Purchasing Power Parity Paritas Daya Beli PPP

IP = 23 Indeks Lit + 13 Indeks MYS Tabel 2.2 Jenjang Pendidikan dan Faktor Konversi untuk Menghitung Rata- Rata Lama Sekolah MYS No Jenjang Penddikan Faktor Konversi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tidak, belum pernah sekolah Belum tamat SD Tamat SD sederejat Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat DI Tamat DII Tamat DIII Tamat DIVSarjana S2 S3 3 6 9 12 13 14 15 16 18 21 Sumber : BPS, Bappenas, UNDP, 2007

2.2.3. Purchasing Power Parity Paritas Daya Beli PPP

Untuk mengukur dimensi standar hidup layak daya beli, UNDP mengunakan indikator yang dikenal dengan real per kapita GDP adjusted. Untuk perhitungan IPM sub nasional provinsi atau kabupatenkota tidak memakai PDRB per kapita karena PDRB per kapita hanya mengukur produksi suatu wilayah dan tidak mencerminkan daya beli riil masyarakat yang merupakan concern IPM. Untuk mengukur daya beli penduduk antar provinsi di Indonesia, BPS menggunakan data rata-rata konsumsi 27 komoditi terpilih dari Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS yang dianggap paling dominan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan telah distandarkan agar bisa dibandingkan antar daerah dan antar waktu yang disesuaikan dengan indeks PPP dengan tahapan sebagai berikut berdasarkan ketentuan UNDP: Universitas Sumatera Utara a. Menghitung rata-rata pengeluaran konsumsi perkapita per tahun untuk 27 komoditi dari SUSENAS Kor yang telah disesuaikan =A. b. Menghitung nilai pengeluaran riil =B yaitu dengan membagi rata-rata pengeluaran A dengan IHK tahun yang bersangkutan. c. Agar indikator yang diperoleh nantinya dapat menjamin keterbandingan antar daerah, diperlukan indeks ”Kemahalan“ wilayah yang biasa disebut dengan daya beli per unit = PPP Unit. Metode penghitungannya disesuaikan dengan metode yang dipakai International Comparsion Project ICP dalam menstandarkan GNP per kapita suatu negara. Data yang digunakan adalah data kuantum per kapita per tahun dari suatu basket komoditi yang terdiri dari 27 komoditi yang diperoleh dari Susenas Modul sesuai ketetapan UNDP. Penghitungan PPPunit dilaksanakan dengan rumus :        27 1 27 1 , , j j j i Q j i P ij Ri Unit PPP Di mana: E i,j = Pengeluaran untuk komoditi j di Provinsi i P i,j = Harga komoditi j di Provinsi i Q i,j = Jumlah komoditi j unit yang dikonsumsi di Provinsi i Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Paritas Daya Beli PPP Terhdap 27 Jenis Komoditi No Komoditi Unit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Beras lokal Tepung Terigu Ketela Pohon Ikan Tongkol Ikan Teri Daging Sapi Daging Ayam Kampung Telur Ayam Susu Kental Manis 397 Bayam Kacang Panjang Kacang Tanah Tempe Jeruk Pepaya Kelapa Gula Pasir Kopi Bubuk Garam Merica Lada Mie Instant 80 Rokok Kretek Filter 10 Listrik Air Minum Bensin Minyak Tanah Sewa Rumah Kg Kg Kg Kg Ons Kg Kg Butir Gram Kg Kg Kg Kg Kg Kg Butir Ons Ons Ons Ons Gram Batang Kwh M3 Liter Liter Unit Untuk kuantitas sewa rumah ditentukan berdasarkan Indeks Kualitas Rumah yang dihitung berdasarkan kualitas dan fasilitas rumah tinggal 7 tujuh yang diperoleh dari daftar isian Susenas. 1. Lantai : keramik, marmer, atau granit =1, lainnya =0 2. Luas lantai perkapita : 10 m2 =1, lainnya =0 Universitas Sumatera Utara 3. Dinding : tembok = 1, lainnya = 0 4. Atap : kayu sirap, beton = 1, lainnya = 0 5. Fasilitas penerangan : Listrik = 1, lainnya = 0 6. Fasilitas air minum : Ledeng = 1, lainnya = 0 7. Jamban : Milik sendiri = 1, lainnya = 0 8. Skor awal untuk setiap rumah = 1 Indeks Kualitas Rumah merupakan penjumlahan dari skor yang dimiliki oleh suatu rumah tangga tinggal dan bernilai antara 1 sd 8. Kualitas dari rumah yang di konsumsi oleh suatu rumah tangga adalah Indeks Kualitas Rumah dibagi 8. Sebagai contoh, jika suatu rumah tangga menempati suatu rumah tinggal yang mempunyai Indeks Kualitas Rumah = 6, maka kualitas rumah yang dikonsumsi oleh rumah tangga tersebut adalah 68 atau 0,75 unit =C. Untuk mendapatkan nilai pengeluaran riil yang dapat dibandingkan antar waktu dan antar daerah maka nilai B dibagi dengan PPPunit =C. Menyesuaikan nilai C dengan Formula Aktinson sebagai upaya untuk mengestimasi nilai marginal utility dari C =D. Rumus Atkinson yang digunakan untuk penyesuaian rata-rata konsumsi riil, dinyatakan sebagai berikut berdasarkan ketentuan UNDP: D = C Jika C ≤ Z = Z + 2C– Z12 Jika Z C ≤ 2Z = Z + 2Z12 + 3C-2Z13 Jika 2Z C ≤ 3Z = Z + 2Z12 + 3Z13 + 4C - 3Z14 Jika 3Z C ≤ 4Z Universitas Sumatera Utara Di mana : C = konsumsi per kapita riil yang telah disesuaikan dengan PPPunit Z = threshold atau tingkat pendapatan tertentu yang digunakan sebagai batas kecukupan yang ditetapkan Rp 1.040.250,- per kapita setahun atau Rp2.850,- per hari BPPS, 2005.

2.3. Teori Engel