Good corporate governance sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan berbagai partisipan dalam menentukan arah dan kinerja
perusahaan. Tujuan good corporate governance adalah menciptakan nilai tambah bagi stakeholders. Good corporate governance yang efektif diharapkan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Penerapan good corporate governance juga dapat diketahui dari harga saham perusahaan yang bersedia dibayar oleh investor.
Jadi jika penerapan good corporate governance dilakukan secara efektif maka dapat meningkatkan harga saham yang juga akan meningkatkan nilai perusahaan.
Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Apabila total hutang perusahaan lebih
besar dari pada total aset yang dimiliki perusahaan dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak solvabel. Dengan semakin tingginya rasio leverage memperlihatkan
semakin besarnya dana yang disediakan oleh kreditur. Hal tersebut akan membuat investor berhati-hati untuk berinvestasi di perusahaan yang rasio leveragenya
tinggi karena semakin tinggi rasio leveragenya semakin tinggi pula resiko investasinya.
Ukuran perusahaan merupakan cerrminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai totak aktiva perusahaan. Dengan semakin besar ukuran
perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang
besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi
penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki
ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham
perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan harga saham menunjukkan bahwa nilai perusahaan juga meningkat.
Kebijakan dividen menyangkut keputusan mengenai penggunaan laba yang merupakan hak para pemegang saham. Laba bersih perusahaan dapat dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. Dividend Payout Ratio pada hakikatnya
menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai laba ditahan. Manajer percaya bahwa para investor
lebih menyukai perusahaan yang memiliki dividend payout ratio yang stabil. Pembagian dividen akan mengindikasikan perusahaan memperoleh laba yang
cukup besar sehingga mampu mendistribusikannya kepada pemegang saham. Hal ini akan meningkatkan pandangan pasar mengenai nilai perusahaan.
Gambar 2.1 Model Pemikiran 2.10 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Ho
1
: Corporate social responsibility berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Ha
1
: Corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Ho
2
: Good corporate governance berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Corporate Social Responsibility X
1
Good Corporate Governance X
2
Leverage X
3
Ukuran Perusahaan X
4
Kebijakan Dividen X
5
Nilai Perusahaan Y
Ha
2
: Good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
3. Ho
3
: Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Ha
3
: Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 4.
Ho
4
: Ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Ha
4
: Ukuran perusaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 5.
Ho
5
: Kebijakan deviden berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Ha
5
: Kebijakan deviden berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 6.
Ho
6
: Corporate social responsibility, good corporate governance, leverage, ukuran perusahaan, kebijakan dividen secara simultan berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Ha
6
: Corporate social responsibility, good corporate governance, leverage, ukuran perusahaan, kebijakan dividen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian explanatory research. Penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang menjelaskan
hubungan antar variabel-variabel yang ada, yaitu variabel dependen nilai perusahaan dan variabel independen corporate social responsibility, good
corporate governance, leverage, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen melalui uji hipotesis Usman dan Akbar, 2008.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap
dan jelas Sugiyono, 2008. Dimana populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode tahun 2010-2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 139 perusahaan.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008. Penelitian ini menggunakan sampel yang ditentukan
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah
dibuat oleh peneliti. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2010-2012. 2.
Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan annual report secara rutin dan konsisten selama periode 2010-2012.
3. Perusahaan menyediakan informasi yang dibutuhan sesuai dengan variabel
penelitian. Berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas maka diperoleh 20 perusahaan yang
memenuhi kriteria yang yang kemudian akan dijadikan sampel penelitian. Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut
ini:
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria
No Perusahaan
Kode
1 PT Astra International Tbk
ASII 2
PT Delta Djakarta Tbk DLTA
3 PT Darya Varia Laboratoria Tbk
DVLA 4
PT Fast Food Indonesia Tbk FAST
5 PT Gudang Garam Tbk
GGRM 6
PT HM Sampoerna Tbk HMSP
7 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
ICBP 8
PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
9 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
INTP 10
PT Kimia Farma Persero Tbk KAEF
11 PT Kalbe Farma Tbk
KLBF 12
PT Lionmesh Prima Tbk LMSH
13 PT Merck Tbk
MERK 14
PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
15 PT Mayora Indah Tbk
MYOR 16
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
17 PT Sierad Produce Tbk
SIPD 18
PT Mandom Indonesia Tbk TCID
19 PT Surya Toto Indonesia Tbk
TOTO 20
PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
Sumber : Bursa Efek Indonesia
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tidak diperoleh secara langsung dari institusi yang bersangkutan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Diperoleh
dari situs www.sahamok.com, Indonesian Capital Market Directory ICMD, Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id periode 2010-2012.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Menurut Sugiyono 2008 metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data dengan melihat dan mempelajari catatan-catatan atau dokumentasi perusahaan data sekunder yang sudah berlalu. Dalam penelitian ini
berasal dari www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory ICMD dan www.sahamok.com.
3.5 Definisi Konseptual
Definisi konseptual yaitu penegasan penjelasan suatu konsep dengan menggunakan konsep-konsep kata-kata lagi, yang tidak harus menunjukkan sisi-
sisi dimensi pengukuran tanpa menunjukan deskriptor dan indikatornya dan bagaimana mengukurnya. Definisi konseptual merupakan pemikiran dari konsep
yang digunakan dalam penelitian untuk mengoperasikan konsep-konsep tersebut.
3.5.1 Hubungan Nilai Perusahaan Dengan Corporate Sosial Responsibility
Corporate social responsibility merupakan suatu proses komunikasi pada dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan terhadap masyarakat.
Konsep corporate social responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan bersama antara perusahaan, pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, serta
komunitas setempat. Jika terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat, maka perusahaan akan kehilangan legitimasinya dan
selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja
lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham. Peningkatan harga saham menunjukkan bahwa nilai
perusahaan juga meningkat. Jadi dapat dikatakan penerapan corporate social responsibility dapat menunjukan peningkatan nilai perusahaan sehingga memiliki
hubungan yang positif antara CSR dan nilai perusahaan.
3.5.2 Hubungan Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance
Good corporate governance sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan berbagai partisipan dalam menentukan arah dan kinerja
perusahaan. Tujuan good corporate governance adalah menciptakan nilai tambah