Bab IV Pembahasan dan penelitian 156
c. Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk
menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari
residual error. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing variabel independen ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5, mengindikasikan
adanya heteroskedastisitas. Pada tabel 4.44 berikut dapat dilihat nilai signifikansi masing-masing koefisien korelasi variabel bebas terhadap nilai
absolut dari residual error.
Tabel 4.44 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas
Correlations
ABSOLUT_ ERROR
Spearmans rho X1 Correlation
Coefficient -.403
Sig. 2-tailed .017
N 35
X2 Correlation
Coefficient -.048
Sig. 2-tailed .785
N 35
ABSOLUT_ERR OR
Correlation Coefficient
1.000 Sig. 2-tailed
. N
35 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Bab IV Pembahasan dan penelitian 157
Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh seperti dapat dilihat pada tabel 4.44 diatas memberikan suatu indikasi bahwa residual error yang muncul dari persamaan
regresi mempunyai varians yang sama tidak terjadi heteroskedastisitas, dimana nilai signifikansi dari masing-masing koefisien regressi kedua variabel independen dengan
nilai absolut error masih lebih besar dari 0,05 yaitu 0,17 dan 0,785. Selain itu cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model
dapat pula dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika : 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Hasil pengujian heterokedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini :
Bab IV Pembahasan dan penelitian 158
Gambar 4.45 Grafik Uji Heterokedastisitas
Diperoleh titik-titik data tersebar di atas dan dibawah 0, sehingga disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada persamaan regresi yang diperoleh.
4.2.2.1 Hubungan Peran Komite Audit Dan Kinerja Audit Internal Terhadap Good Corporate Governance Di PT Pos Indonesia Persero Bandung.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara Peran Komite Audit X
1
dan Kinerja Audit Internal X
2
dengan Good Corporate Governance Y maka dapat dicari dengan menggunakan analisis korelasi pearson product. Korelasi ini
digunakan karena teknik statistik ini paling sesuai dengan jenis data skala penelitian yang digunakan yaitu Interval.
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
R e
g re
s s
io n
S tu
d e
n ti
ze d
D e
le te
d
P re
s s
R e
s id
u a
l
3 2
1
-1 -2
Scatterplot Dependent Variable: y
Bab IV Pembahasan dan penelitian 159
Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan masing- masing variabel independen peran komite audit dan kinerja audit internal dengan
Good Corporate Governance Di Pt Pos Indonesia Persero Bandung Melalui korelasi parsial akan dicari besar pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
kredit yang diberikan ketika variabel independen lainnya dianggap konstan. Berikut hasil uji parsial menurut SPSS 15 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.47 Koefisien Korelasi Parsial peran komite audit dengan pelaksanaan prinsip-prinsip
good corporate governance
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011 Hubungan antara peran komite audit dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good
corporate governance ketika kinerja audit internal tidak berubah adalah sebesar 0,481 dengan arah positif. Artinya hubungan antara Hubungan antara peran komite
audit dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance cukup kuat ketika kinerja audit internal tidak mengalami perubahan. Ini menggambarkan bahwa
ketika peran komite audit meningkat, sementara kinerja audit internal tidak berubah
Correlations
Control Variables Y
X1 X2
Y Correlation
1.000 .481
Significance 2-
tailed .
.004 df
32 X1
Correlation .481
1.000 Significance
2- tailed
.004 .
df 32
Bab IV Pembahasan dan penelitian 160
maka akan meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance pada kantor PT. Pos Indonesia Persero Jl. Asia Afrika No.49 Bandung. Kemudian
besar pengaruh komite audit terhadap prinsip-prinsip good corporate governance pada pada kantor PT. Pos Indonesia Persero Bandung ketika kinerja audit internal
tetap adalah 0,481
2
100 = 23,1. Yang artinya pengaruh peran komite audit terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance sebesar 23,1.
a. Korelasi kinerja audit internal dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance ketika peran komite audit internal tidak berubah
Koefisien korelasi antara kinerja audit internal dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance ketika peran komite audit tidak berubah dapat dilihat
pada tabel berikut. Menggunakan nilai koefisien kolerasi antara kualitas pelayanan dengan
kepatuhan wajib pajak, pengetahuan perpajakan dengan kepatuhan wajib pajak, dankualitas pelayanan dengan pengetahuan perpajakan yang telah diketahui, dapat
diperoleh nilai korelasi parsial antar variabel melaluisecara komputerisasi yaitu SPSS 15 for windows.
b. Korelasi kinerja audit internal dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance ketika peran komite audit internal tidak berubah
Koefisien korelasi antara kinerja audit internal dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance ketika peran komite audit tidak berubah dapat dilihat
pada tabel berikut.
