rasio ini disebabkan peningkatan pendapatan sebesar 180.205.843.403 ditambah piutang usaha 1.245.224.682 dan piutang lain-lain
2.050.184.614,50 serta hasil produksi 1.758.394.146. 2. Quick Ratio atau Rasio Cepat
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2007 diperoleh quick ratio sebesar 2,06.
Nilai ini bisa diinterpretasikan bahwa untuk satu rupiah kewajiban dijamin dengan 2,06 aktiva yang cepat diuangkan. Untuk tahun 2006 rasio lancar
sebesar 0,51 Nilai ini bisa diinterpretasikan bahwa untuk satu rupiah kewajiban dijamin dengan 0,51 rupiah aktiva yang cepat diuangkan. Dari
perbandingan tersebut bahwa terjadi kenaikan yang signifikan dalam quick ratio.
3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih
Tahun 2007 =
= 2,02 29.210.118.752
14.494.542.534 Tahun 2006
= = 0,51
7.593.736.284 14.988.150.670
Tahun 2007 =
= 2,06 29.914.953.343
14.494.542.534
Tahun 2006 =
= 0,03 406.536.978
14.988.150.670
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan untuk tahun 2007 diperoleh Net Working Capital sebesar 2,02. Untuk tahun 2006 Net Working Capital sebesar 0,03. Kalau
kita bandingkan untuk tahun 2006 dan 2007 terlihat terjadi kenaikan rasio modal kerja sampai 2,02. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2007 aktivitas
perusahaan yang ditunjukkan dengan profitabilitas perusahaan.
b. Analisis Rasio Solvabilitas 1. Debt to Asset Ratio DAR
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR untuk tahun 2007 sebesar 0,36 dan tahun 2006 sebesar 0,44. Maksud rasio tersebut adalah bahwa
untuk tahun 2007 persentase aktiva yang didanai dari hutang adalah 36 sedangkan untuk tahun 2006 sebesar 44.
2. Debt Equity Ratio DER
Tahun 2006 =
= 0,44 40.142.544.779
90.768.104.075
Tahun 2007 =
= 0,36 43.605.106.643
120.085.985.925
Tahun 2006 =
= 1,08 40.142.544.779
37.038.984.971
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan didapat nilai DER sebesar 1,01 untuk tahun 2007 dan 1,08 untuk tahun 2006. Dengan nilai rasio ini yang diatas 1 menunjukkan
bahwa pendanaan perusahaan lebih besar porsinya adalah hutang dari pada yang disediakan oleh pemegang saham. Dari persfektif kemampuan
membayar kewajiban jangka panjang, menunjukka n bahwa kemampuan perusahaan kurang baik dalam membayar hutang jangka panjangnya.
3. Equity Multiplier
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar 2,79 untuk tahun 2007 dan 2,45 untuk tahun 2006 yang berarti terdapat sedikit kenaikan porsi
pemegang saham dalam pembiayaan aktiva. Meskipun demikian rasio ini masih diatas 2, yang berarti aktiva lebih banyak dibiayai oleh hutang dari
pada modal pemegang saham. Konsekwensinya pembayaran bunga menjadi besar.
Tahun 2007 =
= 1,01 43.605.106.643
42.996.547.704
Tahun 2006 =
= 2,45 90.768.104.075
37.038.984.971 Tahun 2007
= 120.085.985.925 = 2,79
42.996.547.704
Universitas Sumatera Utara
4. Interest Coverage atau Times Interest Earned