BAB II LANDASAN TEORI
A. Pola Pembinaan Anak
1. Pengertian Pembinaan Anak
Kehidupan seorang anak masih sangat bergantung pada orang tua, keluarga, maupun orang lain karena anak-anak masih labil atau
berubah-ubah sehingga harus adanya bimbingan atau pembinaan agar anak dapat berkembang dengan baik.
Pembinaan atau bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang terlatih dengan baik dan
memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seorang dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan
menanggung bebannya sendiri Crow Crow dalam Mugiarso, 2009: 2. Menurut Smith dalam Priyatno Anti, 1999: 94 pembinaan
atau bimbingan anak adalah proses layanan yang diberikan individu- individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana- rencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dengan baik. Dari kedua pendapat tentang pengertian pembinaan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pembinaan merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada individu atau anak agar anak dapat menyesuaikan
10
diri dengan lingkungan serta dapat mengatur kegiatan dan menentukan pilihan atau keputusannya sendiri. Sedangkan pembinaan terhadap anak
korban kekerasan atau pembinaan dalam proses rehabilitasi adalah proses memulihkan klien yang mengalami hambatan dalam perkembangan.
Pembinaan atau bimbingan dalam proses rehabilitasi juga diartikan sebagai suatu proses memulihkan klien yang mengalami
hambatan untuk memperoleh kemanfaatan yang sepenuhnya dalam dirinya dan masyarakat Surya, 1988: 268.
2. Tujuan Pembinaan Anak
Pembinaan atau bimbingan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari bimbingan yaitu sebagai berikut:
a Untuk membantu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada, serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannya.
b Menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki
berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan
lingkungan Prayitno dalam Mugiarso, 2009: 22.
Pelaksanaan pembinaan anak harus berdasarkan tujuan pembinaan anak yaitu membantu anak untuk memperkembangan diri
sehingga menjadi anak yang berguna dalam kehidupannya atau lingkungannya.
3. Dasar Pelaksanaan Pembinaan