Dengan meningkatnya peran perempuan sebagai pencari nafkah keluarga dan juga berperan dalam proses pendidikan anak usia dini,maka diperlukan
waktu,tenaga dan perhatian yang cukup baik,sehingga jika peran yang satu dijalankan dengan baik maka peran yang lain juga tidak terabaikan,karena peran
yang satu dengan yang lainnya sangat berkaitan erat. Maka anak yang mendapatkan pendidikan saat usia dini akan dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi karena didukung oleh perekonomian yang memadai. Dari latar belakang tersebut,timbul keinginan penulis mengangkat
kehidupan petani perempuan yang berperan dalam pendidikan anak usia dini. Sebab anak usia dini adalah generasi muda yang diharapkan menjadi penerus
bangsa dan cita-cita pembangunan nasional. Untuk itulah penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peran Petani Perempuan dalam Pelaksanaan
Pendidikan Anak Usia Dini”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas,maka perumusan masalah yang diangkatkan dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimanakah peran petani perempuan dalam Pelaksanaan pendidikan Anak Usia Dini di Desa Tanjung Bunga?”
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
• Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
o Mengetahui dan menganalisa peluang dan tempat yang dijadikan
sebagai tempat interaksi antara Petani Perempuan dan Anak Usia dini.
o Mengetahui bagaimana Peran Petani Perempuan dalam
Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini. 1.4.
Manfaat Penelitian 1. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pihak- pihak yang terkait langsung dalam hal ini Petani Perempuan dan Anak
Usia Dini.
2. Secara Akademis
Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan kemampuan berpikir serta kemampuan menganalisa setiap persoalan yang berhubungan
dengan Petani Perempuan yang berperan dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
3. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat melatih diri dan mengembangkan pemahaman dan kemampuan berpikir penulis melalui penulisan ilmiah
dengan menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama menjadi Mahasiswa Ilmu Sosiologi.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,keadaan dimana kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian Singarimbun,1989:33. Konsep sangat diperlukan dalam penelitian agar dapat menjaga masalah atau menjadi pembatasan masalah dan menghindari
timbulnya kesalahan-kesalahan defenisi yang dapat mengaburkan penelitian. Beberapa konsep yang dibatasi dengan pendefenisiannya secara
operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: •
Petani perempuan adalah sosok yang memegang peranan penting di dalam memahami kebutuhan anaknya dalam pendidikan. Petani
perempuan yang mempunyai peranan melatih,membimbing dan mengajari anak-anak mereka sebelum memasuki pendidikan
formal. Meskipun petani perempuan mempunyai kesibukan dalam membantu mencari nafkah,tetapi mereka selalu memberikan
perhatian terhadap perkembangan dan pendidikan anaknya. •
Anak Usia Dini adalah anak yang mengalami proses tumbuh kembang di tempat dimana ia hidup dan perlu diasuh dan dididik
sesuai dengan harapan,juga berinteraksi dengan baik di dalam masyarakat.. Anak Usia dini yang merupakan individu yang sedang
Universitas Sumatera Utara
mengalami proses perkembangan pesat serta merupakan pembelajar yang aktif dan energik.
• Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah usaha sadar dalam
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan dengan penyediaan
pengalaman dan stimulasi yang kaya dan bersifat mengembangkan secara terpadu dan menyeluruh agar anak bertumbuh secara sehat
dan optimal sesuai dengan nilai,norma dan harapan masyarakat. •
Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini yang bertujuan untuk menjangkau kualitas pendidikan yang lebih memadai bagi anak
tersebut. Dan juga bertujuan untuk melindungi dan merefleksikan pemenuhan tuntutan undang-undang hak anak untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peran
Menurut Wahyudi Ruwiyanto,1994:10, peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di
masyarakat. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan,sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh
individu. Posisi dibutuhkan oleh individu sebagai aktualisai diri. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan
ideal diri. Posisi di masyarakat dapat merupakan stressor terhadap peran karena struktur sosial yang menimbulkan kesukaran,tuntutan serta posisi yang tidak
mungkin dilaksanakan. Stres peran terdiri dari konflik peran yang tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau peran yang terlalu banyak.
Menurut William J.Goode,1985:98 tentang penyesuaian individu terhadap perannya dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu:
1. Kejelasan perilaku yang sesuai dengan perannya serta pengetahuan yang
spesifik tentang peran yang diharapkan. 2.
konsistensi respon orang yang berarti atau dekat dengan peranannya. 3.
Kejelasan budaya dan harapannya terhadap perilaku dan perannya. 4.
Pemisahan situasi yang dapat menciptakan ketidakselarasan.
Universitas Sumatera Utara