Bab IV Pembahasan dan penelitian 161
Tabel 4.48 Koefisien Korelasi Parsial kinerja audit internal dengan pelaksanaan prinsip-prinsip
good corporate governance
Correlations
Control Variables Y
X2 X1
Y Correlation
1.000 .475
Significance 2-
tailed .
.005 df
32 X2
Correlation .475
1.000 Significance
2- tailed
.005 .
df 32
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011 kinerja audit internal dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate
governance ketika peran komite audit tidak berubah adalah sebesar 0,475 dengan arah negatif. Artinya hubungan antara kinerja audit internal dengan pelaksanaan
prinsip-prinsip good corporate governace cukup kuat ketika peran komite audit tidak mengalami perubahan. Ini menggambarkan bahwa ketika kinerja audit internal
meningkat, sementara peran komite audit tidak berubah pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Jln, Asia Afrika No 49
Bandung akan meningkat. Kemudian besar pengaruh independensi auditor eksternal terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace ketika kompetensi
auditor internal tetap adalah 0,475
2
100 = 22,5. Yang artinya pengaruh kinerja audit internal terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace sebesar
22,5
Bab IV Pembahasan dan penelitian 162
Berdasarkan hasil perhitungan besar pengaruhkontribusi masing-masing variabel bebas terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace dapat
diketahui bahwa diantara kedua variabel bebas, peran komite audit memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate
governace dibanding kinerja audit internal. Korelasi pengetahuan perpajakan dengan kepatuhan wajib pajak Apabila kualitas
pelayanan dianggap Konstan C.Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menyatakan besar pengaruh
secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Pada permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh simultan variabel peran komite audit dan kinerja audit
internal terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace diperoleh koefisien determinasi sebagai berikut.
Tabel 4.49 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mode l
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .682a
.465 .432
.40783 a Predictors: Constant, x2, x1
b Dependent Variable: y Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Bab IV Pembahasan dan penelitian 163
Nilai R 0,682 pada tabel 4.49 menunjukkan kekuatan hubungan kedua variabel independen peran komite audit dan kinerja audit internal secara
simultan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace diketahui bahwa secara simultan kedua variabel independen peran komite audit dan kinerja
audit internal memiliki hubungan yang kuat dengan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace.
Sementara nilai R-Square sebesar 0,465 atau 46,5 persen menunjukkan bahwa pada PT Pos Indonesia Persero Jln Asia Afrika No. 49 Bandung, variabel
peran komite audit dan kinerja audit internal secara simultan mampu menerangkan perubahan yang terjadi pada kualitas jasa audit sebesar 46,5 persen. Dengan kata lain
peran komite audit dan kinerja audit internal secara bersama-sama memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 46,5 terhadap perubahan pelaksanaan prinsip-
prinsip good corporate governace. Sisanya pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati adalah sebesar 53,5, yaitu merupakan pengaruh faktor lain diluar variabel
peran komite audit dan kinerja audit internal seperti manajemen audit internal, manajer perusahaan, dan pihak-pihak lain.
Bab IV Pembahasan dan penelitian 164
4.2.2.2 Peran Komite Audit Dan Kinerja Audit Internal Secara Simultan Berpengaruh Signifikan Terhadap Pelaksanaan Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governace Pada PT Pos Indonesia Persero Bandung
Untuk menjawab permasalahan Peran komite audit dan kinerja audit internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good
corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung dilakukan pengujian koefisien regresi secara bersama menggunakan Uji F .Hipotesis yang diuji adalah
sebagai berikut : Ho : Semua
i = 0 i = 1,2
Peran komite audit dan kinerja audit internal secara simultan tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan prinsip-
prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung.
Ha : Ada i 0
i = 1,2 Peran komite audit dan kinerja audit internal secara
simultan berpengaruh terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia
Persero Bandung.
Bab IV Pembahasan dan penelitian 165
Tabel 4.50 Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi Secara Bersama-sama
ANOVAb
Mode l
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. 1
Regressio n
4.629 2
2.314 13.915
.000a Residual
5.322 32
.166 Total
9.951 34
a Predictors: Constant, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011 Berdasarkan tabel anova di atas dapat dilihat nilai F
hitung
dari hasil pengolahan data sebesar 13,915 dan nilai ini menjadi statistik uji yang akan dibandingkan dengan
nilai F dari tabel. Dari tabel F pada = 0.05 dan derajat bebas 2,32 diperoleh nilai
F
tabel
sebesar 3,29 Karena F
hitung
13,915 lebih besar dari F
tabel
3,29 maka pada tingkat kekeliruan 5
=0.05 diputuskan untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa peran komite
audit dan kinerja audit internal secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT
Pos Indonesia Persero Bandung.
Bab IV Pembahasan dan penelitian 166
Gambar 4.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Simultan
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa Fhitung jatuh pada daerah penolakan Ho, sehingga dapat disimpulklan bahwa peran komite audit dan kinerja audit internal
secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung.
Pengaruh peran Kinerja audite internal Terhadap Pelaksanaan Prinsip- Prinsip
Good Corporate Governace
Untuk melihat peran komite terhadap Good Corporate Governace, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kinerja Audit Internal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governace
pada PT Pos Persero Bandung.
Bab IV Pembahasan dan penelitian 167
Kinerja Audit Internal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governace
pada PT Pos Persero Bandung.
Perhitungan secara komputisasi dengan SPSS 15 yaitu sebagai berikut: Tabel 4.51
Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi secara parsial Uji t
Mode l
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std.
Error Beta
1 Constant
.373 .467
.799 .430
X1 .468
.151 .424
3.107 .004
X2 .415
.136 .417
3.055 .005
a Dependent Variable: Y Sumber : Data primer yang telah diolah, 2011
Berdasarkan data keluaran software SPSS seperti disajikan pada tabel 4.35 diperoleh nilai t
hitung
variabel peran komite audit sebesar 3,107. Karena nilai t
hitung
3,107 lebih besar dari t
tabel
1,697 maka pada tingkat kekeliruan 5 diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima, artinya dengan tingkat
kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor eksternal berpengaruh positif terhadap kualitas jasa audit. Hasil pengujian ini
memberikan bukti empiris bahwa peran komite audit yang tinggi akan meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT
Pos Indonesia Persero No 49 Bandung.
Bab IV Pembahasan dan penelitian 168
Gambar 4.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial
Pengaruh kinerja audit internal Terhadap Terhadap Pelaksanaan Prinsip- Prinsip
Good Corporate Governace
Diduga kineja audit internal berpengaruh positif terhadap pelaksanaan prinsip- prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung,
karena dugaan tersebut peneliti menetapkan hipotesis penelitian untuk pengujian satu pihak dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho.
2
≤ 0: Kinerja audit internal X tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace Y pada PT Pos
Indonesia Persero Bandung
Bab IV Pembahasan dan penelitian 169
Ha.
2
0: Kinerja audit internal X berpengaruh terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace Y pada PT Pos
Indonesia Persero Bandung
Berdasarkan data keluaran software SPSS seperti disajikan pada tabel 4.35 diperoleh nilai t
hitung
variabel kinerja audit internal sebesar 3,055. Karena nilai t
hitung
3,055 lebih besar dari t
tabel
1,697 maka pada tingkat kekeliruan 5 diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima, artinya dengan tingkat
kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa kinerja audit internal berpengaruh positif terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace. Hasil
pengujian ini memberikan bukti empiris bahwa auditor internal yang makin independen akan meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate
governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung.
Gambar 4.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial
Bab IV Pembahasan dan penelitian 170
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa t
hitung
jatuh pada daerah penolakan Ho, sehingga dapat disimpulklan bahwa kinerja audit internal berpengaruh positif
terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung.
Gambar 4.6 Grafik Daerah penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial
Kinerja Audit Internal Kesimpulannya, bahwa secara simultan maupun parsial kualitas Peran komite
audit dan kinerja audit internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia
Persero Bandung.Pengaruh yang bersifat positif atau searah menerangkan bahwa Peran komite audit dan kinerja audit internal secara simultan berpengaruh signifikan
Bab IV Pembahasan dan penelitian 171
terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia Persero Bandung Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan di atas baik
perhitungan manual maupun menggunakan SPSS 15 for windows., hasilnya adalah peran komite audit dan kinerja audit internal serta good corporate governace , serta
adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara peran komite audit dan kinerja audit internal serta good corporate governace dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
peran komite audit dan kinerja audit internal pada PT Pos Indonesia Persero telah berjalan dengan baik sehingga pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace
juga baik.
173
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh peran komite audit dan kinerja audit internal terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace
pada PT Pos Indonesia Persero Bandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran komite audit pada PT Pos Indonesia Persero Bandung
sudah sangat tinggi.
Hal ini tidak terlepas dari peran komite audit yang cukup baik dalam pengawasan laporan keuangan, corporate governance, dan pengawasan
perusahaan. 2. Kinerja audit internal
pada PT Pos Indonesia Persero Bandung kurang baik
. hal tersebut dapat dilihat dari Pengelolaan aktivitas audit internal, Sifat
pekerjaan, Perencanaan penugasan, pelaksanaan penugasan dan komunikasi penugasan.
3. Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT Pos Indonesia Persero sangat baik. Artinya hal ini tidak terlepas dari
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran yang sudah berjalan dengan cukup.
4. Peran komite audit secara parsial berpengaruh positif terhadap terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governace pada PT Pos Indonesia