Uji Normaliitas Analisis Kemampuan Problem Solving

35 35

4.2.2.1 Uji Normaliitas

Hasil uji normalitas data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas χ 2 hitung χ 2 tabel Kriteria Eksperimen 0,88 7,81 Normal Kontrol 2,37 7,81 Normal Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ 2 hitung untuk setiap data kurang dari χ 2 tabel dengan dk = 3 dan α = 5 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa H diterima. Hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya yang digunakan adalah statistik parametrik.

4.2.2.2 Analisis Kemampuan Problem Solving

Hasil analisis kemampuan problem solving data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Hasil Analisis Kemampuan Problem Solving Data Posttest Langkah Problem Solving Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Mengidentifikasi dan menganalisis masalah 11,48 15,00 Mengkonstruksi pemecahan masalah 37,41 50,00 Menjalankan solusi 40,74 29,23 Membuat kesimpulan 9,26 4,61 Berdasarkan data di atas, terdapat perbedaan persentase siswa yang cukup signifikan dalam kemampuan problem solving antara kelas eksperimen dan kontrol. Persentase tahapan kemampuan siswa pada tahap satu mengidentifikasi dan menganalisis masalah dan tahap dua mengkonstruksi masalah lebih tinggi kelas kontrol dibandingkan kelas eksperimen. Tetapi pada tahap tiga dan tahap empat persentase tahapan kemampuan siswa lebih tinggi kelas eksperimen 36 36 dibandingkan kelas kontrol. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan problem solving siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis kemampuan problem solving prettest dan posttest dapat diperoleh peningkatan tahapan kemampuan problem solving. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Gambar 4.1. Data Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas Kontrol 1. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah 2. Mengkonstruksi pemecahan masalah 3. Menjalankan solusi 4. Membuat kesimpulan 37 37 Gambar 4.2. Data Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas Eksperimen Kedua gambar di atas menunjukkan peningkatan kemampuan problem solving pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan metode modeling lebih efektif dibandingkan metode ceramah.

4.2.2.3 Uji Hipotesis