18
Selanjutnya Pound menganjurkan untuk mempelajari hukum sebagai suatu proses law in action, yang dibedakannya dengan hukum yang tertulis law in the books.
26
2. Konsepsi
Selain dari teori ada pengertian lain yang disebut konsepsi yang merupakan unsur pokok dalam usaha penelitian atau untuk membuat karya ilmiah. Sebenarnya
yang dimaksud konsepsi adalah suatu pengertian mengenai sesuatu fakta atau dapat berbentuk batasan definisi tentang sesuatu yang akan dikerjakan.
Kegunaan dari adanya konsepsi agar supaya ada pegangan dalam melakukan penelitian atau penguraian, sehingga dengan demikian memudahkan bagi orang lain
untuk memahami batasan-batasan atau pengertian-pengertian yang dikemukakan. Dalam rangka untuk lebih mengarahkan penelitian ini, ada beberapa istilah
yang didefinisikan sebagai landasan konsepsi, yaitu : a Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan
kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak. b Nenek adalah sebutan dari cucu kepada ibunya ayah, menurut pasal 293 KUH
Perdata : dalam garis lurus diukurnya, bahwa antara dua orang adalah pertalian keluarga sekian derajat, seperti pun sekianlah pula jumlah kelahiran
yang ada; demikianlah dalam garis ke bawah pertalian anak terhadap bapaknya adalah derajat ke satu, cucu derajat ke dua dan demikian
selanjutnya, dan sebaliknya dalam garis ke atas : pertalian bapak dan kakek
26
Jusmadi Sikumbang, Mengenal Sosiologi dan Sosiologi Hukum Medan: Pustaka Bangsa Press, 2010 hal.206
Universitas Sumatera Utara
19
terhadap anak dan cucu, adalah derajat ke satu atau derajat kedua dan demikian seterusnya.
Dengan demikian untuk pertalian orangtua dengan nenek adalah derajat ke satu sedangkan pertalian untuk nenek dengan anak orangtua cucu adalah
derajat kedua garis lurus kebawah dilihat dari nenek, garis lurus ke atas dilihat dari cucu.
c Cucu adalah anak dari anak dilihat dari nenek
27
, untuk pertalian nenek dengan cucu jika dilihat dari nenek ke cucu maka derajat kedua garis lurus ke
bawah begitupun sebaliknya jika dilihat dari cucu ke nenek maka derajat kedua garis lurus ke atas.
d Ibu adalah adalah sebutan untuk seorang wanita yang telah melahirkan anak, pertalian antara ibu dan anak dilihat dari ibu ke anak maka derajat kesatu garis
lurus ke bawah begitupun sebaliknya jika dilihat dari anak ke ibu maka derajat kesatu garis lurus ke atas.
e Cina adalah sebagai pengganti untuk sebutan orang-orang Cina yang diakui oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda sebagai istilah resmi pada tahun
1928.
28
f Anak sah, anak sah dalam prinsip menurut undang-undang KUH Perdata seorang anak adalah anak sah jika dilahirkan atau dibenihkan dalam suatu
pernikahan pasal 250 KUH Perdata.
29
27
Ibid, hal.85
28
B.P. Paulus, Kewarganegaraan RI Ditinjau dari UUD 1945 khususnya kewarganegaraan peranakan Cina Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1983 hal. 29
Universitas Sumatera Utara
20
g Anak luar nikah anak alam, pada umumnya anak-anak alam adalah anak yang lahir atau dibenihkan di luar pernikahan.
30
G. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan semua gejala dan fakta hukum dan menganalisa permasalahan yang
dikemukakan pada penelitian ini. Deskriptif maksudnya untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara meneyeluruh dan sistematis tentang peraturan yang
dipergunakan berkaitan dengan penelitian ini. Analisis maksudnya menguraikan secara cermat terhadap aspek-aspek hukum dari apa yang telah digambarkan secara
menyeluruh dan juga sistematis dari permasalahan yang dikemukakan.
31
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum yuridis normatif atas studi kasus. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai
penelitian doktrinal doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisa hukum baik yang tertulis di dalam buku law as it is written in the book, maupun
hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process.
32
29
Tan Thong Kie, Studi Notariat beberapa mata pelajaran dan Serba-serbi Praktek Notaris Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007 hal. 20
30
Ibid, hal.22
31
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 hal. 29
32
Amiruddin dan Zainal Asikin, PengantarMetode Penelitian Hukum Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006 hal.118
Universitas Sumatera Utara
21
Pendekatan yuridis normatif selain mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan-putusan pengadilan
serta norma-norma hukum yang ada dalam masyarakat, juga melihat sinkronisasi suatu aturan dengan aturan lainnya secara hierarki.
33
2. Sumber Data