Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat. Tujuan umum dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu meningkatkan kesejahteraan
dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
PNPM Mandiri Perdesaan memiliki program-program yang tertuang di dalam
PTO PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu :
1. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana dasar yang dapat
memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin.
2. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk
kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat pendidikan non formal.
3. Kegiatan peningkatan kapasitasketerampilan kelompok usaha ekonomi
terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal.
4. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP.
Mekanisme pelaksanaan program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat menyediakan bantuan berupa dana yang kemudian pengelolaan dan pelaksanaannya diberikan kepada
daerah. Pemerintah memfokuskan program pemberdayaan masyarakat ini kepada kelompok masyarakat miskin, kelembagaan masyarakat dan kelembagaan
pemerintah lokal yang nantinya keberhasilan program ini sangat tergantung
kepada masyarakat itu sendiri karena masyarakat lah yang paling mengerti kebutuhan daerah kecamatan mereka sendiri. Jadi, masyarakat yang membuat,
merencanakan, melaksanakan, mengawasi serta masyarakat juga yang memperoleh manfaatnya.
Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan tersebut, tidak semuanya berjalan dengan
baik. Di beberapa daerah muncul masalah-masalah dalam pelaksanaannya. Ada beberapa penelitian lain berupa skripsi dan jurnal penelitian mengenai
permasalahan PNPM Mandiri perdesaan, antara lain :
1. Tulisan Septian Dwi Putra tahun 2013 dengan judul “Efektifitas Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan Di Kelurahan Neneng Kecamatan
Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara ”, Jurnal Ilmu Pemerintahan.
Masalah dalam penelitian ini adalah terkait program SPP di Kelurahan Neneng menunjukkan bahwa pelaksanaan nya masih kurang efektif hal ini dapat dilihat
dari masih adanya Rumah Tangga Miskin RTM yang merupakan sasaran SPP belum mengikuti program. Selain itu masih ditemukan banyak penyimpangan
pemanfaat dana yang mengakibatkan tidak mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Persamaan Jurnal ini dengan
penelitian peneliti adalah sama-sama ingin mengetahui efektif atau tidak pelaksanaan PNPM Mandiri. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti
peneliti adalah fokus penelitian Septian Dwi Putra ada pada program SPP sedangkan fokus penelitian yang akan peneliti lakukan adalah tingkat
efektivitas kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang dijalankan pada tahun 2013.
2. Skripsi Mustika Rihadini tahun 2012 dengan judul “Efektifitas Pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Pada Kelompok Simpan Pinjam Perempuan PNPM MP SPP di Kecamatan
Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara Pada Periode 2010
”, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini Mustika melakukan penelitian tentang masalah pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan program SPP. Pelaksanaannya banyak ditemui
masalah seperti masalah akses rumah tangga miskin terhadap SPP yang dibatasi oleh pelaksana PNPM Mandiri Perdesaan dengan cara menerapkan
syarat yang berat, karena pelaksana PNPM Mandiri Perdesaan khawatir bahwa mereka tidak mampu mengembalikan dana pinjaman SPP. Selain itu
banyaknya masyarakat miskin yang masuk kedalam anggota SPP namun, dana tersebut kemudian dimanfaatkan bukan untuk warga miskin, melainkan oleh
warga lain yang justru tergolong tidak miskin. Persamaan penelitian Mustika dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti efektivitas
pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Beda penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah fokus penelitian Mustika berfokus pada program SPP,
sedangkan peneliti akan meneliti program pembangunan fisik.
3. Tulisan Maya Putri tahun 2012 dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan
Pinjaman Dana Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan
Medan Barat ”, eJurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara. Tulisan Maya Putri mengemukakan masalah penelitiannya yaitu bagaimana efektivitas pelaksanaan pinjaman dana bergulir untuk warga
miskin di Kelurahan Karang Berombak yang tidak mempunyai atau kekurangan modal untuk membuka atau mengembangkan usaha, khususnya
usaha mikro. Selain itu dari kegiatan pinjaman dana bergulir, masalah yang sering timbul adalah dalam hal pengembalian pinjaman. Anggota tidak mau
membayar atau tidak dapat membayar pengembalian pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat diawal perjanjian. Persamaan Penelitian Maya
Putri dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti sejauh
mana efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri yang telah dilaksanakan. Perbedaannya adalah fokus penelitian Maya Putri terbatas pada program dana
bergilir. Sedangkan enelitian yang akan dilakukan berfokus pada program pembangunan fisik. Selain itu Penelitian Maya Putri adalah PNPM Mandiri
Perkotaan sedangkan penelitian peneliti adalah PNPM Mandiri Perdesaan.
Kecamatan Sukadana merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung yang memiliki jumlah keluarga miskin yang cukup
besar. Dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, masalah kemiskinan manjadi masalah besar di Kecamatan Sukadana. Di bawah ini merupakan klasifikasi
penduduk dan Rumah Tangga Sasaran RTS atau penduduk miskin pada masing masing desa di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur berdasarkan
Anggaran Dana Desa Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009 dan 2012.
Tabel 1. Jumlah Penduduk dan RTS Kecamatan Sukadana Tahun 2009 dan 2012 No.
Nama Desa 2009
2012 Penduduk
RTS Penduduk
RTS 1
2 3
4 5
6 1.
Bumi Ayu 2.441
162 2.756
192 2.
Bumi Nabung Udik 1.221
143 1.270
140 3.
Mataram Marga 2.049
289 2.818
355 4.
Muara Jaya 3.146
158 3.642
147 5.
Negara Nabung 2.583
338 2.277
438 6.
Pakuan Aji 7.910
1.265 8.984
1.265 7.
Putra Aji I 1.946
206 2.429
314 8.
Putra Aji II 1.839
232 1.332
230 9.
Rajabasa Batanghari
1.985 285
1.900 359
10. Rantau Jaya Udik I 2.172
259 2.167
270 11. Rantau Jaya Udik II
3.431 472
3.140 437
12. Sukadana 12.957
872 5.120
1.157 13. Sukadana Ilir
4.122 335
4.976 326
14. Sukadana Jaya -
- 3.682
800 15. Sukadana Pasar
6.138 807
7.132 803
16. Sukadana Selatan -
- 1.809
424 17. Sukadana Tengah
- -
3.724 561
18. Sukadana Timur 2.404
390 2.954
491 19. Surabaya Udik
2.830 325
2.978 344
20. Terbanggi Marga 1.526
142 1.583
434 JUMLAH
60.700 6.680
66.673 9.487
Sumber: Anggaran Dana Desa Kabupaten Lampung Timur
Berdasarkan data tersebut, Kecamatan Sukadana adalah kecamatan dengan jumlah penduduk miskin terbesar di Kabupaten Lampung Timur. Berikut adalah
klasifikasi jumlah Rumah Tangga Sasaran atau penduduk miskin tiap kecamatan di Kabupaten Lampung Timur menurut Anggaran Dana Desa Kabupaten
Lampung Timur tahun 2012.
Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kabupaten Lampung Timur tahun 2012 No.
Nama Kecamatan Rumah Tangga Sasaran
1. Bandar Sribhawono
5.339 2.
Batanghari 6.902
3. Batanghari Nuban
5.959 4.
Braja Selebah 2.985
5. Bumi Agung
2.258 6.
Gunung Pelindung 3.755
7. Jabung
7.757 8.
Labuhan Maringgai 9.295
9. Labuhan Ratu
4.433 10.
Marga Sekampung 4.240
11. Marga Tiga
4.199 12.
Mataram Baru 3.314
13. Melinting
3.579 14.
Metro Kibang 2.395
15. Pasir Sakti
5.314 16.
Pekalongan 4.767
17. Purbolinggo
2.291 18.
Raman Utara 2.027
19. Sekampung
6.429 20.
Sekampung Udik 6.571
21. Sukadana
9.487 22.
Waway Karya 4.918
23. Way Bungur
1.563 24.
Way Jepara 5.692
JUMLAH 115.469
Sumber: Anggaran Dana Desa Kabupaten Lampung Timur
Bedasarkan Surat penetapan Camat, Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Sukadana sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 secara umum
dana yang digunakan adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana. Dibawah ini merupakan tabel jumlah anggaran dan bentuk program pada masing-masing
desa di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur tahun 2013 lihat tabel 3.
Tabel 3. Jumlah anggaran dan bentuk program PNPM-MPd Tahun 2013
No .
