Perhitungan nilai pretes dan postes Uji homogenitas dua varians Uji Persamaan dua rata-rata

H 1 : : rata-rata nilai pretes kemampuan awal siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata nilai pretes kemampuan awal siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas kontrol. Keterangan : : rata-rata nilai pretes x pada kelas eksperimen : rata-rata nilai pretes x pada kelas kontrol x : kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t Sudjana, 2002: 2 1 2 1 1 1 n n s X X t hitung    ..............................4 dan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s Keterangan : 1 X = rata-rata nilai pretes kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas ekeriperimen 2 X = rata-rata nilai pretes kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas kontrol s 2 = varians gabungan n 1 = jumlah siswa pada kelas eksperimen n 2 = jumlah siswa pada kelas kontrol 2 1 s = varians kelas eksperimen .......... ..5 2 2 s = varians kelas kontrol Dengan kriteria pengujian: terima H jika -t tabel t hitung t tabel dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 – 2 dan tolak H untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5 peluang 1- α .

d. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan seberapa efektif perlakuan terhadap sampel dengan melihat n-Gain antara pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H 1 . Rumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H : µ 1 ≤µ 2 : Rata-rata n-Gain kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas eksperimen yang diterapkan model problem solving lebih tinggi daripada rata-rata n-Gain kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas kontrol yang tidak diterapkan model problem solving H 1 : µ 1 µ 2 : Rata-rata n-Gain kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas eksperimen yang diterapkan model problem solving lebih rendah daripada rata-rata n-Gain kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas kontrol yang tidak diterapkan model problem solving Keterangan: : rata-rata n-Gain x pada kelas eksperimen : rata-rata n-Gain x pada kelas kontrol x : kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t Sudjana, 2002: 2 1 2 1 1 1 n n s X X t hitung    ..............................4 dan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s Keterangan : 1 X = rata-rata n-Gain kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas eksperimen 2 X = rata-rata n-Gain kemampuan siswa dalam memfokuskan pertanyaan pada kelas kontrol s 2 = varians gabungan n 1 = jumlah siswa pada kelas eksperimen n 2 = jumlah siswa pada kelas kontrol 2 1 s = varians kelas eksperimen 2 2 s = varians kelas kontrol Dengan kriteria pengujian: terima H jika t t 1-12α dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 – 2 dan tolak H untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5 peluang 1- α . .......... ..5

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian efektifitas model pembelajaran problem solving pada materi hidrolisis garam dapat disimpulkan bahwa : Rata-rata n-Gain kemampuan memfokuskan pertanyaan dengan model pembelajaran problem solving lebih tinggi dari pada rata-rata n-Gain kemampuan memfokuskan pertanyaan dengan tidak menggunakan model pembelajaran problem solving pada materi hidrolisis garam, maka dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model problem solving efektif untuk meningkatkan kemampuan memfokuskan pertanyaan pada siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa: 1. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian serupa agar lebih memperhatikan pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran sehingga pem- belajaran lebih efektif dan maksimal. 2. Model pembelajaran problem solving dapat dipakai sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat disesuaikan dengan materi.