Koefisiensi Determinasi OBJEK DAN METODE PENELITIAN

77 Sumber: Riduwan dan Sunarto 2007:81

c. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana : KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono 2008:377 Hipotesis adalah: ”Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”. Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Kd = r 2 x 100 78 Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H o tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif H a menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu Rasio Kecukupan Modal X 1 dan Suku Bunga Kredit X 2 terhadap volume penyaluran kredit sebagai variabel dependen Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis

a. Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: a Hipotesis parsial antara variabel bebas Rasio Kecukupan Modal terhadap variabel terikat Volume Penyaluran Kredit. Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif Rasio Kecukupan Modal terhadap volume penyaluran kredit. Ha: Terdapat pengaruh negatif Rasio Kecukupan Modal terhadap volume penyaluran kredit. b Hipotesis parsial antara variabel bebas Suku Bunga Kredit terhadap variabel terikat volume penyaluran kredit. 79 Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif Suku Bunga Kredit terhadap volume penyaluran kredit. Ha : Terdapat pengaruh negatif Suku Bunga Kredit terhadap volume penyaluran kredit. c Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Rasio Kecukupan Modal dan Suku Bunga Kredit terhadap variabel terikat volume penyaluran kredit. H o : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Rasio Kecukupan Modal dan Suku Bunga Kredit terhadap volume penyaluran kredit. H a : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Rasio Kecukupan Modal dan Suku Bunga Kredit terhadap volume penyaluran kredit. b. Hipotesis Statistik Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak one tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol H : 0 dan hipotesis alternatifnya H 1 : Ho : 0 : Rasio Kecukupan Modal tidak berpengaruh negatif terhadap volume penyaluran kredit dan lebih besar dari. 80 Ha : 0 : Rasio Kecukupan Modal berpengaruh negatif terhadap volume penyaluran kredit dan lebih kecil. Ho : 0 : Suku bunga kredit tidak berpengaruh negatif terhadap volume penyaluran kredit dan lebih beasr dari. Ha : 0 : Suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap volume penyaluran kredit dan lebih kecil. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F. Ho : 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Rasio Kecukupan Modal dan Suku Bunga Kredit terhadap volume penyaluran kredit. Ha : ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Rasio Kecukupan Modal dan Suku Bunga Kredit terhadap volume penyaluran kredit.

2. Menentukan tingkat signifikan

Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian. 81 Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : dan Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : Sumber: Sugiyono Dimana: R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut : 82 Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan kriteria : a Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan dk = n-k-1 Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05. Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 83

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Rasio Kecukupan Modal CAR dan suku bunga kredit berpengaruh tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Bank Danamon Tbk.

Bank Danamon Tbk. adalah salah satu bank yang ada di Indonesia, yang berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Yang beralamat di Menara Bank Danamon 7th Fl., Jln. Prof. DR. Satrio Kav. E46 19. ESOP Conversion III : Mega Kuningan, Jakarta 12950 20. ESOP Conversion II III, Telp : 021 5799-1001 - 03 21. ESOP Conversion I ,II III , Fax : 021 5799-116061. Adapun Sejarah Singkat PT Bank Permata Tbk adalah sebagai berikut: Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989. Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA sebagai Bank yang diambil alih BTO - Bank Take Over. Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 milyar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah Government Bonds. Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO