dilakukan setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode kerja pada akhir siklus. Sehingga akan didapat data mengenai
hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan model CTL. Tes hasil belajar adalah data yang digunakan untuk menilai asil
belajar siswa pada setiap siklus sesuai dengan materi yang dibahas. Nilai hasil belajar siswa direkap dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Hasil Post Tes NO
NAMA SISWA SKOR
TES KETERANGAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
... Jumlah
Rata-rata Nilai tertinggi
Nilai terendah Tuntas I
Belum Tuntas BT
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus dianalisis untuk melihat kecendrungan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran: 1. Análisis kualitatif, digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas:
a. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran Data aktivitas siswa diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap
aktivitas siswa selama proses pembelajaran, data tersebut dicatat dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa. Data kualitatif
pada lembar observasi kegiatan siswa dianalisis menggunakan teknik persentase:
NP = X 100
Keterangan : NP = Nilai Persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh oleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap Sumber Purwanto, 2008: 102
Setelah diperoleh persentase hasil kegiatan siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil observasi seperti pada
tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4 Kualifikasi Hasil Observasi
IntervalRentang Nilai Kualifikasi
80 ≤ NA ≤ 100 Sangat Aktif
60 ≤ NA ≤ 80 Aktif
40 ≤ NA ≤ 60 Cukup Aktif
20 ≤ NA ≤ 40 Kurang Aktif
0 ≤ NA ≤ 20 Sangat Kurang Aktif
Sumber Purwanto, 2008: 49 b. Data kinerja guru dalam pembelajaran.
Data kinerja guru diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran, data tersebut dicatat
dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa. Data kualitatif pada lembar observasi kinerja guru dianalisis menggunakan teknik
persentase: NP =
X 100 Keterangan :
NP = Nilai Persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh
SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap
Sumber Purwanto, 2008: 41 Setelah
diperoleh persentase
hasil kinerja
guru, kemudian
dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil observasi seperti pada tabel 3.5 dibawah ini
Tabel 3.5 Kualifikasi Hasil Observasi
Nilai Aktivitas NA yang diperoleh Kualifikasi
80 ≤ NA ≤ 100 Sangat Aktif
60 ≤ NA ≤ 80 Aktif
40 ≤ NA ≤ 60 Cukup Aktif
20 ≤ NA ≤ 40 Kurang Aktif
0 ≤ NA ≤ 20 Sangat Kurang Aktif
Sumber Purwanto, 2008: 49 2. Analisis Kuantitatif
a. Data yang didapat berupa data kuantitatif seperti test hasil belajar siswa secara individual dengan menggunakan rumus:
S = X 100 Keterangan :
S = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skoritem yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari test 100 = Bilangan tetap
Sumber Adaptasi Purwanto, 2008: 112 b. Nilai rata-rata seluruh siswa didapat dengan menggunakan rumus:
Nilai rata-rata kelas χ =
Keterangan : χ = Rata-rata hitung nilai
n = Banyaknya siswa χi = Nilai Siswa
Sumber Heryanto,dkk, 2009: 42 c. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal
menggunakan rumus: Ketuntasan Klasikal =
x 100
Sumber Purwanto, 2008: 102
3.7 Indikator Keberhasilan Tindakan
Penelitian tindakan kelas dengan model Contextual Teaching and Learning CTL ini dikatakan berhasil apabila:
1. Persentase aktivitas siswa meningkat setiap siklusnya, dan mencapai ≥
75 yang aktif. 2. Adanya peningkatan nilai rata-rata siswa setiap siklusnya
3. Tingkat ketuntasan belajar si swa secara klasikal mencapai ≥ 75,
dengan kriteria ketuntasan minimum yang telah ditentukan sekolah yaitu KKM 61. diadaptasi dari depdiknas 2008: 5