Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat. Tujuan umum dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. PNPM Mandiri Perdesaan memiliki program-program yang tertuang di dalam PTO PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu : 1. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. 2. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat pendidikan non formal. 3. Kegiatan peningkatan kapasitasketerampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal. 4. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP. Mekanisme pelaksanaan program ini direncanakan, dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat menyediakan bantuan berupa dana yang kemudian pengelolaan dan pelaksanaannya diberikan kepada daerah. Pemerintah memfokuskan program pemberdayaan masyarakat ini kepada kelompok masyarakat miskin, kelembagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah lokal yang nantinya keberhasilan program ini sangat tergantung kepada masyarakat itu sendiri karena masyarakat lah yang paling mengerti kebutuhan daerah kecamatan mereka sendiri. Jadi, masyarakat yang membuat, merencanakan, melaksanakan, mengawasi serta masyarakat juga yang memperoleh manfaatnya. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan tersebut, tidak semuanya berjalan dengan baik. Di beberapa daerah muncul masalah-masalah dalam pelaksanaannya. Ada beberapa penelitian lain berupa skripsi dan jurnal penelitian mengenai permasalahan PNPM Mandiri perdesaan, antara lain : 1. Tulisan Septian Dwi Putra tahun 2013 dengan judul “Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan Di Kelurahan Neneng Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara ”, Jurnal Ilmu Pemerintahan. Masalah dalam penelitian ini adalah terkait program SPP di Kelurahan Neneng menunjukkan bahwa pelaksanaan nya masih kurang efektif hal ini dapat dilihat dari masih adanya Rumah Tangga Miskin RTM yang merupakan sasaran SPP belum mengikuti program. Selain itu masih ditemukan banyak penyimpangan pemanfaat dana yang mengakibatkan tidak mampu memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Persamaan Jurnal ini dengan penelitian peneliti adalah sama-sama ingin mengetahui efektif atau tidak pelaksanaan PNPM Mandiri. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti peneliti adalah fokus penelitian Septian Dwi Putra ada pada program SPP sedangkan fokus penelitian yang akan peneliti lakukan adalah tingkat efektivitas kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang dijalankan pada tahun 2013. 2. Skripsi Mustika Rihadini tahun 2012 dengan judul “Efektifitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Pada Kelompok Simpan Pinjam Perempuan PNPM MP SPP di Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara Pada Periode 2010 ”, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin. Penelitian ini Mustika melakukan penelitian tentang masalah pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan program SPP. Pelaksanaannya banyak ditemui masalah seperti masalah akses rumah tangga miskin terhadap SPP yang dibatasi oleh pelaksana PNPM Mandiri Perdesaan dengan cara menerapkan syarat yang berat, karena pelaksana PNPM Mandiri Perdesaan khawatir bahwa mereka tidak mampu mengembalikan dana pinjaman SPP. Selain itu banyaknya masyarakat miskin yang masuk kedalam anggota SPP namun, dana tersebut kemudian dimanfaatkan bukan untuk warga miskin, melainkan oleh warga lain yang justru tergolong tidak miskin. Persamaan penelitian Mustika dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Beda penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah fokus penelitian Mustika berfokus pada program SPP, sedangkan peneliti akan meneliti program pembangunan fisik. 3. Tulisan Maya Putri tahun 2012 dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Pinjaman Dana Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat ”, eJurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Tulisan Maya Putri mengemukakan masalah penelitiannya yaitu bagaimana efektivitas pelaksanaan pinjaman dana bergulir untuk warga miskin di Kelurahan Karang Berombak yang tidak mempunyai atau kekurangan modal untuk membuka atau mengembangkan usaha, khususnya usaha mikro. Selain itu dari kegiatan pinjaman dana bergulir, masalah yang sering timbul adalah dalam hal pengembalian pinjaman. Anggota tidak mau membayar atau tidak dapat membayar pengembalian pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat diawal perjanjian. Persamaan Penelitian Maya Putri dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti sejauh mana efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri yang telah dilaksanakan. Perbedaannya adalah fokus penelitian Maya Putri terbatas pada program dana bergilir. Sedangkan enelitian yang akan dilakukan berfokus pada program pembangunan fisik. Selain itu Penelitian Maya Putri adalah PNPM Mandiri Perkotaan sedangkan penelitian peneliti adalah PNPM Mandiri Perdesaan. Kecamatan Sukadana merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung yang memiliki jumlah keluarga miskin yang cukup besar. Dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, masalah kemiskinan manjadi masalah besar di Kecamatan Sukadana. Di bawah ini merupakan klasifikasi penduduk dan Rumah Tangga Sasaran RTS atau penduduk miskin pada masing masing desa di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Anggaran Dana Desa Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009 dan 2012. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan RTS Kecamatan Sukadana Tahun 2009 dan 2012 No. Nama Desa 2009 2012 Penduduk RTS Penduduk RTS 1 2 3 4 5 6 1. Bumi Ayu 2.441 162 2.756 192 2. Bumi Nabung Udik 1.221 143 1.270 140 3. Mataram Marga 2.049 289 2.818 355 4. Muara Jaya 3.146 158 3.642 147 5. Negara Nabung 2.583 338 2.277 438 6. Pakuan Aji 7.910 1.265 8.984 1.265 7. Putra Aji I 1.946 206 2.429 314 8. Putra Aji II 1.839 232 1.332 230 9. Rajabasa Batanghari 1.985 285 1.900 359 10. Rantau Jaya Udik I 2.172 259 2.167 270 11. Rantau Jaya Udik II 3.431 472 3.140 437 12. Sukadana 12.957 872 5.120 1.157 13. Sukadana Ilir 4.122 335 4.976 326 14. Sukadana Jaya - - 3.682 800 15. Sukadana Pasar 6.138 807 7.132 803 16. Sukadana Selatan - - 1.809 424 17. Sukadana Tengah - - 3.724 561 18. Sukadana Timur 2.404 390 2.954 491 19. Surabaya Udik 2.830 325 2.978 344 20. Terbanggi Marga 1.526 142 1.583 434 JUMLAH 60.700 6.680 66.673 9.487 Sumber: Anggaran Dana Desa Kabupaten Lampung Timur Berdasarkan data tersebut, Kecamatan Sukadana adalah kecamatan dengan jumlah penduduk miskin terbesar di Kabupaten Lampung Timur. Berikut adalah klasifikasi jumlah Rumah Tangga Sasaran atau penduduk miskin tiap kecamatan di Kabupaten Lampung Timur menurut Anggaran Dana Desa Kabupaten Lampung Timur tahun 2012. Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kabupaten Lampung Timur tahun 2012 No. Nama Kecamatan Rumah Tangga Sasaran 1. Bandar Sribhawono 5.339 2. Batanghari 6.902 3. Batanghari Nuban 5.959 4. Braja Selebah 2.985 5. Bumi Agung 2.258 6. Gunung Pelindung 3.755 7. Jabung 7.757 8. Labuhan Maringgai 9.295 9. Labuhan Ratu 4.433 10. Marga Sekampung 4.240 11. Marga Tiga 4.199 12. Mataram Baru 3.314 13. Melinting 3.579 14. Metro Kibang 2.395 15. Pasir Sakti 5.314 16. Pekalongan 4.767 17. Purbolinggo 2.291 18. Raman Utara 2.027 19. Sekampung 6.429 20. Sekampung Udik 6.571 21. Sukadana 9.487 22. Waway Karya 4.918 23. Way Bungur 1.563 24. Way Jepara 5.692 JUMLAH 115.469 Sumber: Anggaran Dana Desa Kabupaten Lampung Timur Bedasarkan Surat penetapan Camat, Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Sukadana sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 secara umum dana yang digunakan adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana. Dibawah ini merupakan tabel jumlah anggaran dan bentuk program pada masing-masing desa di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur tahun 2013 lihat tabel 3. Tabel 3. Jumlah anggaran dan bentuk program PNPM-MPd Tahun 2013 No . Nama Desa Bentuk Program Pembiayaan PNPM-MPd Swadaya Kegiatan OP.UPK 2 OP.TPK 3 1 2 3 4 5 6 7 1. Bumi Ayu Lapen 219.830.000 4.628.000 6.942.000 13.940.000 Jumlah biaya 231.400.000 13.940.000 2. Bumi Nabung Udik Lapen 115.330.000 2.428.000 3.642.000 17.490.000 Jumlah biaya 121.400.000 17.490.000 3. Mataram Marga Telford 112.480.000 2.368.000 3.552.000 9.440.000 Gorong 25.365.000 534.000 801.000 1.150.000 TPT 4.332.000 91.200 136.800 160.000 Jumlah biaya 149.660.000 10.750.000 4. Muara Jaya Lapen 127.490.000 2.664.000 4.026.000 9.530.000 Jembatan 42.265.500 889.800 1.334.700 785.000 TPT 37.924.000 798.400 1.197.600 860.000 Drainase 1.805.000 38.000 57.000 330.000 Jumlah biaya 220.510.000 11.505.000 5. Negara Nabung Telford 87.058.000 1.832.800 2.749.200 13.420.000 Gorong 4.123.000 86.800 130.200 360.000 TPT 9.519.000 200.400 300.600 165.000 Jumlah biaya 106.000.000 13.945.000 6. Pakuan Aji Lapen 184.727.500 3.889.000 