BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
A. Ketentuan Tentang Penyampain Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP Pajak Bumi dan atau Bangunan
Undang- Undang yang mengatur tentang Pajak Bumi dan atau Bangunan adalah Undang-Undang No.12 Tahun 1985 Jo Undang-Undang no 12 Tahun 1994.
Surat pemberitahuan objek pajak SPOP adalah sarana bagi wajib pajak untuk memberikan keterangan mengenai objek dan sabjek pajak yang akan di pakai sebagai
dasar untuk menghitung ketetapan PBB dan menerbitkan SPPT surat pemberitahuan pajak terutang sesuai dengan ketentuan yang ada.hal ini yang berkaitan langsung
dengan sabjek pajakwajib pajak yang dimaksud: a.
Hak-hak subjek pajak mengenai Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP 1.
Dapat menperoleh SPOP pada setiap kantor pelayanan pajak. 2.
Dapat meminta penjelasan, keterangan tentang cara pengisian maupun penyampaian kembali SPOP pada Kantor Pelayanan Pajak.
3. Dapat meminta tanda terima pengembalian SPOP dari Kantor Pelayanan
Pajak, Kepala Lingkungan atau Kepala Desa. 4.
Masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki atau mengisi ulang Surat Pemberitahuan Objek Pajak apabila terjadi kesalahan dalam pengisian
SPOP dengan melampirkan bukti-bukti yang sah.
Universitas Sumatera Utara
5. Dapat memberikan kuasa kepada orang atau pihak lain melalui surat kuasa
tertulis atau bermaterai, dalam mengisi atau menandatangani SPOP, kecuali kepada petugas PBB.
6. Dapat mengajukan permohonan tertulis mengenai penundaan
pengenbalian SPOP sebelum batas pengembalian degan menyebutkan alasan yang sah.
7. Atas ini siatif sendiri,dibenarkan memperbanyak formulir SPOP sesuai
yang di perlukan. b.
Kewajiban subjekwajib pajak 1.
Wajib mendaftarkan objek pajaknya dengan mengisi SPOP 2.
SPOP pajak bumi dan atau bangunan harus di isi dengan jelas,benar dan lengkap:
- Jelas, berarti penulisan data yang diminta dalam SPOP dibuat
sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat merugikan negara maupun Wajib Pajak sendiri
- Benar, berarti data yang dilaporkan harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya -
Lengkap berarti seluruh bagian yang harus diisi oleh Wajib Pajak terisi semua dan ditandatangani.
3. SPOP yang diisi oleh wajib pajak disampaikan kembali ke kantor
pelanyanan pajak pratama atau kelurahan setempat selambat-lambatnya 30 hari setelah formulir SPOP diterima.
Universitas Sumatera Utara
4. Wajib pajak melaporkan perubahan yang terjadi atas sabjek atas sabjek
dan atau objek pajak ke kantor pelayanan pajak pratama di tempat dengan cara mengisi SPOP sebagai perbaikan atau pembetulan SPOP sebelumnya.
a. Sanksi
1. Dalam hal wajib pajak atau sabjek pajak tidak mengembalikan SPOP tepat
pada waktunya akan di berikan teguran. 2.
Dalam waktu seminggu, apabila tidak di tanggapi akan diterbitkan surat ketetapan pajak SKP secara jabatan, dimana ketetapannya dikenakan
denda 25 dari hasil perhitungan PBB-nya. 3.
Apabila isi dalam SPOP setelah diperiksa ternyata tidak benar, akan dikenakan sangsi berupa penambahan ketetapan sebesar 25 dari selisih
besarnya PBB hasil perhitungan data yang benar dengan besarnya SPOP yang dilaporkan oleh subjek pajakwajib pajak.
b. Pelayanan kantor pelayanan pajakkelurahan
1. SPOP diberikan secara cuma-cuma atau tidak di pungut bayaran
2. Kantor pelayana pajak pratamakelurahan dapat memberikan petunjuk
tentang tata cara pengisian SPOP kepada wajib pajak yang memerlukan 3.
Kantor pelayanan pajak pratamakeluranan wajib memberikan tanda terima pengen balian SPOP kepada sabjekwajib pajak.
Universitas Sumatera Utara
B. Fungsi DJP dalam penyampaian SPOP PBB