BAB 4 PENATALAKSANAAN ORAL DISPLASIA
4.1 Pra Bedah
4.1.1. Sterilisasi
Tindakan pra bedah dalam penatalaksanaan oral displasia antara lain adalah sterilisasi. Sebelum memasuki ruang bedah, dokter gigiahli bedah melepas pakaian luar dan memakai
pakaian bedah yang steril, termasuk penutup sepatu dan penutup kepala. Ruang steril atau sub steril terletak berdekatan dengan ruang bedah, yang dilengkapi dengan masker, sikat dan bak
penyikat dengan wadah sabun dan air yang dikontrol dengan menggunakan kaki atau lutut. Sebelum menggunakan sarung tangan, dokter gigiahli bedah memakai masker dan pelindung
mata serta menyikat tangan dengan sabun dan air. Sabun yang dipergunakan pun adalah sabun bedah sabun anti-bakteri. Keseluruhan tindakan-tindakan ini dilakukan diatas bak
penyikat tempat mencuci tangan. Peralatan bedah untuk melakukan biopsi pun semuanya dipersiapkan dan disterilkan.
11,17
4.1.2. Pre medikasi Pasien yang telah diindikasikan ada oral displasia, dipersiapkan secara fisik dan
mental. Tindakan pre medikasi dilakukan baik dengan anestesi lokal maupun anestesi umum, untuk dilakukan tindakan bedah biopsi.
16,18
4.2 Pembedahan
Perawatan terbaik dari kasus displasia adalah dengan pembedahan. Perawatan displasia dilakukan secara surgical contouring yaitu pengambilan massa lesi secara
pembedahan.
13,17
Pembedahan merupakan suatu jenis terapi mengambil lesi yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Seperti prosedur bedah lainnya, pembedahan disini tidak jauh
berbeda. Tehniknya meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Anastesi
2. Insisi
3. Pembuangan jaringan
4. Pembersihan daerah operasi
5. Penjahitan
6. Pasca bedah.
Luas pembedahan tergantung dari besarnya lesi. Apabila bersifat ganas dan parah maka pembedahan lesi juga akan lebih luas. Lesi setempat tanpa disertai tanda mencurigakan
umumnya dapat dirawat dengan eksisi setempat yang lebar.
19,20,23
Bila lesi kecil pengambilan dapat dilakukan tanpa menimbulkan kerusakan yang besar. Tetapi jika lesi telah meluas dan pengambilan secara keseluruhan yang terlibat tidak
memungkinkan maka pembedahan dilakukan hanya sampai batas-batas estetik yang dicapai. Apabila pembedahan dilakukan untuk tujuan estetik, sebaiknya pembedahan ditunda sampai
setelah masa pubertas dimana ada kecendrungan pertumbuhan lesi akan berhenti dan hasil operasi yang dicapai akan lebih memuaskan
8,21,22
Tindakan pembedahan dilakukan apabila dijumapai beberapa kondisi sebagai berikut : 1.
Lesi menimbulkan rasa sakit 2.
Lesi menekan atau merusak jaringan sekitarnya 3.
Menimbulkan gambaran atau roman muka yang jelek 4.
Keadaan lesi merupakan predisposisi patologi
Gambar 14 : Lesi kecil pada dorsal lidah.
Universitas Sumatera Utara
http:ebookee.orgManual-of-Minor-Oral-Surgery-for-the-General- Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Gambar 15 : Mengangkat atau menarik lesi dengan skalpel yang di persiapkan untuk membuat inisi eliptikal pada satu bidang.
http:ebookee.orgManual-of-Minor-Oral-Surgery-for-the-General- Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Gambar 16 : Bekas lesi yang sudah di angkat dan siap untuk dijahit. http:ebookee.orgManual-of-Minor-Oral-Surgery-for-the-
General-Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 17 : Bekas lesi dijahit dengan benang. http:ebookee.orgManual-of-Minor-Oral-Surgery-for-the-General-
Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Biopsi merupakan pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh yang akan dikirimkan ke laboratorium untuk di periksa. Syarat – syarat dilakukan biopsi antara lain :
1. Tidak boleh membuka flep.
2. Dilakukan secara tajam.
3. Tidak boleh memasang drain.
4. Letaknya dibagian tumorlesi yang dicurigai.
5. Garis insisi harus memperhatikan rencana terapi definitif dilektakkan dibagian yang
akan diangkat saat oprasi definitif. Setelah melakukan kriteria mendapatkan spesimen biopsi terpenuhi maka teknik
biopsi dapat dilakukan. Menurut Malcom A.Lynch 1992 teknik biopsi secara umum adalah :
1. Anastesi lokal dengan infiltrasi atau topikal bahkan boleh tanpa menggunakan anastesi
2. Benang sutra 000 diselipkan kedalam jaringan yang hendak di biopsi. Benang ini
digunakan untuk memanipulasi spesimen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Lakukan insisi kecil berbentuk elips dibuat dengan menggunakan skalpel. Insisi harus
sejajar dengan benang. 4.
Spesimen diangkat dengan benang 5.
Jaringan dimaksukkan kedalam botol spesimen yang berisi bahan pengawet lalu benangnya dipotong.
6. Lakukan penjahitan untuk menutup tempat biopsi tidak harus dilakukan kecuali
dibutuhkan untuk menjamin adanya hemostatis yang memadai. Teknik biopsi yang sering dipergunakan di dalam klinik bedah mulut adalah
insisional, eksisional dan aspirasi.
14,24,25
1. Biopsi insisional, yaitu pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau
bedah. Pasien akan dianastesi secara total ataupun lokal tergantung lokasinya. Biopsi insisi dipilih apabila permukaan lesi melebihi 1 cm dari segala arah mengirimkan
spesimen yang benar-benar dapat mewakili dan harus mengikutsertakan tepi jaringan yang normal.
Gambar 18 : Biopsi insisional pada sisi kiri lesi memperlihatkan atau menunjukkan sel-sel yang ideal untuk diangkat dibawah lapisan basal dari
lesi. Insisi yang baik adalah kecil dan dalam, kemudian melebar dan dangkal. http:ebookee.orgManual-of-Minor-Oral-Surgery-for-the
General-Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Universitas Sumatera Utara
2. Biopsi eksisional, merupakan pengambilan seluruh massa yang dicurigai untuk kemudian
diperiksa dibawah mikroskop. Biopsi eksisional yaitu insisi lesi secara in-toto adalah pendekatan umum untuk lesi yang ukurannya kecil. Eksisi ini dimaksudkan melibatkan
jaringan normal dan masih memungkinkan penutupan kembali. Metode ini dilakukan dibawah bius umum atau lokal tergantung lokasi massa dan biasanya dilakukan bila
massa tumor kecil dan belum ada metastase atau penyebaran tumor
Gambar 19 : Garis eliptikal insisi untuk biopsi eksisional dibuat pada batas jaringan normal ke lesi. http:ebookee.orgManual-of-Minor-
Oral-Surgery-for-the-General-Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Gambar 20 : Garis eliptikal insisiseperti pada gambar 15 berada di bawah lesi. Tarikan pada jaringan lesi akan mendapatkan
atau membersihkan lesi di tempat tersebut. http:ebookee.orgManual-of-Minor-Oral-Surgery-for-the-
General-Dentist-repost-_281794.html 16 Juli 2011.
Universitas Sumatera Utara
3. Aspirasi, yaitu teknik biopsi yang hanya dilakukan apabila lesi diduga mengandung
cairan. Aspiran isi cairan lesi yang didapatkan, dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni pemeriksaan sitologi dan pemeriksaan bakteriologi.
Teknik aspirasi tidak cocok dilakukan apabila lesi berupa massa padat solid.
4.3 Penggunaan radioterapi