dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak
dalam negri”. Pengertian Pajak Penghasilan menurut Siti Resmi 2009:80 mengatakan
bahwa: “Pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang telah
diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak ”.
Pengertian pajak penghasilan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 2000 mengatakan bahwa:
“Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk
apapun”. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat dikatakan bahwa
Penerimaan Pajak Penghasilan adalah sumber penerimaan yang diperoleh dari pajak yang terhutang atas semua penerimaan penghasilan, baik berupa gaji, upah,
honorarium ataupun tunjangan sehubungan dengan pekerjaan atau kegiatan yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang telah diterimanya dalam
suatu tahun pajak.
2.1.4.3 Indikator Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Pengertian Pajak menurut John Hutagaol 2007:325 dikemukakan bahwa: “Penerimaan Pajak merupakan sumber penerimaan yang dapat diperoleh
secara terus menerus dan dapat dikembangkan secara optimal sesuai kebutuhan pemerintah serta kondisi masyarakat”.
Maka indikator variabel penerimaan pajak penghasilan orang pribadi yaitu
target dan realisasi penerimaan pajak penghasilan orang pribadi John Hutagaol, 2007:325.
2.2 Kerangka Pemikiran
Untuk meningkatkan
penerimaan negara
maka pemerintah
memberlakukan suatu kebijakan berupa keharusan dalam kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP bagi masyarakat sebagai identitas Wajib Pajak.
Selain sebagai nomor identitas wajib pajak, NPWP juga menjadi bagian persyaratan pelayanan umum seperti pembukaan rekening koran dan pengajuan
kredit di bank, pembuatan paspor dan perizinan pendirian badan usaha. Dalam hal ini pemerintah melakukannya melalui kegiatan ekstensifikasi yang bertujuan
untuk penambahan Wajib Pajak dengan cara pemberian NPWP, menyadari bahwa pentingnya kepemilikan NPWP guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menjadi Wajib Pajak dalam menyelesaikan kewajiban perpajakannya sehingga penerimaan penghasilan pajak akan semakin efektif.
Dengan memiliki NPWP, setiap Wajib Pajak Orang Pribadi diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya secara mandiri yang dinamakan
dengan sistem self assessment. Sistem pemungutan pajak dengan menggunakan self assessment memberikan peran aktif wajib pajak untuk melakukan sendiri
perhitungan pajak terutang, menyetorkan sendiri, dan melaporkan SPT sendiri, Dalam sistem ini lebih ditekankan kepada kerelaan Wajib Pajak untuk memenuhi
kewajiban perpajakannya Siti Kurnia, 2010:142. Kepercayaan yang diberikan Undang-Undang perpajakan kepada para
wajib pajak untuk menentukan sendiri kewajiban perpajakannya, bukan berarti