PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM `GAMBARAN DATA ATAU TATA CARA ANALISIS DAN EVALUASI DATA PENUTUP ANALISA DAN EVALUASI DATA

F. Sistematika Penulisan Laporan PKLM

Adapun maksud atau tujuan membuat sistematika penulisan laporan PKLM adalah untuk mempermudah pemahaman dan penulisan laporan penelitian. Sistematika penulisan laporan PKLM dibuat dalam 5 lima bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi dengan penjelasan terperinci yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Ruang lingkup PKLM, Metode PKLM, Metode Pengumpulan Data, Serta Sistematika Penulisan Laporan PKLM

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM

Dalam bab ini penulis menguraikan gambaran umum tentang sejarah, struktur organisasi, tugas pegawai dan kegiatan yang dilaksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

BAB III :`GAMBARAN DATA ATAU TATA CARA

PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK Dalam bab ini penulis akan membahas bagaimana tata cara pendaftaran atau pengukuhan NPWP secara Universitas Sumatera Utara baik di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Di bab ini penulis akan menganalisa permasalahan- permasalahan ataupun rintangan-rintangan dan alternative pemecahan masalah juga evaluasi terhadap pemecahan masalah.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berupa kesimpulan dan uraian-uraian dalam bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil pemikiran penulis agar kiranya dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama bagi penulis. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Sejak tanggal 27 mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Letak Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan yang dulunya terletak di daerah Pondok Kelapa kini semenjak beralih fungsi menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berpindah di jalan Yos Sudarso daerah Tanjung Mulia. Dahulunya gedung yang dipakai oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah tempat Kantor Pelayanan Pajak-Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan kini beralih menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan tetapi pengurusan Pajak Bumi dan Bangunan tetap pengurusan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama karena salah satu fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah pengurusan Pajak Bumi dan Bangunan.

B. Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah wilayah kekuasan yang dimandatkan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam pengurusan segala yang berurusan dengan pajak. Segala apa yeng terjadi di daerah Universitas Sumatera Utara wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan belawan ditanggungjawabi oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan belawan. Adapun wilyah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan meliputi daerah sebagai berikut : 1. Kecamatan Medan Deli 2. Kecamatan Medan Labuhan 3. Kecamatan Medan Marelan 4. Kecamatan Medan Belawan

C. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

VISI : ” Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan oleh masyarakat”. MISI : FISKAL ” Menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang- Undang perpajakan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi” Universitas Sumatera Utara EKONOMI ” Mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan yang dapat meminimasi dostorsi” POLITIK ” Mendukung proses demokratisasi kelembagaan” ” Senantiasa memperbaharui diri, delaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan mutakhir”

D. Reformasi Perpajakan Komprehensif

Bidang Administrasi : Modernisasi Administrasi Perpajakn Bidang Peraturan : Amandemen Undang-Undang Perpajakan Bidang Pengawasan : Bank Data Nasional

E. Modernisasi Perpajakan

KONSEP ” Pelayanan Prima dan Pengawasan Intensif dengan pelaksanaan Good Governance” TUJUAN ” Tingkat Kepatuhan Pajak yang Tinggi” Universitas Sumatera Utara ” Tingkat kepercayaan terhadap Administarsi Perpajakan yang Tinggi” ” Tingkat Produktivitas Pegawai Pajak yang Tinggi”

F. Karakteristik Kantor Pelayanan Pajak Pratama

1. Gabungan dari tiga unit kantor yaitu KPP, KPPBB, dan KARIPKA 2. All Taxes yaitu mengadministrasikan PPh, PPN, dan PBB BPHTB 3. Mengadministrasikan Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi 4. Wajib Pajak yang ditangani sangat banyak ribuan 5. Kontribusi pajak perWAjib Pajak sangat kecil 6. Penerapan konsep teritorial penguasaan wilayah 7. Terdapat seksi Ekstensifikasi Perpajakan agar jumlah Wajib Pajaknya terus bertambah

G. Struktur Organisasi

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dipimpin oleh seorang kepala, yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. Organisasi yang berada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan bertujuan untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat trelaksana dengan teratur dan penuh tanggung jawab, sehinggga tujuan yang diinginkan dapt tercapai dengan hasil baik dan maksimal. Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Universitas Sumatera Utara Belawan mempunyai 1satu sub bagian umum dan 6 enam seksi yang mempunyai tugas s ebagai berikut : 1. Sub Bagian Umum Sub bagian umum berfungsi sebagai pengadministrasian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Segala administrasi yang ada di Kantor Pelayanan Pajak terletak di bagian sub bagian umum. 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Tugas seksi ini adalah untuk memanfaatkan data, menyalurkan data, mengolah data. Dimana data-data tersebut antara lain berasal dari instansi pemerintah, bank, bea cukai, kantor lelang dan juga berasal dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat. 3. Seksi Pelayanan Fungsi dan peran seksi pelayanan ini di Kantor Pelayanan Pajak adalah sebagai bagian pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak. Segala urusan perpajakan yang dialami oleh Wajib Pajak akan dilayani di bagian pelayanan ini. 4. Seksi Penagihan Tugas seksi ini adalah melakukan tata usaha piutang pajak dan melakukan penagihan atas pajak yang terutang, menyiapkan surat teguran dan menyusun penagihan pajak dengan surat paksa. 5. Seksi Pemeriksaan Segala administrasi perpajakan akan di lakukan pemeriksaan di bagian seksi pemeriksaan. Apabila dalam dokumen Wajib Pajak setelah dioeriksa terjadi Universitas Sumatera Utara kekurangan data atau dokemen yang dibutuhkan, maka seksi ini akan mengembalikan ataupun menghubungi Wajib Pajak agar melengkapi data maupun dokumen yang dibutuhkan dalam pengadminstrasian perpajakan. 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Seksi Ekstensifkasi Perpajakan adalah seksi yang dibentuk untuk mencari Wajib Pajak baru. Jadi seksi ini akan melaporkan dan membuat NPWP secara jabatan apabila ditemukan subyek pajak yang telah ataupun mampu membayar pajak. Seksi ini bergerak dilapangan dan seperti detektif dalam melakukan sistem pekerjaannya. 7. seksi pengawasan dan konsultasi pengawasan dan konsultasi dierikan kepada masyarakat untuk mengetahui pajak dan mempermudah dalam urusan perpajakan. Seksi ini berfungsi untuk mengawasi sistem perpajakan dan memberikan konsultasi-konsultasi kepada Wajib Pajak apabila Wajib Pajak membutuhkannya.

H. Kode Etik Pegawai

Secara tegas mencantumkan kewajiban dan larangan bagi para pegawai termasuk sanksi-sangksi bagi setiap pelanggaran Peraturan Menteri Keuangan RI No. 1PM.32007 Tgl 23 juli 2007 Pelaksanaan kode etik pegawai diawasi secara ketat oleh berbagai badan independent, antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Komite Kode Etik Pegawai yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan 2. Komite Ombudsman Nasional dengan desk pajak yang bertugas untuk menangani pengaduan masyarkat 3. Tim Khusus Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan yang secara intensif memonitor kinerja kanwil dan Kantor Pelayanan Pajak Modern

I. Kewajiban Pegawai

- Menghormati agama, kepercayaan, budaya dan adat istiadat orang lain. - Bekerja secara profesional, transparan dan akuntabel. - Mengamankan data dan atau informasi yang dimiliki DJP. - Memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, sesama pegawai, atau pihak lain dalam pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya. - Mentaati perintah kedinasan - Bertanggung jawab dalam penggunaan barang inventaris milik DJP. - Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor. - Menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan. - Bersikap, berpenampilan dan bertutur kata secara sopan. Universitas Sumatera Utara

J. Larangan Bagi Pegawai

- Bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas. - Menjadi anggota atau simpatisan aktif partai politik. - Menyalahgunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsung. - Menyalahgunakan fasilitas kantor. - Menerima segala pemberian dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung, dari Wajib Pajak, sesama Pegawai, atau pihak lain, yang menyebabkan Pegawai yang menerima patut diduga memiliki kewajiban yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaannya. - Menyalahgunakan data atau informasi perpajakan. - Melakukan perbuatan yang patut diduga dapat mengakibatkan gangguan, kerusakan dan atau perubahan data pada sistem informasi milik DJP. - Melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma kesusilaan dan dapat merusak citra serta martabat Universitas Sumatera Utara Bagan 1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Kepala Kantor Subbagian Umum Seksi Pengolahan Data Dan Informasi Seksi Pengawasan dan Konsultasi Seksi Pelayanan Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pemeriksaan Seksi Penagihan Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN DATA ATAU TATA CARA PENDAFTARAN

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP merupakan suatu sarana di dalam administrasi perpajakan, yang salah satunya berfungsi sebagai sarana untuk berhubungan dengan Kantor Pelayanan Pajak KPP atau bisa juga sebagai tanda pengenal identitas bagi Wajib Pajak. Bila Subyek Pajak telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP maka secara sah Subyek Pajak tersebut telah menjadi Wajib Pajak, dan sekaligus Wajib Pajak tersebut telah terdaftar namanya di Direktorat Jenderal Pajak DIRJEN PAJAK. Setelah menjadi Wajib Pajak tersebut sudah mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan menyetorkan pajaknya. Sewaktu Subyek Pajak melakukan Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP sebaiknya jangan meminta bantuan kepada orang-orang diluar seperti calo yang menawarkan kepada anda untuk mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Karena para calo tersebut hanya ingin uang anda saja dan urusannya akan makin sulit. Malah sebaiknya kalau anda langsung kepada petugas pajak yang ada didalam kantor dan menanyakan secara langsung apa-apa saja kesukaran anda dalam mendaftarkan diri. Sebab dalam mengurus Nomor Pokok wajib Pajak NPWP Wajib Pajak tidak dikenakan biaya apapun. Universitas Sumatera Utara

B. Dasar Hukum Nomor Pokok Wajib Pajak

Pasal 2 1 Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-161PJ2001 menyebutkan bahwa “Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak paling lama 1satu bulan setelah saat usaha dimulai dijalankan. Pengaturan masalah Nomor Pokok Wajib Pajak telah ditetapkan dan di atur dalam keputusan direktorat jenderal pajak keputusan direktur jenderal pajak nomor : KEP-161PJ2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Bagi wajib pajak yang memiliki lebih dari satu tempat tinggaltempat kedudukan harus melaporkan atau memberitahukan kepada direktorat jenderal pajak untuk ditetapkan pada daerah mana Wajib Pajak harus mendaftarkan dirinya.

C. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP

Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun berubah sejak dikeluarkan pada tanggal 1 januari 2006, sebagai berikut : 1. Untuk setiap anggota keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3 orang dikenakan sebesar Rp. 13.200.000,- Universitas Sumatera Utara 2. Tambahan untuk Wajib Pajak kawin sebesar Rp. 1.200.000 3. Tambahan untuk tanggungan Wajib Pajak maksimal 3 orang sebesar Rp. 1.200.000 Fungsi Penghasilan Tidak Kena Pajak ini sebagai patokan untuk mengetahui berapa besar atau kelayakan Wajib Pajak dikenakan Pajak. Apabila penghasilan Wajib Pajak tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak, maka Wajib Pajak tidak dikenakan beban pajak. D. Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP maka yang dilakukan Subyek Pajak maupun petugas pajak adalah mendatangi Kantor Pelayanan Pajak, dimana kita berdomisili dalam hal untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak. Dan Wajib pajak jangan mencoba untuk mengurus NPWP kepada orang lain yang tidak berhak atas pengurusan NPWP dengan meminta imbalan kepada Subjek Pajak yang mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak. Wajib Pajak juga harus memenuhi syarat- syarat yang telah ditentukan oleh Dirjen Pajak dan menghitung sendiri hutang pajaknya, sesuai dengan self assesment selanjutnya membayar pajak terutangnya. Semua pendaftaran Wajib Pajak berdasarkan self assesmentI, artinya Wajib Pajak mendaftarkan sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak berdomisili atau bertempat tinggal untuk dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Setiap Wajib Pajak yang Universitas Sumatera Utara menerima penghasilan tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP wajib mendaftarkan diri dengan cara mengisi formulir pendaftaran. Formulir ini harus diisi dengan jelas dan benar serta dilengkapi dengan syarat-syarat sebagai berikut : - Mengisi formulir KP.PDIP.4.1 - Melampirkan fotocopy KTP, Fotocopy Kartu Keluarga atau Paspor ditambah Surat Keterangan Tempat Tinggal dari Instansi yang berwenang sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa bagi orang asing. - Surat Kuasa, ini berlaku bagi Wajib Pajak yang diwakili kuasanya karena suatu hal Ketika Subyek Pajak mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak kepada petugas Pajak, maka petugas pajak akan memberikan formulir dimana didalam mengisi formulir itu gunanya untuk mengetahui data-data Wajib Pajak. Didalam mengisi formulir Petugas Pajak akan menuntun satu persatu dalam mengisi formulir. Gunanya untuk tidak terjadi kesalahan dalam mengisi formulir tersebut, setelah itu Petugas pajak akan memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang terdiri dari 11sebelas digit angka dengan susunan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara x xxx xxx x xxx 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keterangan : 1. Kotak 1 sampai dengan 7 merupakan Nomor Pokok untuk Wajib Pajak 2. Kotak ke 8 merupakan angka pengecekan untuk Kantor Pelayanan Pajak KPP 3. Kotak ke 9 sampai dengan ke 11 adalah kode Kantor Pelayanan Pajak KPP Adapun digit awal dari Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah petunjuk jenis Wajib Pajak, yaitu : 1. Digit 0 berarti Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP digunakan oleh bendaharawan 2. Digit 1,2, dan 3 sebagai petunjuk bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP ini dipergunakan oleh Wajib Pajak badan hukum saat ini dipergunakan dengan digit awal 1 3. Digit awal 4 dan seterusnya sebagai petunjuk bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dipergunakan oleh Wajib Pajak perorangan yang untuk saat ini baru dipergunakan angka 4,5, dan 6. Universitas Sumatera Utara

E. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak

Yang dimaksud dengan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah suatu tindakan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dari tata usaha Kantor Pelayanan Pajak KPP. Pada dasarnya Nomor Pokok wajib Pajak NPWP berlaku untuk sekali seumur hidup. Namun demikian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dapat juga dihapuskan dari tata usaha kantor pajak apabila telah memenuhi kebutuhan, yaitu dalam hal-hal sebagai berikut pasal 11 keputusan direktorat Jenderal Pajak No. 516PJ2000 1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan. Dengan syarat adanya pemberitahuan tertulis dari ahli waris atau pihak lain, dan dilampiri dengan fotocopy laporan kematian atau Surat Kematian dari Instansi yang berwenang. 2. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan. Syaratnya adalah fotocopy Surat Nikah atau Akta Perkawinan dari Catatan Sipil 3. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subyek Pajak sudah selesai dibagi. Dengan syarat adanya surat pernyataan tentang selesainya warisan dibagi oleh ahli waris 4. Wajib Pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku 5. bentuk usaha tetap yang karena suatu hal kehilangan statusnya sebagai bentuk usaha tetap Universitas Sumatera Utara 6. Wajib Pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud diatas yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai Wajib Pajak Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dilakukan apabila hutang pajak telah dilunasi atau hak untuk melakukan penagihan telah daluwarsa, kecuali dari hasil pemeriksaan pajak diketahui bahwa hutang pajak tersebut tidak dapat atau tidak mungkin ditagih kembali karena Wajib Pajak tersebut telah meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan. Permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau pencabuutan pengukuhan pengusaha kena pajak harus diselesaikan dalam jangka waktu 12dua belas bulan sejak tanggal diterimannya permohonan secara lengkap.

F. Tata Cara Pemindahan Wajib Pajak

Dalam hal Wajib Pajak terdaftar pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha ke wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak lain atau terjadi perubahan status perusahaan yang mengakibatkan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar harus berubah, maka Wajib Pajak wajib mengajukan permohonan pindah dengan menyampaikan surat pernyataan pindah beserta persyaratannya. Kantor Pelayanan Pajak wajib menertibkan : a. Surat Pindah, untuk diberikan kepada Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah surat pernyataan pindah diterima, guna Universitas Sumatera Utara diserahkan ke Kantor Pelayanan Pajak baru, dalam hal surat pernyataan pindah beserta persyaratannya secara lengkap telah disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak lama. b. Kartu Pelayanan Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar, paling lama pada hari kerja berikutnya, dalam hal surat pernyataan pindah beserta persyaratannya secara lengkap disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak baru, atau setelah menerima Surat Pindah dari Wajib Pajak yang berasal dari Kantor Pelayanan Pajak lama. Dalam hal surat pernyataan pindah berisikan pernyataan pindah sebagai pengusaha kena pajak, maka : a. Kantor Pelayanan Pajak lama menerbitkankan Surat Pindah paling lama pada hari kerja berikutnya setelah menerima surat pernyataan pindah beserta persyaratannya secara lengkap dari Pengusaha Kena Pajak atau pemberitahuan adanya surat pernyataan pindah dari Kantor Pelayanan Pajak baru. b. Kantor Pelayanan Pajak baru menerbitkan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan bila diperlukan sekalligus menerbitkan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama 3tiga hari kerja setelah menerima Surat Pindah dari Kantor Pelayanan Pajak lama. c. Kantor Pelayanan Pajak lama menerbitkan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak setelah diterimanya tembusan Surat Pengukuhan Universitas Sumatera Utara Kena Pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak baru paling lama pada hari kerja berikutnya. Dalam hal surat pernyataan pindah selain berisikan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan juga menyatakan pindah tempat kegiatan usaha, maka Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat Keterangan Terdaftar, dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diterbitkan secara bersamaan paling lama 3tiga hari kerja setelah diterimanya Surat Pindah dari Wajib Pajak yang berasal dari Kantor Pelayanan Pajak lama. Dalam hal terjadi pemindahan seperti di atas, Kantor Pelayanan Pajak lama harus mengirim berkas Wajib Pajak dan atau berkas Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan berikut uraian singkat mengenai hal-hal yang dianggap perlu kepada Kantor Pelayanan Pajak baru yang isinya antara lain : a. Jumlah tunggakan pajak yang masih harus ditagih b. Tindakan penagihan yang telah dilaksanakan atas tunggakan pajak c. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau keberatan Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak yang belum diselesaikan.

G. Jangka Waktu Pendaftaran atau Pelaporan Kegiatan Usaha

Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan, wajib mendaftarkan diri untuk memperolah Nomor Pokok Wajib Pajak paling lama 1satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan . Saat usaha Universitas Sumatera Utara mulai dijalankan adalah saat yang terjadi lebih dulu antara saat pendirian dan saat usaha nyata-nyata mulai dijalankan. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, apabila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghsilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak setahun, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak paling lambat pada akhir bulan berikutnya. Wajib Pajak yang memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Wajib Pajak sebagai Pengusaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang Nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir denganUndang-undang nomor 18 tahun 2000, yang berbunyi : a. Pengusaha Kecil memilih sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak b. Pengusaha Kecil tidak memilih sebagai Pengusaha Kena Pajak tetapi sampai dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah melampaui batasan yang telah ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lambat akhir masa berikutnya Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dibeberapa tempat, juga wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan usaha Wajib Pajak. Dalam hal tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak berada dalam dua atau lebih wilayah kerja Kantor Pelayanan Universitas Sumatera Utara Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

Nomor Pokok Wajib pajak adalah jembatan dari Subyek Pajak terhadap Direktorat Jenderal Pajak untuk segala urusan Administrasi Perpajakan. Arti penting Nomor Pokok Wajib Pajak sebagai awal mulanya proses perpajakan dimulai. Negara ini tergantung segalanya dari pajak yang didapat dari masyarakat. Tanpa pajak kita tidak dapat melaksanakan roda pemerintahan ataupun sistem perekonomian kita. Fungsi pajak sebagai pendapatan negara tidak terlepas berapa jumlah besarnya pajak yang didapat per periode ataupun pertahun. Semakin besar pajak yang diterima pertahun maka semakin tinggi tingkat perekonomian negara kita ini. Namun penyakit sosial masyarakat Indonesia seperti Korupsi mempengaruhi pendapatan pajak yang kita peroleh. Masyarakatpun pasti akan bertanya besar kepada negara ini kemana uang yang telah disetor kepada kas negara sehingga pelayanan maupun kualitas jasa yang diberikan negara kepada masyarakat tidak diperoleh secara maksimal dan utuh. Fungsi pajak juga sebagai pengatur sistem ekonomi cukup dominan, sehingga kita sangat bergantuing kepada pajak. Pajak yang diharapakan dapat mengatur inflasi cukup mempengaruhi keuangan negara ini. Hal ini juga tidak dirasakan masyarakat, karena masyarakat Indonesia tidak menyadari hal ini. Kita terkadang tidak berfikir mengenai pajak ini, karena yang kita inginkakn hanya pendidikan yang murah, harga sembilan bahan pokok sembako yang murah, serta kesejahteraan rakyat indonesia Universitas Sumatera Utara yang kunjung jua hanya mimpi segar yang diberikan para elit negara kepada masyarakat. Masalah-masalah yang sering timbul dalam pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dialami oleh subyek pajak adalah sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan Subyek pajak tentang hak-hak dan kewajibannya di bidang perpajakan masih kurang. Pengetahuan yang dimiliki pada mayarakat umumnya mengenai dunia administrasi perpajakan masih minim. Sehingga masyrakat merasa tidak dapat mengetahui bagaimana cara ataupun mekanisme pendaftaran Nomor Poko Wajib Pajak NPWP secara baik dan benar. Ditambah lagi paradigma yang ada di dalam masyarakat segala pengurusan administrasi di Indonesia selalu sulit dan lama yang dapat mengakibatkan kejenuhan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat untuk mendaftarkan diri guna memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak tersebut. 2. Tingkat kesadaran Subyek Pajak terhadap peran penting perpajakan Tingkat kesadaran Subyek pajak terhadap pajak sangat mempengaruhi dalam memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Hal ini didasari karena Wajib Pajak hanya ingin mendapatkan langsung imbalan atas apa yang telah dibayarkan Subyek Pajak atas pajaknya. Subyek pajak tidak mengetahui bahwa pajak yang telah dibayarkan akan mendapatkan imbalan atas pajaknya secara tidak langsung yaitu seperti pembangunan jalan raya, kesehatan, pelayanan umum masyarakat ataupun lainnya. Atas paradigma yang timbul di masyarkat ini menyebabkan Subjek Pajak enggan atau tidak Universitas Sumatera Utara mau mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP untuk menjadi subjek pajak. Padahal kalau mereka mengerti akan pentingnya membayar pajak itu. Mungkin negara kita ini akan maju dan berkembang seperti di negara eropa. Bila dilihat dari arti pajak sendiri adalah “ Iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terhutang oleh yang Wajib Pajak membayar menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang dapat langsung ditunjukan dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengantugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan” P.J.A ANDRIANI HAMDAN, 1993, 7 Semenjak Kantor Pelayanan pajak menjadi Pratama sebenarnya telah banyak memberikan angin positif dalam pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP ini. Kantor Pelayanan pajak KPP Pratama kini muncul dengan formula-formula baru dalam pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dengan menghadirkan pelayanan Pajak hanya Satu Hari bahkan Kantor Pelayanan Pajak ingin menciptakan pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP satu jam. Formula ini ini sering disebut juga dengan pelayanan unggulan yang dihadirkan Kantor Pelayanan Pajak. Harapannya adalah agar subjek pajak tidak merasa jenuh dalam pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan merangsang para Subjek Pajak mendaftarkan NPWP-nya. Ditambah lagi dengan program Ekstensifikasi yang dihadirkan. Ekstensifikasi adalah progaram yang dibuat Kantor Pelayanan Pajak Pratama untuk mencari dan mendatangi para Subyek Pajak yang layak untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN