H. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi
Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak.
1. Uji Keberartian
Untuk uji keberartian regresi linier multiple menggunakan statistik F, dengan rumus:
F = res
S reg
S
2 2
Keterangan: S
2
reg = Varians regresi S
2
res = Varians sisa Sudjana, 2005:332 Dengan dk 1 dan dk penyebut n-2 dengan
� = 0,05. Kriteria uji, Jika F
hitung
≥ F
tabel 1- 1,n-2
maka koefisien arah regresi berarti, sebaliknya apabila F
hitung
≤ F
tabel 1- 1,n-2
maka koefisien arah regresi tidak berarti. Analisis varians digunakan untuk melokalisasi variabel-variabel bebas yang penting
dalam suatu penelitian dan menentukan bagaimana mereka saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Untuk mencari F
hitung
digunakan tabel Anava berikut:
Tabel 9. Analisis Varians Sumber
Varians SV Dk Jumlah Kuadrat JK
Kuadrat Tengah KT
F
hitung
Total N
2 2
- Regresi a
Regresi ba
Residu 1
1
n-2
2
= =
− Ŷ
2 2
=
2
= − Ŷ
2
− 2 S
reg 2
S
res 2
Uji keberartian digunakan untuk mengetahui keberartian r uji korelasi dan untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah diajukan.
2. Uji Kelinieran
Untuk uji kelinieran regresi linier multiple menggunakan statistik F dengan rumus:
=
2 2
Keterangan:
2
=
2
= Sudjana, 2005:332
Dengan dk k-2 dengan dk penyebut n-k dengan = 0,05. Kriteria uji,
Jika F
hitung
≤ F
tabel 1- k-2,n-k-1
maka regresi berpola linier, sebaliknya apabila F
hitung
≥ F
tabel 1- k-2,n-k-1
maka regresi tidak berpola linier. Untuk mencari F
hitung
digunakan tabel Anava berikut. Tabel 10. Analisis Varians
Sudjana, 2005: 332
3. Uji Multikolineritas
Uji asumsi tentang multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas
independen yang satu dengan variabel bebas independen lainnya Sumber Varians
SV dk
Jumlah Kuadrat JK
Kuadrat Tengah KT
F
hitung
Tuna cocok Kekeliruan
k-2 n-k
JK TC JK E
2
= − 2
2
= −
S
2
TC S
e 2
Sudarmanto, 2005: 136-138. Ada atau tidaknya korelasi antarvariabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi
product moment dari Pearson sebagai berikut:
2 3
2 3
2 2
2 2
2 1
2 1
3 2
1 3
2 1
3 2
1
X X
n X
X n
X X
n X
X X
X X
X n
r
x x
x
Keterangan:
xy
r
= koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y X = skor gejala X
Y = skor gejala Y N = jumlah sampel
Rumusan hipotesis yaitu: H
: tidak terdapat hubungan antar variabel independen.
H
1
: terdapat hubungan antar variabel independen.
Kriteria hipotesis yaitu: Apabila r
hitung
r
tabel
dengan dk = n dan alpha 0,05, maka H diterima,
sebaliknya jika r
hitung
r
tabel
maka H ditolak.
4. Uji Autokorelasi