HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian
Proses pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang diisi oleh siswa tanpa dibawa pulang dan
sampel kuku diambil dari setiap siswa yang telah mengisi kuesioner. Hasil dianalisis sehingga dapat menyimpulkan gambaran kontaminasi dan pengetahuan
dikalangan siswa.
5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri 060891 Medan yang terletak di Jl. Letjen Jamin Ginting nomor 303 Kecamatan Medan Baru, Medan.
Lokasi penelitian adalah di Ibu kota Sumatera Utara yang terletak di antara 3 30
1
– 30
48
1
Lintang utara dan 98 39
1
-98 47
1
Bujur Timur, berbatasan dengan Selat Melaka di sebelah Utara yang dikelilingi Kabupaten Deli Serdang. Disebabkan
letak geografis kota Medan yang strategik dan ibu kota provinsi , Medan menjadi pusat penduduk melakukan aktivititas perekonomian. Kepadatan penduduk kota
Medan termasuk peringkat yang tinggi, yaitu ketiga terpadat di Indonesia. Walaupun sebagai ibu kota provinsi di beberapa tempat kota Medan masih
terdapat daerah kumuh. Sekolah ini dipilih karena letaknya geografis yang dinilai sesuai bagi penelitian ini.
5.1.2 Deskripsi responden
Pada penelitian ini responden yang menjadi sampel adalah siswa Sekolah Dasar Negeri 060891 kecamatan Medan Baru tahun ajaran 20102011. Jumlah
keseluruhan siswa ada 100 orang tetapi berdasarkan rumus penentuan jumlah sampel yang digunakan hanya 50 siswa dipilih. Pemilihan dilakukan secara simple
random sampling secara acak dari kelas 3, 4, 5 dan 6. Siswa dikelompokkan mengikut umur.
5.1.3 Distribusi Umur Siswa
Universitas Sumatera Utara
Distribusi umur siswa diperoleh dari hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 5.1 dimana jumlah siswa dalam kelompok umur yang tertinggi adalah
sama untuk umur 9 tahun dan umur 11 tahun yaitu 28.
Tabel 5.1 Distribusi umur siswa
Umur Tahun Frekuensi
Persentase 9
14 28
10 13
26 11
14 28
12 9
18 Total
50 100
5.1.4 Distribusi Jenis Kelamin Siswa
Selain umur siswa, analisis juga dilakukan terhadap jenis kelamin. Hasil penelitian ini yang tampak pada tabel 5.2 mendapatkan bahwa mayoritas siswa
yang menjadi responden adalah laki-laki sebesar 54.
Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Siswa
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Perempuan
23 46
Laki-laki 27
54
Total 50
100
5.1.5 Distribusi Kejadian kontaminasi kuku
Soil Transmitted Helminths STH merupakan cacing-cacing yang penularannya melalui tanah dan sampai sekarang masih merupakan masalah bagi
masyarakat Indonesia terutama yang hidup di daerah kumuh walaupun sudah berada di kawasan perkotaan. Hasil identifikasi parasit pada sampel kuku siswa
Universitas Sumatera Utara
diperoleh hanya 5 orang siswa yang kukunya terkontaminasi oleh STH tabel 5.3.
Tabel 5.3 Distribusi kontaminasi kuku oleh Soil Transmitted Helminths
Kontaminasi Kuku Frekuensi
Persentase Positif
5 10
Negatif 45
90
Total 50
100
Hasil idetifikasi spesies parasit yang mengkontaminasi kuku siswa terdiri dari 2 species saja dan dapat dilihat pada tabel 5.4. Hasil ini menunjukka n
mayoritas spesies yang mengkontaminasi kuku siswa adalah telur Enterobius vermicularis yaitu 3 orang 6.
Tabel 5.4 Distribusi telur yang dijumpai menurut spesies
Spesies Frekuensi
Persentase
Tidak ada kontaminasi 45
90 Ascaris lumbricoides
2 4
Enterobius vermicularis 3
6
Total 50
100
5.1.6. Pengetahuan siswa tentang Soil Transmitted Helminths
Pengetahuan siswa tentang STH dinilai berdasarkan pertanyaan- pertanyaan tentang pengetahuan mengenai STH yang telah dijawab oleh
responden. Berdasarkan jawaban siswa didapati pertanyaan nomor 1, 2 dan 15 mendapat jawaban benar tertinggi yaitu semua benar 100. Soal yang mendapat
jawaban salah tertinggi adalah soal 19 yaitu 34 orang 68.
Tabel 5.5 Distribusi jawapan siswa dalam kuesioner
Universitas Sumatera Utara
No Pertanyaan
Jawapan siswa Benar
Salah n
n 1
cuci tangan dengan air bersih sebelum makan 50
100
2 harus mengunakan sandal bila bermain ditanah
50 100
3 bermain dengan tanah boleh mendapatkan cacingan
47 94
3 6
4 cacing dapat masuk kedalam tubuh melalui tangan kotor
47 94
3 6
5 harus minum obat cacing
40 80
10 20
6 buang air besar disebarang tempat menyebabkan cacingan
44 88
6 12
7 cara mengobati infeksi cacingan
46 92
4 8
8
golongan tertinggi yang mendapat cacingan 49
98 1
2
9 cacing usus yang ditularkan melalui tanah
30 60
20 40
10 penularan cacing
41 82
9 18
11 kebersihan diri mencegah infeksi cacing
45 90
5 10
12 cacingan menyebabkan kemampuan belajar kurang
47 94
3 6
13 setelah bermain tanah harus cuci tangan
47 94
3 6
14 apa yang harus dilakukan jika terinfeksi
26 52
24 48
15 harus makan obat cacing
50 100
16 bagaimana untuk menghindari cacingan
19 38
31 62
17
gejala yang sering pada anak 31
62 19
38
18
kuku yang panjang dan kotor 48
96 2
4
19 cacing memasuki tubuh dalam bentuk
16 32
34 68
20
apa yang menyebabkan infeksi cacingan 19
38 31
62
Setelah dianalisa jawaban siswa tentang pengetauan mereka mengenai STH maka diperoleh hasil 82 siswa memiliki pengetahuan dengan kategori baik
tentang STH 82. Hasil ini tampak pada tabel 5.4.
Tabel 5.6 Kategori pengetahuan siswa tentang Soil Transmitted Helminths
Pengetahuan Frekuensi
Persentase
Universitas Sumatera Utara
Baik 41
82
Kurang 9
18
Total 50
100
5.2. Pembahasan