20
juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan keinginan siswa itu sendiri untuk belajar.
1.1.4 Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 2012 ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar siswa di sekolah, antara lain :
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru mencapai angka atau nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya yang baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi siswa
merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik
bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik
mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
c. Saingankompetisi
Saingan kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d.
Ego-involment Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui ada ulangan. Oleh karena itu pemberian ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi
yang diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa
grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
21
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah reinforcement positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi maka pemberianya harus tepat.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak akan menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. i.
Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
maksud. Hasrat untuk belajar itu berarti pada anak didik itu memang ada motivasi belajar sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu
kan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. k.
Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai dirasa berguna dan menguntungkan. Maka akan timbul gairah untuk
terus belajar.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar individu dapat tumbuh apabila ada orang lain yang mendorong individu tersebut
untuk belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar individu, diantaranya adalah memberi angka, mengetahui hasil dari
pekerjaannya, memberikan pujian, memberikan hukuman, hasrat untuk belajar, memberikan hadiah, saingankompetisi, ego involment, memberi ulangan, minat
dan tujuan yang diakui.
2.2 Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua