Identifikasi dan Metode Estimasi Model

128 Secara diagramatis dan matematis, keterkaitan variabel endogen dan variabel penjelas dalam model ekonomi rumahtangga petani plasma kelapa sawit dapat di lihat pada Lampiran 2, 3 dan 4.

5.2.2. Identifikasi dan Metode Estimasi Model

Model ekonometrik yang telah dirumuskan di atas merupakan model sistem persamaan yang terdiri dari persamaan struktural dan persamaan identitas yang bersifat simultan, sehingga perlu dilakukan lebih dahulu identifikasi model sebelum ditentukan metode estimasi terhadap parameter-parameternya. Menurut Koutsoyiannis 1977 identifikasi adalah masalah formulasi, sehingga suatu model dikatakan teridentifikasi jika mempunyai bentuk yang unik secara statistik. Identifikasi dari sistem persamaan merupakan identifikasi untuk setiap persamaan dalam sistem tersebut, identifikasi parameter untuk setiap persamaan yang sudah ada jika kita bisa membuktikan bahwa bentuk statistiknya khas. Aturan ini menetapkan persayaratan identifikasi dengan menggunakan metode syarat ordo order condition sebagai syarat keharusan dan syarat pangkat rank condition sebagai syarat kecukupannya. Rumusan identifikasi model berdasarkan kriteria syarat ordo adalah sebagai berikut: Over identified : K - M G – 1 Exactly identified : K - M = G – 1 Under identified : K - M G – 1 dimana: K = jumlah variabel dalam model, yaitu variabel endogen dan prederteminan M = jumlah variabel endogen dan eksogen dalam setiap persamaan tertentu dalam model G = jumlah persamaan dalam model atau jumlah variabel endogen dalam model. 129 Syarat ordo terkait erat dengan ukuran matriks segi yang berukuran G-1 x G-1 yang berunsur parameter estimsi dalam sistem persamaan simultan. Untuk mengecek syarat ordo pada masing-masing persamaan dalam model yang ada, dapat dilakukan dengan menghitung jumlah persamaan struktural atau jumlah variabel endogen G dan jumlah keseluruhan variabel atau variabel endogen dan eksogen dalam model K dan dalam setiap persamaan M. Hasil identifikasi untuk setiap persamaan struktural harus mempunyai kriteria teridentifikasi berlebih over identified atau teridentifikasi secara tepat exactly identified atau K - M G – 1 agar dapat diestimasi parameternya. Syarat ordo belum menjamin matriks segi yang terbentuk mempunyai pangkat penuh full rank. Oleh karena itu dalam proses identifikasi masih diperlukan syarat pangkat. Kriteria syarat pangkat menentukan bahwa suatu persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan yang bernilai bukan nol pada ordo G – 1 dari parameter struktural variabel yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut. Dalam model ekonometrik rumahtangga petani plasma yang diestimasi terdapat 33 persamaan atau 33 variabel endogen G, terdiri dari 15 persamaan perilaku dan 18 persamaan identitas. Jumlah seluruh variabel dalam model K adalah 74, sedangkan jumlah variabel pada masing-masing persamaan struktural M berkisar 6 hingga 10 variabel. Dengan memperhatikan jumlah keseluruhan persamaan dalam model, jumlah variabel pada masing-masing persamaan yang diidentifikasi maka dapat disimpulkan bahwa setiap persamaan perilaku mempunyai kondisi identifikasi berlebih over identified karena semua persamaan memenuhi persyaratan K - M G - 1. Selanjutnya proses identifikasi syarat pangkat secara manual sangat tidak praktis. Oleh karena itu proses identifikasi ini dilakukan pada 130 waktu melakukan respesifikasi model dengan bantuan program SASETS Versi 6.12 Prosedur Syslin Metode 2SLS. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada waktu respesifikasi model dapat disimpulkan bahwa seluruh persamaan pada model di atas teridentifikasi berlebih. Menurut Koutsoyianis 1977 jika persamaan dalam model diidentifikasi sebagai identifikasi berlebih maka metode estimasi yang dapat diterapkan, antara lain: 2SLS two-stage least squares, LIML limited information maximum likelihood, 3SLS three-stage least squares atau FIML full information maximum likelihood. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan, sehingga pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh koefisien persamaan struktural secara simultan. Estimasi parameter struktural secara simultan akan membantu simulasi kebijakan secara simultan juga dan memberikan hasil estimasi yang lebih efisien. Menurut Koutsoyiannis 1977, estimasi yang diperoleh dari penggunaan LIML dan FIML akan bias jika menggunakan contoh yang kecil, akantetapi hasil estimasi konsisten atau biasnya cenderung nol jika jumlah contoh ditingkatkan. Metode LIML dan 2SLS mempunyai kemiripan mendasar, tetapi prosedur penghitungan LIML tidak praktis cumbersome dan lebih rumit daripada 2SLS. Demikian juga persyaratan penggunaan FIML yang memerlukan informasi lengkap dalam spesifikasi model dianggap sebagai persyaratan yang terlalu keras stringent. Umumnya peneliti hanya tertarik dengan satu atau dua persamaan, karena spesifikasi keseluruhan model sangat sulit dan tampaknya hanya membuang waktu. Hal ini menjadi alasan mengapa ahli ekonometrik cenderung memilih metode 2SLS sebagai alat analisis metode ekonometrik. Selain itu penggunaan 2SLS pada dasarnya dapat menghindari adanya bias pada sistem persamaan simultan yang bersumber dari keberadaan 131 variabel endogen sebagai variabel penjelas dari setiap persamaan. Variabel endogen ini mempunyai komponen sistematik yang ditentukan oleh variabel eksogen dan komponen acak random dari persamaan struktural. Akantetapi metode 2SLS belum memperhatikan besaran hubungan variabel pengganggu pada satu persamaan struktural dengan variabel pengganggu pada persamaan struktural lainnya nilai covariance. Jika hubungan tersebut lemah maka penggunaan 2SLS atau 3SLS tidak berbeda. Apabila diyakini adanya hubungan yang kuat antar variabel pengganggu jika menggunakan metode 2SLS, maka pilihan yang tepat adalah metode 3SLS. Selain itu penggunaan metode 3SLS memerlukan jumlah observasi yang cukup besar, jika jumlah observasi relatif kecil maka pilihan metode estimasi sebaiknya 2SLS. Berdasarkan pertimbangan di atas maka pemilihan metode 2SLS dianggap pilihan yang tepat berdasarkan karakteristik data yang ada dan kendala yang dihadapi. Menurut Koutsoyiannis 1977, metode 2SLS merupakan aplikasi ordinary least squares OLS dengan dua tahap, yaitu mula-mula mengestimasi seluruh persamaan struktural yang ada dalam bentuk yang direduksi reduced form dengan metode OLS. Bentuk yang direduksi dari persamaan struktural diperoleh melalui manipulasi matematika sehingga setiap variabel endogen diregresikan hanya terhadap variabel eksogen. Dari hasil estimasi ini diperoleh estimasi untuk setiap variabel endogen yang selanjutnya digunakan untuk mengestimasi masing-masing persamaan struktural yang ada dalam model ekonometrik. Berdasarkan kriteria dan pertimbangan di atas melalui proses iterasi secara berulang respesifikasi model maka model ekonometrik rumahtangga usahatani PIR kelapa sawit ini dianggap tepat jika diestimasi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil dua tahap two- stage least squares dan disingkat 2 SLS. 132

5.3. Analisis Dampak Faktor Eksternal dan Internal terhadap Kinerja