5.833.500 12.960.000 Meubeler 8.835.000 186.000 279.000 - Jumlah biaya 203.750.000 12.960.000 7. Putra Aji I Lapen 134.596.000 2.833.600 4.250.400 12.210.00 Jumlah biaya 141.680.000 12.210.000 8. Putra Aji II Lapen 160.550.000 3.380.000 5.070.000 14.370.000 Jumlah biaya 169.000.000 14.370.000 9. Rajabasa Batanghari Lapen 140.923.000 2.966.800 4.450.200 12.690.000 Gorong 2.983.000 62.800 94.200 300.000 Jumlah biaya 151.480.000 12.990.000 10 Rantau Jaya Udik I Telford 78.327.500 1.649.000 2.473.500 2.020.000 Gorong 4.313.000 90.800 136.200 360.000 TPT 17.662.000 371.200 556.800 225.000 Jumlah biaya 105.550.000 2.605.000 11 . Rantau Jaya Udik II Telford 148.428.000 3.124.800 4.687.200 11.220.000 Gorong 12.046.000 253.600 380.400 690.000 Jumlah biaya 168.920.000 11.910.000 12 Sukadana Lapen 160.436.000 3.377.600 5.066.400 10.050.000 Jumlah biaya 168.880.000 10.050.000 13 . Sukadana Ilir Telford 155.847.500 3.281.000 4.921.000 20.650.000 Gorong 5.909.000 124.400 186.600 420.000 Jumlah biaya 170.270.000 21.070.000 14 Sukadana Jaya Telford 114.950.000 2.420.000 3.630.000 8.890.000 Gorong 5.909.000 124.400 186.600 420.000 Jumlah biaya 127.220.000 9.310.000 15 Sukadana Pasar Telford 112.290.000 2.364.000 3.546.000 19.720.000 Gorong 7.885.000 166.000 249.000 720.000 TPT 17.252.000 363.200 544.800 205.000 Jumlah biaya 144.660.000 20.645.000 16 Sukadana Selatan Telford 110.580.000 2.328.000 3.492.000 6.990.000 Gorong 3.610.000 76.000 114.000 134.000 Jumlah biaya 120.200.000 7.124.000 17 Sukadana Tengah Telford 105.972.500 2.231.000 3.346.500 8.490.000 Gorong 5.909.000 124.000 186.000 42.000 Jumlah biaya 117.770.000 8.910.000 18 Sukadana Timur Telford 142.642.500 3.003.000 4.504.500 17.470.000 Gorong 2.983.000 62.800 94.200 300.000 Jumlah biaya 153.290.000 17.770.000 19 Surabaya Udik Telford 102.220.000 2.152.000 3.228.000 7.300.000 Gorong 12.046.000 253.000 380.400 690.000 Jumlah biaya 120.280.000 7.990.000 20 Terbanggi Marga Lapen 102.676.000 2.161.600 3.242.400 8.730.000 Jumlah biaya 108.080.000 8.730.000 TOTAL BIAYA 3.000.000.000 246.274.000 Sumber : Surat Penetapan Camat Bantuan PNPM tahun 2013. Bentuk pembangunan paling banyak adalah untuk membagun Jalan Telford atau Onderlaah. Menurut beberapa Kepala Desa dan Sekretaris desa di Kecamatan Sukadana yang peneliti wawancara pada tanggal 20-21 Mei 2014, dana PNPM lebih di alihkan untuk pembangunan jalan karena dirasa sangat membutuhkan perbaikan jalan. Selain jalan utama, jalan-jalan lain di daerah banyak yang masih berbentuk tanah. Sehingga apabila musim hujan menyulitkan mayoritas petani untuk berkerja. Kondisi ini menyulitkan petani untuk membawa hasil perkebunan maupun pertaniannya. Petani singkong di Negara Nabung misalnya dalam sehari hanya dapat mengangkut hasil panen dari kebun sebanyak dua kali dalam sehari menuju Pasar Sukadana yang jaraknya hanya kurang lebih 20 km. Jalanan yang sulit terlebih saat musim hujan membuat pendapatan ekonomi petani rata-rata tidak maksimal. Berdasarkan wawancara peneliti pada tanggal 3 Maret 2014 dengan Ibu Sulastri, selaku Anggota Pelaksana Satuan Kerja PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Lampung Timur, mengenai jumlah penduduk miskin yang meningkat di Sukadana mengatakan bahwa hal itu kurang lebih banyak disebabkan oleh pola pikir masyarakat Kecamatan Sukadana sendiri. Menurutnya sebenarnya banyak masyarakat yang dapat dikategorikan kedalam golongan masyarakat kurang mampu untuk membuka peluang usaha karena kurangnya wawasan dan modal usaha, namun masyarakat nya kurang mau untuk berpartisipasi. Beliau menambahkan menurutnya kemungkinan hal itu dikarenakan Kecamatan Sukadana adalah pusat atau bisa dikatakan sebagai ibukota dari Kabupaten Lampung Timur, sehingga membentuk pemikiran masyarakat nya bahwa kecamatan mereka sudah lebih maju dan mapan dibanding dengan kecamatan- kecamatan lain di Lampung Timur. Sebagai contoh pada tahun 2013 program Simpan Pinjam kelompok Perempuan SPP sudah tidak ada lagi di PNPM Mandiri Perdesaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal menurut beliau untuk mengembangkan kegiatan ekonomi bentuk program kegiatan dana bergilir seperti SPP tersebutlah yang sangat penting. Tujuan utama dari PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin. Namun Faktanya meskipun PNPM Mandiri Perdesaan telah dilakukan sejak tahun 2008 di Kecamatan Sukadana, tujuan yang ditargetkan belum tercapai dengan maksimal. Berdasarkan data tabel di atas dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 3. Padahal tujuan awal diharapkan dengan adanya program ini jumlah penduduk miskin dapat dikurangi. Desa Sukadana adalah salah satu desa di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur yang mendapatkan dana bantuan untuk kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada Tahun Anggaran 2013. Berdasarkan Laporan Akhir Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013, pada tahun 2013 Desa Sukadana mendapat bantuan kegiatan pembangunan jalan Lapen. Pembangunan jalan Lapen sangat diperlukan masyarakat Desa Sukadana karena dapat memperlancar para petani padi, lada, kakao dan banyak tanaman pisang yang buahnya dijual oleh masyarakat melalui agen-agen penyalur yang datang ke dusun mereka. Berdasarkan data peningkatan jumlah Rumah Tangga Sasaran atau penduduk miskin Kecamatan Sukadana yang dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 3. Desa Sukadana adalah desa di Kecamatan Sukadana dengan peningkatan jumlah penduduk miskin yang paling besar dimana dari data tersebut pada tahun 2012, dengan jumlah penduduk yang berkurang, ternyata jumlah penduduk miskin di Desa Sukadana justru bertambah sehingga peneliti ingin meneliti seberapa besar efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan pada Tahun 2013 yaitu pembangunan jalan Lapen. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai “Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013 ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai “Bagaimanakah Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013 ? ”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Secara Akademis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi kalangan mahasiswa umumnya dan mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan pada khususnya sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan desa. 2. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dalam melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Efektivitas

Efektivitas menurut Kurniawan 2005 :109 adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi operasi kegiatan program atau misi daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketengangan diantara pelaksanaanya. Sedarmayanti 2009 :59 mendefinisikan konsep efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat. Makmur 2011: 5 menggungkapkan efektivitas berhubungan dengan tingkat kebenaran atau keberhasilan dan kesalahan. Ia berpendapat bahwa untuk menentukan tingkat efektivitas keberhasilan seseorang, kelompok, organisasi bahkan sampai kepada negara kita harus melakukan perbandingan antara kebenaran atau ketepatan dengan kekeliruan atau yang dilakukan. Semakin rendah tingkat kekeliruan atau kesalahan yang terjadi, tentunya akan semakin mendekati ketepatan dalam pelaksanaan setiap aktivitas atau pekerjaan tugas yang dibebankan setiap orang. Handayanigrat dalam skripsi Fajri yang berjudul Efektivitas kegiatan komisi pemilihan umum kabupaten tanggamus dalam penyelenggaraan pemilihan anggota legislatif pada pemilu 2004 2006 : 13, mengemukakan definisi dari efektivitas adalah suatu pengukuran untuk menilai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai maka hal itu dikatakan efektif. Sebaliknya jika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak tercapai atau tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka dikatakan tidak efektif. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menilai tingkat efektivitas dapat digunakan perbandingan antara rencana awal dengan hasil kenyataan yang didapat . Semakin efektif jika tingkat kekeliruan atau kesalahan yang terjadi rendah. Begitu pula sebaliknya semakin tinggi tingkat kesalahan daripada rencana yang awal maka semakin tidak efektif. Efektivitas adalah suatu ukuran tentang bagaimana suatu target atau sasaran yang telah ditentukan tercapai yang mengacu pada hasil akhir. Hasil akhir adalah tujuan utama. Semakin mencapai taget yang ditentukan maka efektivitasnya semakin baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Mahmudi 2005: 92 yang mendefinisikan efektivitas adalah merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi sumbangan output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Jadi dalam hal ini yang dimaksud dengan output disini adalah hasil dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Target sasaran atau tujuannya adalah untuk memberdayakan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146