2.11 Kerangka Pikir
Penerapan manajemen sekolah di SMA Negeri 17 Bandar Lampung berarti suatu
usaha agar semakin tinggi kualitas pelayanan pendidikan di sekolah tersebut. Mutu pendidikan akan tercapai jika pelaksanaan proses pendidikan dilakukan
dimulai dari in-put yaitu siswa, guru, sarana, biaya, lingkungan sekolah terlaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lulusan SMA Negeri 17 Bandar Lampung
atau mutu peserta didik masih rendah yang ditandai dengan tidak adanya siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri. Hal ini disebabkan penerapan
manajemen sekolah belum terlaksana secara optimal, dimulai dari manajemen kurikulum, mamajemen kesiswaan peserta didik, manajemen sarana dan
prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat.
Berangkat dari masalah diatas dirumuskanlah tindakan yang menghasikan mutu lulusan atau peserta didik. Dimulai dari manajemen kurikulum, manajemen
kesiswaan, manajemen sarana prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat. Dengan dilaksanakan manajemen sekolah
secara benar, SMA Negeri 17 Bandar Lampung mengasilkan lulusan yang bermutu. Kerangka pikir dalam penelitian ini seperti tampak pada Gambar 2.1
berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
INPUT PROSES
OUTPUT
Sumber Daya Sekolah
Masalah Evaluasi
L U
L L
U S
A N
YANG B
E R
M U
T U
Siswa, guru, sarana, biaya,
lingkungan sekolah.
Mutu lulusan
rendah Penerapan
1. Manajemen
Sekolah 2.
Manajemen kesiswaan
3. Manajemen
sarana dan prasarana
4. Manajemen
Keuangan 5.
Manajemen hubungan
sekolah dengan
masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN
Pembahasan pada bagian bab ini mencakup beberapa hal pokok yang berupa pendekatan dan rencana penelitian, seting penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan, pemaparan data, dan tahap-tahap penelitian.
3.1 Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan
rancangan studi kasus. Pendekatan kualitatif dipilih karena objek penelitian ini berupa proses atau kegiatan atau tindakan seseorang yaitu tentang manajemen
pendidikan pengelolaan sekolah menengah kejuruan, objek penelitian berada pada kondisi alami, dan data yang diungkap bukan berupa angka-angka, tetapi kata-
kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, dan dokumen. Objek penelitian ini tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan tertentu sehingga berada pada kondisi alami.
Data tersebut dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan di lapangan, kemudian dianalisis secara induktif. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka
penelitian ini lebih tepat menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Sugiyono 2010:15 bahwa metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
porpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana pemeliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber