dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa, kemudian guru melakukan proses pembelajaran dengan langkah-langkah :
1. Pertama diawali dengan melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan
metode kerja kelompok. 2. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga untuk
mendukung proses pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok agar siswa lebih memahami materi yang akan dan telah disampaikan.
3. Peneliti memberikan lembar kerja kelompok kepada siswa sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam kerja kelompok, yaitu Sifat Asosiatif Pada Perkalian.
4. Peneliti mengajak siswa untuk mendiskusikan lembar kerja yang telah dibagikan untuk dikerjakan secara kelompok, kemudian dijelaskan oleh masing-masing
kelompok. 5. Peneliti memberikan kuis berupa pertanyaan kepada tiap kelompok untuk
dikerjakan secara mandiri dalam kelompok. 6. Peneliti dan observer merefleksikan hasil pengamatan aktivitas belajar dan hasil
belajar melalui proses pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok. 7. Setelah direfleksikan aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus II, dapat diketahui
hasil belajar siswa pada siklus II untuk proses siklus selanjutnya apabila hasil yang diharapkan pada siklus II sudah tercapai, maka berhenti pada siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah direncanakan oleh peneliti. Pada siklus II ini guru mengajak siswa untuk
memperhatikan penjelasan guru dan contoh-contoh soal yang diberikan, untuk kemudian siswa mencoba mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan ke dalam buku
dan bertanya kepada guru apabila ada hal yang belum jelas.
c. Observasi
Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu yang kita amati. Observasi digunakan
untuk mengamati seluruh aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati dengan cara membubuhkan tanda
ceklist pada lembar observasi.
d. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas siswa dan hasil kerja siswa berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. Kegiatan
refleksi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis aktivitas siswa meliputi seluruh aktifitas siswa secara aktif yang terjadi dalam dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sampai dengan selesai. Kemudian hasil dari análisisdigunakan untuk mengadakan perbaikan terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan untuk
perbaikan pada siklus berikutnya. Dari hasil siklus II, ternyata hasil belajar siswa telah mencapai hasil yang diharapkan, sehingga proses penelitian berhenti
sampai pada siklus II.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa pada setiap siklusnya. Untuk peningkatan aktivitas siswa
didapat dari persentase hasil observasi terfokus, peneliti menargetkan aktivitas siswa berhasil jika telah mendapatkan predikat sangat tinggi atau 80 dari kriteria
keberhasilan yang digunakan Aqip 2009: 41. Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketercapaian KKM yaitu ≥70,00 baik secara klasikal maupun individual
serta peningkatan rata-rata nilai siswa secara klasikal siswa di setiap siklusnya. Peneliti menargetkan dalam penelitian dinyatakan berhasil apabila 75 dari total jumlah siswa
telah lulus KKM. Hal ini sesuai dengan rentang ketuntasan Arikunto, 1993: 250 bahwa tingkat penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas yaitu sekurang-
kurangnya menguasai 75, atau jika 75 maka tergolong belum tuntas.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Digulirkannya PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan merupakan alat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan pada Undang-undang No. 20
Tahun 2003. Standar Nasional Pendidikan yang dimaksud dalamn PP tersebut meliputi 8 aspek Bab II Pasal 2 ayat 1 yang salah satunya adalah standar proses. Standar proses berisi
tentang bagaimana seharusnya proses pendidikan berlangsung. Standar proses ini diharapkan menjadi pedoman bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran.
Dalam penjelasan pada pasal 21 ayat 1 sebagai berikut: “Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budayamembaca dan menulis”. Implikasi
dari kedua tersebut adalah pelaksanaan proses pembelajaran harus mengarahkan pada materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian pada upaya pembudayaan membaca
dan menulis yang bermuara pada keaktifan siswa, sebagai subjek belajar. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menyatakan pada masa yang akan datang peserta
didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran Matematika dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.