III
. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari November 2011 sampai dengan Januari 2012.
Penanaman dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengamatan kemudian dilanjutkan di Laboratorium Benih dan
Pemuliaan Tanaman Universitas Lampung.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah genotipe kedelai generasi F
2
hasil persilangan Wilis x B3570, tetua Wilis dan B3570, Furadan 3G berbahan aktif karbofuran , Fungisida berbahan aktif Mancozeb 80, insektisida berbahan
aktif delhtametrin 25gl. Pupuk Urea 50 kgha, SP36 100 kgha, KCL 100 kgha, dan pupuk organik 10 gtanaman. Benih-benih yang digunakan adalah benih
galur kedelai hasil pemuliaan Maimun Barmawi, dkk. Alat yang digunakan adalah sabit, cangkul, koret, meteran, gunting, tali rafia, patok, tugal, gembor,
bambu, kantung panen, plastik, golok, jaring, mistar, knapsack sprayer, dan alat tulis.
3.3 Metode
Tata letak penanaman kedelai F
2
hasil persilangan kultivar Wilis x B3570 adalah sebagai berikut:
U Gambar 1. Tata letak penanaman benih kedelai persilangan kultivar Wilis x B3570 dan kedua tetuanya
Keterangan : F2
: Wilis x B3570 P1
: Tetua Wilis P2
: Tetua B3570 S
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 P2
P2 39
37 35
33 31
29 27
25 23
21 19
17 15
13 11
9 7
5 3
1
F2
40 38
36 34
32 30
28 26
24 22
20 18
16 14
12 10
8 6
4 2
41 43
45 47
49 51
53 55
57 59
61 63
65 67
69 71
73 75
77 79
42 44
46 48
50 52
54 56
58 60
62 64
66 68
70 72
74 76
78 80
119 117
115 113
111 109 107 105
103 101
99 97
95 93
91 89
87 85
83 81
120 118
116 114
112 110 108 106
104 102
100 98
96 94
92 90
88 86
84 82
121 123
125 127
129 131 133 134
135 136
137 138
139 140
141 142
143 144
145 146
122 124
126 128
130 132 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
P1 P1
21 Penelitian dilakukan dengan menanam benih pada petak penelitian yang
berukuran 5 m x 5 m. Pada petak tersebut terdapat 6 baris tanaman, setiap baris
terdapat 20 lubang tanam. Rumus yang digunakan untuk penentuan jumlah
populasi F
2
minimum adalah rumus Burnham yang dikutip oleh Barmawi 1998 sebagai berikut:
n =
Keterangan : n : jumlah tanaman yang dibutuhkan
F : α = 0,01 q : peluang kegagalan memperoleh genotipe yang diinginkan genotipe yang
tidak diharapkan Adapun jumlah populasi F
2
minimum tanaman kedelai adalah F = 0,01 ; q = 1516
n = log Flog q = log 0,01log 1516 = -2-0,0280 n = 71,4286 tanaman ~ 72 tanaman.
Sementara untuk mengantisipasi kematian dan gangguan lainnya benih ditanam
berjumlah 80 lubang tanam.
22
3.4 Analisis Data