.5 Model Pembelajaran Teams Games Tournament TGT

Peneliti membagi model pembelajaran TGT menjadi tiga bagian utama yaitu tim, games, dan turnamen sebagaimana pula yang disampaikan oleh Slavin 2009. Penjelasan mengenai tiga bagian utama TGT adalah sebagai berikut. a. Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar–benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. b. Games Game terdiri dari pertanyaan–pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya sari presentasi dan pelaksaan kerja tim. c. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Turnamen biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim melaksanakan kerja kelompok. Guru membagi siswa ke dalam tim kemudian kuis diberikan untuk menguji pengetahuan siswa. Siswa bekerja sama dalam menyelesaikan kuis, penyelesaian kuis ini dilakukan dengan turnamen antara tim yang ada. Ketiga bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena masing-masing bagian mendukung bagian yang lain.

2.6 Pendekatan SETS

SETS Science, Environment, Technology, and Societymerupakan transformasi dari pendidikan STS Science, Technology, and Society. Kumar 2000:136 dalam mendefinisikan STS sebagai berikut. ... The goals of STS include making science and technology literacy available for all, preparing the noncollege-bound to compete successfully in an increasingly science and technology-oriented workplace, and equipping the future citizenry with the tools and information necessary for making informed personal and policy decisions concerning the role of science and technology in global society. Kumar menyatakan bahwa STS memandang alam dan lingkungan dengan cara yang berbeda. STS memandang kebijakan kontroversial yang berimbas pada sains, teknologi, dan lingkungan sosial. SETS dikembangkan oleh Prof. Achmad Binadja dari Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang. Tambahan kata Environment menjadikan SETS sebagai visi pendidikan yang menyentuh lebih banyak aspek. Purwaningsih 2005:24 menyatakan bahwa pendidikan SETS mencakup topik dan konsep yang berhubungan dengan sains, lingkungan, teknologi dan hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat. SETS membahas tentang hal-hal bersifat nyata, yang dapat dipahami, dapat dibahas dan dapat dilihat. Membicarakan unsur-unsur SETS secara terpisah berarti perhatian khusus sedang diberikan pada unsur SETS tersebut. Dari unsur ini selanjutnya dicoba untuk menghubungkan keberadaan konsep sains dalam semua unsur SETS agar bisa didapatkan gambaran umum dari peran konsep tersebut dalam unsur-unsur SETS yang lainnya. Dalam pendidikan SETS, pendekatan yang paling sesuai adalah pendekatan SETS itu sendiri. Binadja 2002:24 mengungkapkan sejumlah ciri atau karakteristik dari pendekatan SETS adalah: a. Tetap memberi pengajaran sains. b. Murid dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat. c. Murid diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains ke bentuk teknologi. d. Murid diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains yang diperbincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi keterkaitan antara unsur tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi berkenaan. e. Dalam konteks kontruktivisme murid dapat diajak berbincang tntang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa bersangkutan. Tujuan-tujuan tersebut mendukung pendidikan IPA yang berwawasan lingkungan karena IPA tidak dapat lepas dari unsur lingkungan, masyarakat, maupun teknologi. Tujuan pendidikan bervisi SETS menurut Binadja 2002 adalah diantaranya mendidik siswa sehingga mereka menjadi sangat memperhatikan lingkungan sementara tetap maju secara keilmuan, teknologi, maupun secara ekonomi, memberi perhatian pada masalah sosial yang disebabkan oleh transformasi sains ke dalam bentuk teknologi yang tealah ada sebagai bentuk warisan lama, memberi perhatian kepada aspek lain kehidupan sosial yang berpengaruh kepada kemajuan sains dan teknologi, dan memberi perhatian kepada kemajuan sains dan teknologi untuk menjawab harapan masyarakat masa kini dan masa depan. Dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS murid diminta menghubungkan antar unsur SETS. Maksudnya adalah murid menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dengan benda-benda yang berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam SETS. Murid memungkinkan memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk kelebihan maupun kekurangannya. Contoh gambar keterkaitan unsur-unsur SETS dalam materi kecepatan seperti pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Keterkaitan Unsur SETS dalam Materi Kecepatan Sumber : Binadja 2002:26

2.7 Model Pembelajaran Puzzle to Picture Tournament PPT Bervisi SETS