ditempatkan dalam kelompok. Selanjutnya, kekurangan dari pihak guru adalah banyak dari guru hanya membagi siswa ke dalam
kelompok-kelompok dan membagi tugas utuk diselesaikan tanpa ada pedoman mengenai pembagian tugas.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Course Review Horay
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Course Review Horay
Isjoni 2010: 12 mengatakan, bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Model pembelajaran
koperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Menurut Hamid Sholeh 2013: 23,
Course Review Horay
merupakan srtategi yang menyenangkan karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk menjawab
berbagai macam pertanyaan yang disampaikan secara menarik dari guru
.
. Dalam aplikasinya metode pembelajaran
Course Review Horay
tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik. Pembelajaran dengan metode
Course Review Hora y
juga melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang
pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa. Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan
penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan
individu dan mengembangkan keterampilan bekerjasama antar kelompok. Pada pembelajaran
Course Review Horay
aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses
pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang
menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Course Review Horay
Langkah-langkah daro model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay
, sebagai berikut : 1
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2
Guru mendemonstrasikanmenyampaikan materi. 3
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab. 4
Untuk menguji pemahaman, siswa ditugaskan membuat sebuah kotak berisi 9,16, atau 25 kotak-kotak kecil sesuai dengan
kebutuhan. Setiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing- masing siswa.
5 Guru membacakan soal secara acak dan siswa menulis jawaban di
dalam kotak yang nomornya disebutkan guru, kemudian langsung
didiskusikan. Apabila jawaban benar, diisi tanda √ dan bila salah
diisi tanda X. 6
Siswa yang sudah mendapat tanda √, baik secara vertikal, horizontal, atau diagonal, harus berteriak “horay” atau yel-yel
lain. 7
Nilai siswa dihitung dari jawaban benar atau jumlah horay yang diperolehnya.
8 Guru menutup pembelajaran.
Macam-macam tipe pembelajaran kooperatif di atas menjadi
entry point
guru untuk menciptakan pembelajaran yang mampu menajamkan keunggulannya dan meminimalisi kekurangan dan
kelemahannya. Memang tidak ada metodologi pembelajaran yang sempurna. Namun, dari kelemahan dan kelebihan tipe pembelajaran
di atas, kita bisa mengambil benang merahnya, bahwa model yang bisa mendorong anak mandiri dan aktif dalam belajar, lebih efektif
daripada model yang menidurkan potensi terbesar anak dan mengabaikannya.
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif