Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan olahraga permainan yang cukup digemari hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann 2005: 15 berpendapat, “Sepakbola pada saat ini adalah olahraga yang paling populer di dunia, jauh lebih populer dibandingkan olahraga populer lainnya seperti basket, volleyball, dan tenis ”. Dewasa ini permainan sepakbola tidak sekedar dilakukan untuk tujuan rekreasi dan pengisi waktu luang akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal. Berkaitan dengan sepakbola prestasi maka akan banyak sekali hal yang harus dibicarakan dan dikupas. Untuk mencapai suatu prestasi yang optimal maka perlu adanya pembinaan atlet yang dimulai sejak dini. Sepakbola di Kabupaten Pati sendiri menjadi olahraga yang sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya SSB yang bermunculan di Kabupaten Pati. Banyaknya SSB yang bermunculan ini adalah salah satu bentuk usaha untuk menciptakan generasi muda sepakbola di Indonesia. Kabupaten Pati juga mempunyai organisasi sepakbola yang bernama PERSIPA Pati. Perkembangan prestasi sepakbola khususnya di Kabupaten Pati belum terlalu bagus. Terbukti dari PERSIPA Pati yang hanya mampu masuk di Liga Nusantara. Menurut Sukatamsi 2001:11 memaparkan bahwa untuk menciptakan dan mencapai prestasi yang tinggi dalam sepakbola, seorang pemain harus memiliki 4 aspek yaitu : 1 pembinaan teknik keterampilan, 2 pembinaan fisik kesegaran jasmani, 3 pembinaan taktik mental dan kecerdasan, 4 kematangan juara. Belajar dan berlatih teknik dasar sepakbola merupakan suatu tindakan yang mempunyai nilai positif dalam upaya peningkatan prestasi sepakbola, oleh karena itu agar dapat mencapai prestasi yang baik, pelatih harus mengajarkan bagaimana bermain sepakbola yang baik dan benar dengan menekankan pada penguasaan teknik dasar sepakbola, dengan gerakan-gerakan teknik dasar yang beraneka ragam. Menguasai teknik dasar bermain sepakbola merupakan faktor yang penting agar memiliki keterampilan bermain sepakbola. Salah satu teknik dasar dalam sepakbola yang cukup penting adalah teknik dribbling atau yang lebih kita kenal dengan dribbling. Menurut Sucipto 1999:28 menyatakan bahwa menggiring bola adalah menendang bola terputus-putus atau pelan-pelan. Teknik dasar dribbling harus dikuasai dengan baik karena dalam situasi tertentu dribbling sangat menentukan. Misalnya, harus melewati hadangan beberapa pemain lawan untuk dapat menerobos pertahanan lawan. Disamping itu dribbling juga untuk suatu strategi penyelamatan saat bola tidak dapat diumpan sesegera mungkin. Dalam jurnal tips singkat dribbling Arin Novitasari 2007:24 juga dijelaskan bahwa, “Dribbling pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yakni closed dribbling dan speed dribbling. Closed dribbling dilakukan dengan kontrol penuh atas bola dan ketika bola tidak benar-benar aman dari lawan kita. Pada speed dribbling bola digiring sambil berlari secepat-cepatnya bisa juga dilakukan dengan menendang bola kedepan sambil berlari mengejar sekuat- kuatnya.” Sedangkan Sukatamsi 1984:158 berpendapat teknik dribbling dibagi tiga macam yaitu : 1. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam, 2. Teknik dribbling dengan kura-kura penuh punggung kaki dan, 3. Teknik dribbling dengan kura-kura kaki bagian luar. Selain itu kelincahan dribbling sangat dibutuhkan untuk menunjang teknik tersebut. Untuk mencapai prestasi dalam kelincahan terhadap hasil dribbling harus didukung oleh kondisi fisik yang baik, penguasaan teknik dan psikologis. Dengan memiliki kondisi fisik yang baik maka seorang pemain akan lebih mudah untuk mencapai prestasi maksimal. Hal ini diungkapkan oleh Sajoto 198 8:3, “Bahwa salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen kondisi fisik, komponen tersebut terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelenturan, keseimbangan, ketetapan dan kesehatan berolahraga.” Unsur-unsur kondisi fisik yang perlu dilatih dan ditingkatkan harus sesuai dengan cabang olahraga masing-masing atau sesuai dengan kebutuhannya dalam permainan maupun pertandingan. Dalam cabang olahraga sepakbola kondisi fisik yang dibutuhkan sangat komplek, antara lain meliputi : daya tahan, kecepatan, kelincahan, kekuatan, kelentukan, keseimbangan, daya ledak, dan koordinasi. Kelincahan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting untuk dapat berpartisipasi dalam bermacam-macam kegiatan olahraga khususnya sepakbola. Soekarman 1987:71 mengatakan bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dalam kecepatan tinggi. Seorang pemain yang memiliki kelincahan yang baik akan dapat menyesuaikan diri dengan pergerakan bola yang selalu berubah ketika si pemain kehilangan bola, maka dengan kemampuan dan kelincahannya, lebih memungkinkan baginya untuk mendapat bola itu kembali, tentu saja dengan usaha dan latihan yang keras. Karena pentingnya unsur kelincahan dalam permainan sepakbola khususnya dalam menggiring bola, maka perlu mendapat porsi dan perhatian khusus dari pelatih ataupun pembina tim sepakbola. Sekolah Sepakbola Bina Taruna merupakan salah satu perkumpulan atau organisasi sepakbola yang berkembang di Kabupaten Pati. Sekolah Sepakbola Bina Taruna Tambakromo Pati berdiri pada tahun 2010 yang beralamatkan di Desa Sitirejo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati. SSB Bina Taruna terbentuk karena adanya keinginan untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan bakat-bakat muda dalam olahraga sepakbola. Prestasi yang pernah dicapai oleh SSB Bina Taruna bisa dibilang cukup bagus, yaitu pada tahun 2012 pernah manjadi juara 2 dalam turnamen sepakbola U-14 tingkat jawa tengah, dan tahun 2013 masuk menjadi juara 1 piala Bupati Pati. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melatih, dan juga ditambah dengan hasil wawancara peneliti dengan pelatih kepala SSB Bina Taruna bapak Slamet Riyadi pada tanggal 17 Maret 2015 pukul 15.30 WIB, beliau menyatakan bahwa “kendala yang dihadapi atlet saat dribbling masih lambat dan tidak terarah ”. Penyebab hasil dribbling atlet SSB Bina Taruna masih lambat dikarenakan oleh kemampuan teknik dribbling mereka masih kurang, oleh sebab itu peneliti ingin mengambil data untuk mengetahui kemampuan para atlet tersebut. Dalam penyusunan skripsi penulis terinspirasi dan mereferensi dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan latar belakang masalah pada skripsi ini. Penelitian terkait antara lain : Nurriva Ardian Tanjung, 2012, Hubungan Kelincahan Dan Keterampilan Juggling Dengan Kemampuan Menggiring Bola Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola SMA Islam 1 Gamping Sleman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kelincahan dan keterampilan juggling dengan kemampuan menggiring bola pada siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMA Islam 1 Gamping Sleman. Puput Dodi Riyanto, 2014, Sumbangan Keseimbangan Dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Dribbling Sepakbola Pada Pemain Diklat Bintang Pelajar Usia 17 Kabupaten Semarang. Penelitian ini mengungkapkan bahwa secara signifikan ada sumbangan secara simultan antara keseimbangan dan kelincahan terhadap keterampilan dribbling pemain sepakbola Bintang Pelajar Kabupaten Semarang. Mencermati permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang “Pengaruh Latihan Variasi Kelincahan Terhadap Keterampilan Dribbling Sepakbola Pada Pemain SSB Bina Taruna Tambakromo Pati Tahun 2015 ” dengan alasan karena teknik dasar dribbling merupakan salah satu hal yang sangat mendasar dalam bermain sepakbola yang harus dimiliki oleh setiap pemain sepakbola, sehingga dalam hal ini akan sangat membantu peneliti untuk memperoleh data penelitian.

1.2. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN AGILITY LADDER EXERCISE DENGAN METODE LATERAL RUN DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA PEMAIN SSB PELANGI U17 TAHUN 2015

1 23 101

PENGARUH LATIHAN DRIBBLING SIRKUIT DAN METODE BERMAIN TERHADAP KECEPATAN DRIBBLING BOLA PADA PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA PELANGI TAHUN 2015

2 10 93

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DRIBBLING DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI-VARIASI LATIHAN DRIBBLING PADA PEMAIN USIA 10-12 TAHUN SSB SEJATI PRATAMA TAHUN 2017.

0 3 21

PENGARUH BENTUK VARIASI LATIHAN DRIBBLING SEPAKBOLA TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING ATLET U-15 SSB PATRIOT MEDAN TAHUN 2016.

0 3 20

PENGARUH VARIASI LATIHAN DRIBBLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING PEMAIN USIA 14-15 SEKOLAH SEPAKBOLA GUMARANG TAHUN 2016.

0 3 16

PENGARUH PEMBERIAN VARIASI LATIHAN DRIBBLING TERHADAP HASIL DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 14-17 TAHUN SSB VAN DUYNHOVEN SARIBUDOLOK TAHUN 2016.

0 2 20

PENGARUH VARIASI LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL EKSTRAKURIKULER SMA YAPIM MABAR TAHUN 2016.

0 6 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRAIGHT LINE TRAJECTORY DAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA USIA 15 TAHUN (SSB) SINAR PAGI BANDAR SETIATAHUN 2014/2015.

1 2 19

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN.

7 60 130

Pengaruh Latihan Dribbling Zig-Zag dan Dribbing Bolak–Balik Terhadap Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Bintang Selatan - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 20