Perumusan Masalah Tujuan Manfaat Lingkup Penelitian

piring cair dengan karakterisasi yang sesuai syarat mutu sabun cuci piring cair SNI 06-3532-1994.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh minyak jelantah 1- 4x pemakaian tehadap asam lemak bebas, bilangan iodin, kadar air, dan warna pada pembuatan sabun cuci piring cair. Bagaimana warna sabun cuci piring cair yang dihasilkan dengan penambahan pewarna alami yaitu pandan, sirih, dan kunyit.

1.3 Tujuan

Penelitian Penelitian ini bertujuan: a. Untuk membuat sabun cuci piring cair. b. Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas, bilangan iodin, kadar air, dan warna dari minyak jelantah pemakaian 1- 4 kali dalam proses pemurnian. c. Untuk mengetahui kondisi proses penyabunan yang paling baik. d. Untuk membandingkan daya tahan sabun cuci piring air dengan penambahan pewarna alami yaitu pandan, sirih, dan kunyit.

1.4 Manfaat

Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat: a. Sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi limbah rumah tangga, berupa minyak goreng bekas menggoreng tahu dan tempe, yang dapat digunakan Universitas Sumatera Utara sebagai bahan baku pembuatan sabun cuci piring cair. b. Sebagai informasi bahwa sabun cuci piring cair dapat dibuat pada percobaan ini dari minyak goreng bekas setelah melalui proses pemurnian yang sesuai dengan syarat mutu sabun cuci SNI 06-3532-1994.

1.5 Lingkup Penelitian

Penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas menjadi sabun cuci piring cair ini dilakukan di laboratorium Kimia FMIPA USU, YP Shafiyyatul Amaliyyah, dan PT. Agro Jaya Perdana. Bahan – bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun cuci piring cair yaitu minyak goreng bekas menggoreng tahu dan tempe. Bahan untuk pemurnian minyak goreng bekas berupa KOH 15, karbon aktif dengan ukuran 240 mesh sebanyak 7,5 dari berat minyak goreng bekas yang digunakan Nur Aisyah, 2009. Bahan untuk pembuatan sabun cuci piring cair berupa minyak hasil pemurnian, aquades, parfum non alkohol sebanyak 1 ml, pewarna buatan apple green extra no.2093 sebanyak 1 ml, dan pewarna alami pandan, sirih, kunyit sebanyak 10 ml. - Variable tetap Pemurnian minyak goreng dilakukan menggunakan variabel tetap : karbon aktif ukuran : 240 mesh sebanyak 7,5 dari berat minyak goreng bekas yang digunakan Nur Asyiah, 2009. - Variabel berubah Variabel berubah dalam penelitian ini adalah: a. Minyak goreng : 1, 2, 3, 4 x pemakaian Universitas Sumatera Utara b. Konsentrasi KOH bv : 10, 20, 30, 40, 50 c. Temperatur proses penyabunan C : 25, 35, 45, 55 d. Pewarna alami : pandan, sirih, dan kunyit - Parameter Parameter analisa minyak sebelum maupun sesudah hasil pemurnian dan analisa sabun cuci piring cair sebagai berkut: 1. Analisa minyak sebelum dan sesudah hasil pemurnian a. Kadar asam lemak bebas b. Bilangan Iodin c. Warna d. Air 2. Analisa uji sabun cuci piring cair SNI 06 – 2048 – 1990 a. Uji bilangan penyabunan b. Uji banyak busa c. Uji daya cuci d. Uji kualitas warna sabun cuci piring cair dengan penambahan pewarna alami pandan, sirih, kunyit. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lemak dan Minyak