29
5. Condition of economic
Dalam menilai suatu kredit juga harus memperhatikan berbagai situasi seperti keadaan perekonomian, keadaan sosial budaya dan peraturan-
peraturan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah. Apakah situsasi tersebut dapat merangsang perkembangan usaha calon debitur atau
sebaliknya. 6.
Constraint Merupakan penilaian terhadap batasan-batasan untuk melakukan usaha di
suatu tempat. Misalnya pembangunan pabrik kelapa sawit hendaknya memperhatikan daerah sekitar sehingga tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan.
7. Jenis-jenis Kredit
Beragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam pula jenis kreditnya. Dalam prakteknya kredit yang ada di masyarakat terdiri dari berbagai
jenis yang dapat dilihat dari beberapa segi sebagai berikut: a.
Dilihat dari segi kegunaan
Dalam hal ini kredit digunakan untuk kegiatan utama atau hanya untuk kegiatan tambahan. Ditinjau dari segi kegunaannya terdapat dua jenis kredit yaitu:
1. Kredit Modal Kerja
Digunakan untuk meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit yang digunakan untuk membeli bahan baku,
membayar gaji karyawan atau biaya lain yang berhubungan dengan proses produksi perusahaan.
2. Kredit Investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan kegiatan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau rehabilitasi. Misalnya untuk membangun
pabrik atau membeli mesin-mesin.
Universitas Sumatera Utara
30
b. Dilihat dari Segi Tujuan Kreditnya
1. Kredit Produktif
Merupakan kredit yang digunakan untuk memperlancar kegiatan usahanya. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Kredit Konsumtif
Dalam kredit ini tidak ada penambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena kredit ini hanya untuk dikonsumsi secara pribadi
oleh badan usaha atau perseorangan. Sebagai contoh untuk membeli mobil atau rumah.
3. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan, biasanya digunakan untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini biasa diberikan kepada supplier atau agen yang membeli barang
dagangan dalam jumlah besar seperti ekspor dan impor. c.
Dilihat dari Segi Jangka Waktu Yaitu kredit yang dilihat dari masa pemakaian kredit mulai dari pertama
kali kredit diberikan samapai masa pelunasannya. Jenis kredit ini adalah: 1.
Kredit Jangka Pendek Merupakan kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.
Contohnya adalah kredit untuk tamnaman palawija atau padi. 2.
Kredit Jangka Menengah Merupakan kredit yang berjangka waktu berkisar satu sampai dengan
tiga tahun. Contoh kredit ini adalah untuk pertanian, seperti jeruk atau pertenakan kambing.
3. Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya lebih dari tiga tahun. Contoh kredit ini adalah perkebuanan karet atau kelapa sawit.
d. Dilihat dari segi jaminannya.
Maksudnya adalah setiap pemberian fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu barang atau surat-surat berharga minimal senilai kredit yang
Universitas Sumatera Utara
31
diberikan. Yang termasuk ke dalam jenis kredit ini adalah: 1.
Kredit dengan Jaminan Kredit yang diberikan dengan jaminan berupa barang tidak bergerak
atau surat-surat berharga seperti obligasi dan saham. 2.
Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit tanpa jaminan berupa barang tetapi dengan melihat
prospek usaha, karakter, loyalitas atau nama baik calon debitur. e.
Dilihat dari segi sector usaha Setiap sektor usaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena
itu pemberian fasilitas kredit pun berbeda pula. Yang termasuk dalam jenis kredit ini adalah:
1. Kredit Pertanian
Merupakan kredit yang digunakan untuk membiayai sektor pertanian atau perkebunan rakyat. Sektor usaha ini dapat berupa
jangka pendek atau jangka panjang. 2.
Kredit Peternakan Yang termasuk ke dalam jenis kredit ini adalah peternakan ayam
untuk jangka pendek dan kredit peternakan sapi atau kambing untuk jangka panjang.
3. Kredit Industri
Merupakan kredit yang digunakan untuk membiayai usaha di bidang industri kecil, menengah atau besar.
4. Kredit Pertambangan
Merupakan kredit yang digunakan untuk jenis usaha tambang yang dalam jangka waktu panjang, seperti tambang timah, emas atau minyak.
5. Kredit Pendidikan
Merupakan kredit yang digunakan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan serta kredit untuk para mahasiswa.
6. Kredit Profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para profesional seperti dokter atau pengacara.
Universitas Sumatera Utara
32
7. Kredit Perumahan
Kredit yang diberikan untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Awal pendirian Bank Internasional Indonesia adalah dari kesepakatan sejumlah pengusaha di Jakarta untuk mendirikan sebuah bank. Bank Internasional
Indonesia pertama sekali berdiri pada tahun 1956. Kepemilikan saham pada saat itu adalah :
1. Sinar Mas Group 50
2. Eka Tjipta Widjaya 50
Operasional bank dijalankan sesuai kondisi saat itu, yaitu tradisional dan kekeluargaan. Pergantian pengurus bank dilakukan berulang kali tetapi masih
dilingkungan keluarga sehingga perkembangan Bank Internasional Indonesia cenderung berjalan lambat, sehingga pada tahun 2000 bank mengalami masa-
masa sulit dalam bidang keuangan dan akhirnya pada tahun 2000 para pemilik saham Bank Internasional Indonesia mengambil tindakan untuk menjual
sahamnya sehingga kepemilikan saham berganti dari Sinar Mas Group dan Eka Tjipta Widjaya kepada :
1. Pemerintah Indonesia sebanyak 87
2. Masyarakat umum 13
Selanjutnya pada tahun 2004 komposisi kepemilikan saham berganti lagi menjadi: 1. Temasek Group 60
2. Masyarakat Umum 23 3.
Sisanya Milik Pemerintah Indonesia Bank Internasional Indonesia BII Cabang Medan berdiri pada tahun
1962. Pada saat ini Bank Internasional Indonesia Cabang Medan telah memiliki 14 kantor cabang pembantu.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Bank Internasional Indonesia berkantor pusat di Jakarta. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka yang akan dibahas hanya struktur organisasi
Universitas Sumatera Utara