Kadar vitamin C Penentuan viskositas Apriyantono, 1989. Pengujian organoleptik skor warna Soekarto, 1985

3. Total mikroba dengan to tal plate count TPC Fardiaz, 1992

Bahan diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan akuades 9 ml dan diaduk sampai merata. Hasil pengenceran ini diambil dengan pipet skala sebanyak 1 ml kemudian ditambahkan akuades 9 ml. Pengenceran dilakukan sampai jumlah koloni 30 -300 koloni. Dari hasil pengenceran pada tabung reaksi yang terakhir diambil sebanyak 1 ml dan diratakan pada medium agar PCA yang telah disiapkan di atas cawan petridish, selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 32 C dengan posisi terbalik. Jumlah koloni yang ada dihitung dengan colony counter. Total Koloni = Jumlah Koloni Hasil Perhitungan x FP = Faktor Pengencer

4. Kadar vitamin C

Apriyantono, 1989.. Sampel ditimbang 0,2 g, ditambahkan 10 ml asam oksalat 6. Kemudian campuran ditambah akuades sampai 100 ml. Setelah itu diambil 5 ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan 10 ml larutan dye, kemudian divortex supaya homogen. Absorbansi diukur pada spektrofotometry dengan ukuran 518 nm. Dicatat nilai dari absorbansi, dimasukkan pada persamaan kurva standard asam askorbat dan dihitung kadar vitamin C dengan rumus sebagai berikut : [sampel] x vol. ekstrak total Kadar vitamin C = mg100 g bahan berat sampel X 100 g 1 FP Universitas Sumatera Utara Pembuatan larutan dye : 100 mg 2,6 diklorofenol indofenol, 84 mg sodium bikarbonat dilarutkan dalam akuades hangat, kemudian disaring sampai 100 ml. Setelah itu diambil 25 ml dan diencerkan menggunakan akuades sampai 500 ml. Pembuatan kurva standard : ditimbang 0,2645 mg asam askorbat, dilarutkan hingga 100 ml dengan asam oksalat 2, diambil 2 ml kemudian diencerkan sampai 100 ml dengan asam oksalat 2. Deret standar dibuat 5 titik yaitu 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, dan 5 ml. Masing-masing dipaskan menjadi 5 ml dengan penambahan asam okslat. Ditambahkan 10 ml larutan dye, divortex, kemudian absorbansi diukur pada spektrofotometry dengan panjang gelombang 518 nm. Dicatat absorbansi. Hasil kurva standart dapat dilihat pada Lampiran 1.

5. Penentuan viskositas Apriyantono, 1989.

Dimasukkan sampel 200 ml kedalam beaker glass, dipasang alat viskosimeter kemudian bola dibuat pada angka no 3. Dipasang adaptor pada viskotester, dihidupkan alat on. Kemudian setelah berputar dibaca skala.

6. Pengujian organoleptik skor warna Soekarto, 1985

Uji skor warna ditentukan dengan metode Soekarto 1985. Caranya contoh yang telah diberi kode diuji secara acak oleh 15 panelis. Pengujian dilakukan secara inderawi organoleptik. Untuk skala skor warna dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Skala skor warna skor Skala skor warna Skor Hijau tua Hijau Hijau muda Agak hijau Hijau kekuningan 1 2 3 4 5 Universitas Sumatera Utara

7. Pengujian organoleptik aroma Soekarto, 1985