Petujuk Belajar Kompetensi yang Akan Dicapai Informasi Pendukung Latihan-Latihan Petunjuk Kerja atau Lembar Kerja Evaluasi

a. Petujuk Belajar

Komponen pertama ini meliputi petunjuk bagi pendidik maupun peserta didik. Di dalamnya dijelaskan tentang bagaimana pendidik mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana peserta didik mempelajari materi bahan ajar.

b. Kompetensi yang Akan Dicapai

Maksud komponen kedua ini adalah kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik. Di dalamnya terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian.

c. Informasi Pendukung

Informasi pendukung merupakan berbagai informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik akan semakin mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan mereka peroleh.

d. Latihan-Latihan

Komponen keempat ini merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan mereka setelah mempelajari bahan ajar sehingga kemampuan yang mereka pelajari akan semakin terasah dan terkuasai secara matang.

e. Petunjuk Kerja atau Lembar Kerja

Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa lembar kertas yang berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta didik berkaitan dengan praktik dan sebagainya.

f. Evaluasi

Komponen terakhir ini merupakan salah satu bagian dari proses penilaian. Di dalamnya terdapat sejumlah pertanyaan untuk mengukur penguasaan kompetensi yang berhasil mereka kuasai setelah mengikuti proses pembelajaran. Efektifitas atau proses pembelajaran dapat diketahui dalam evaluasi ini.

D. Pembelajaran Realistic Mathematic Education

1. Pengertian Realistic Mathematic Education

Realistic Mathematic Education RME diperkenalkan oleh Frudenthal Belanda yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. penggunaan kata realistik tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan kehidupan nyata real world, tetapi lebih mengacu pada fokus pendidikan matematika realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan situasi yang bisa dibayangkan imagineable oleh siswa. 35 RME adalah suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus buat matematika. Selanjutnya juga diakui bahwa sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didomonasi oleh 35 Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik Suatu Pendekatan Pembelajaran Matematika. 2012. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.20

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN MESIN PENGHALUS KAYU ( THICKNESSING PLANER )

25 161 1

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Modul TK J 147 edit rizkiM 3 mei PenambahanN

18 338 152

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50