Pengalaman ketidakpuasan dalam bekerja juga turut menjadi salah satu pendorong dalam mengembangkan usaha baru.
Persepsi mahasiswa diduga akan berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Hal ini dapat dilihat apabila persepsi mahasiswa tentang
mata kuliah kewirausahaan positif maka akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha dan sebaliknya jika persepsi mahasiswa
tentang mata kuliah kewirausahaan negatif maka minat berwirausaha mahasiswa akan rendah.
Persepsi mahasiswa terhadap dosen akan muncul pada saat perkuliahan berlangsung, penilaian mahasiswa bisa berupa penilaian positif atau
penilaian negatif bergantung dari apa yang diterima mahasiswa dari informasi-informasi yang diberikan oleh dosen melalui pengamatan.
Minat berwirausaha mahasiswa juga dapat dilihat dari sosialisasi dengan lingkungannya. Minat berwirausaha adalah suatu perhatian khusus
terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan bergantung dari bakat dan lingkungannya.
Apabila mahasiswa memiliki persepsi yang baikpositif tentang kewirausahaan, maka diharapkan mahasiswa akan lebih mudah
menerima dan menguasai bahan perkuliahan yang diberikan oleh dosen, sehingga dengan demikian diduga persepsi yang positif terhadap mata
kuliah kewirausahaan akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha.
2. Budaya Organisasi Terhadap Minat Berwirausaha
Menurut Nurkhan, 2005:14, minat bertalian erat dengan perhatian, maka faktor-faktor tersebut adalah pembawaan, suasana hati atau
perasaan, keadaan lingkungan, perangsang dan kemauan. Kemudian menurut Kristsada, 2010: 19-20, menyebutkan faktor yang
mempengaruhi minat: a. The factor inner urge, adalah rangsangan yang datang dari lingkungan
atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat.
b. The factor of social motive adalah minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal, disamping hal dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri
manusia juga dipengaruhi oleh motif sosial. c. Emotional factor adalah faktor perasaan dan emosi mempunyai
pengaruh terhadap obyek misal perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat membangkitkan perasaan
senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya menurut Singgih, 2006: 88, ada 3 cara untuk meningkatkan minat, yaitu:
a. Pemberian Ganjaran Pemberian ganjaran untuk memperkuat perilaku individu. Prinsip
dasar dari cara ini adalah teori belajar yang berpandangan bahwa kegiatan yang lebih disenangi dapat menjadi ganjaran positif, yang
dapat dipakai sebagai ganjaran untuk kegiatan lain yang kurang disenangi. Berdasarkan paparan tersebut, ganjaran bukan hukuman
untuk menjatuhkan tetapi untuk membangun yang diharapkan melalui pemberian ganjaran seseorang dapat mengembangkan minat
wirausahanya secara berkelanjutan.
b. Penetapan Sasaran Penetapan sasaran sebagai sesuatu yang hendak dicapai, misalnya
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Makin jelas spesifik sasaran yang hendak dicapai maka akan lebih besar kemungkinan untuk
mencapainya. Selain itu, perlu adanya penetapan prioritas yang hendak dicapai. Berdasarkan paparan tersebut, dalam penetapan
sasaran harus jelas agar sasaran yang akan dicapai akan mudah tercapai. Penetapan sasaran merupakan salah satu hal untuk mencapai
sebuah hasil yang maksimal.