Nama Desa Bentuk
Program Pembiayaan
PNPM-MPd Swadaya
Kegiatan
OP.UPK 2 OP.TPK 3
1 2
3 4
5 6
7 1.
Bumi Ayu Lapen
219.830.000 4.628.000
6.942.000 13.940.000
Jumlah biaya 231.400.000
13.940.000 2.
Bumi Nabung Udik
Lapen 115.330.000 2.428.000
3.642.000 17.490.000
Jumlah biaya 121.400.000
17.490.000
3. Mataram Marga
Telford 112.480.000
2.368.000 3.552.000
9.440.000 Gorong
25.365.000 534.000
801.000 1.150.000
TPT 4.332.000
91.200 136.800
160.000 Jumlah biaya
149.660.000 10.750.000
4. Muara Jaya
Lapen 127.490.000
2.664.000 4.026.000
9.530.000 Jembatan
42.265.500 889.800
1.334.700 785.000
TPT 37.924.000
798.400 1.197.600
860.000 Drainase
1.805.000 38.000
57.000 330.000
Jumlah biaya 220.510.000
11.505.000
5. Negara Nabung
Telford 87.058.000
1.832.800 2.749.200
13.420.000 Gorong
4.123.000 86.800
130.200 360.000
TPT 9.519.000
200.400 300.600
165.000 Jumlah biaya
106.000.000 13.945.000
6. Pakuan Aji
Lapen 184.727.500
3.889.000 5.833.500
12.960.000 Meubeler
8.835.000 186.000
279.000 -
Jumlah biaya 203.750.000
12.960.000 7.
Putra Aji I Lapen
134.596.000 2.833.600
4.250.400 12.210.00
Jumlah biaya 141.680.000
12.210.000 8.
Putra Aji II Lapen
160.550.000 3.380.000
5.070.000 14.370.000
Jumlah biaya 169.000.000
14.370.000 9.
Rajabasa Batanghari
Lapen 140.923.000
2.966.800 4.450.200
12.690.000 Gorong
2.983.000 62.800
94.200 300.000
Jumlah biaya 151.480.000
12.990.000
10 Rantau Jaya Udik
I Telford
78.327.500 1.649.000
2.473.500 2.020.000
Gorong 4.313.000
90.800 136.200
360.000 TPT
17.662.000 371.200
556.800 225.000
Jumlah biaya 105.550.000
2.605.000 11
. Rantau Jaya Udik
II Telford
148.428.000 3.124.800
4.687.200 11.220.000
Gorong 12.046.000
253.600 380.400
690.000 Jumlah biaya
168.920.000 11.910.000
12 Sukadana
Lapen 160.436.000
3.377.600 5.066.400
10.050.000 Jumlah biaya
168.880.000 10.050.000
13 .
Sukadana Ilir Telford
155.847.500 3.281.000
4.921.000 20.650.000
Gorong 5.909.000
124.400 186.600
420.000 Jumlah biaya
170.270.000 21.070.000
14 Sukadana Jaya
Telford 114.950.000
2.420.000 3.630.000
8.890.000 Gorong
5.909.000 124.400
186.600 420.000
Jumlah biaya 127.220.000
9.310.000
15 Sukadana Pasar
Telford 112.290.000
2.364.000 3.546.000
19.720.000 Gorong
7.885.000 166.000
249.000 720.000
TPT 17.252.000
363.200 544.800
205.000 Jumlah biaya
144.660.000 20.645.000
16 Sukadana Selatan
Telford 110.580.000
2.328.000 3.492.000
6.990.000 Gorong
3.610.000 76.000
114.000 134.000
Jumlah biaya 120.200.000
7.124.000 17
Sukadana Tengah Telford
105.972.500 2.231.000
3.346.500 8.490.000
Gorong 5.909.000
124.000 186.000
42.000 Jumlah biaya
117.770.000 8.910.000
18 Sukadana Timur
Telford 142.642.500
3.003.000 4.504.500
17.470.000 Gorong
2.983.000 62.800
94.200 300.000
Jumlah biaya 153.290.000
17.770.000 19
Surabaya Udik Telford
102.220.000 2.152.000
3.228.000 7.300.000
Gorong 12.046.000
253.000 380.400
690.000 Jumlah biaya
120.280.000 7.990.000
20 Terbanggi Marga
Lapen 102.676.000
2.161.600 3.242.400
8.730.000 Jumlah biaya
108.080.000 8.730.000
TOTAL BIAYA 3.000.000.000
246.274.000
Sumber : Surat Penetapan Camat Bantuan PNPM tahun 2013.
Bentuk pembangunan paling banyak adalah untuk membagun Jalan Telford atau Onderlaah. Menurut beberapa Kepala Desa dan Sekretaris desa di Kecamatan
Sukadana yang peneliti wawancara pada tanggal 20-21 Mei 2014, dana PNPM lebih di alihkan untuk pembangunan jalan karena dirasa sangat membutuhkan
perbaikan jalan. Selain jalan utama, jalan-jalan lain di daerah banyak yang masih berbentuk tanah. Sehingga apabila musim hujan menyulitkan mayoritas petani
untuk berkerja. Kondisi ini menyulitkan petani untuk membawa hasil perkebunan maupun pertaniannya.
Petani singkong di Negara Nabung misalnya dalam sehari hanya dapat mengangkut hasil panen dari kebun sebanyak dua kali dalam sehari menuju Pasar
Sukadana yang jaraknya hanya kurang lebih 20 km. Jalanan yang sulit terlebih saat musim hujan membuat pendapatan ekonomi petani rata-rata tidak maksimal.
Berdasarkan wawancara peneliti pada tanggal 3 Maret 2014 dengan Ibu Sulastri, selaku Anggota Pelaksana Satuan Kerja PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten
Lampung Timur, mengenai jumlah penduduk miskin yang meningkat di Sukadana mengatakan bahwa hal itu kurang lebih banyak disebabkan oleh pola pikir
masyarakat Kecamatan Sukadana sendiri. Menurutnya sebenarnya banyak masyarakat yang dapat dikategorikan kedalam golongan masyarakat kurang
mampu untuk membuka peluang usaha karena kurangnya wawasan dan modal usaha, namun masyarakat nya kurang mau untuk berpartisipasi.
Beliau menambahkan menurutnya kemungkinan hal itu dikarenakan Kecamatan
Sukadana adalah pusat atau bisa dikatakan sebagai ibukota dari Kabupaten Lampung Timur, sehingga membentuk pemikiran masyarakat nya bahwa
kecamatan mereka sudah lebih maju dan mapan dibanding dengan kecamatan- kecamatan lain di Lampung Timur. Sebagai contoh pada tahun 2013 program
Simpan Pinjam kelompok Perempuan SPP sudah tidak ada lagi di PNPM Mandiri Perdesaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal menurut beliau untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi bentuk program kegiatan dana bergilir seperti SPP tersebutlah yang sangat penting.
Tujuan utama dari PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatkan kesejahteraan
dan kesempatan kerja masyarakat miskin. Namun Faktanya meskipun PNPM
Mandiri Perdesaan telah dilakukan sejak tahun 2008 di Kecamatan Sukadana, tujuan yang ditargetkan belum tercapai dengan maksimal. Berdasarkan data tabel
di atas dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 3. Padahal tujuan awal diharapkan dengan adanya program ini jumlah
penduduk miskin dapat dikurangi. Desa Sukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Sukadana Kabupaten
Lampung Timur yang mendapatkan dana bantuan untuk kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada Tahun Anggaran 2013. Berdasarkan Laporan Akhir Kegiatan
PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013, pada tahun 2013 Desa Sukadana mendapat bantuan kegiatan pembangunan jalan Lapen. Pembangunan jalan Lapen
sangat diperlukan masyarakat Desa Sukadana karena dapat memperlancar para petani padi, lada, kakao dan banyak tanaman pisang yang buahnya dijual oleh
masyarakat melalui agen-agen penyalur yang datang ke dusun mereka. Berdasarkan data peningkatan jumlah Rumah Tangga Sasaran atau penduduk
miskin Kecamatan Sukadana yang dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 3. Desa Sukadana adalah desa di Kecamatan
Sukadana dengan peningkatan jumlah penduduk miskin yang paling besar dimana dari data tersebut pada tahun 2012, dengan jumlah penduduk yang berkurang,
ternyata jumlah penduduk miskin di Desa Sukadana justru bertambah sehingga peneliti ingin meneliti seberapa besar efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri
Perdesaan pada Tahun 2013 yaitu pembangunan jalan Lapen. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai
“Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM
Mandiri Perdesaan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013
”.