Definisi Operasional METODE PENELITIAN

3.6.10 Dilakukan analisa parameter hasil ukur penelitian sebelum dan sesudah intervensi dengan metode statistik yang sesuai.

3.7 Definisi Operasional

3.7.1 Subjek penelitian : pasien obesitas yang menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dipoliklinik rumah sakit di kota Medan dan sudah memberikan izin tertulisnya untuk mengikuti penelitian ini. 3.7.2 Usia : Usia berdasarkan yang tertera di kartu tanda penduduk KTP dengan satuan hasil berupa tahun 3.7.3 Jenis Kelamin : berdasarkan yang tertera dikartu tanda penduduk KTP dengan hasil pria atau wanita. 3.7.4 Obesitas : diukur menggunakan indeks massa tubuh IMT dan dimasukkan dalam kategori obesitas menurut klasifikasi Asia Pasifik IMT ≥ 25 kgm 2 dan atau menggunakan parameter Lingkar Pinggang LP dengan ukuran 90 cm untuk pria atau 80 cm untuk wanita yang menggunakan alat meteran biasa 3.7.5 Obesitas sekunder: obesitas yang disebabkan oleh adanya penyakitkelainan endokrin sindroma Cushing, Pseudoparatiroidisme dll dan defek genetik. 3.7.6 Modifikasi Pola hidup : Latihan jasmani selama 30-60 menit, 3-5 kali dalam seminggu dengan target nadi 60-75 dari jumlah nadi maksimal disamping aktifitas sehari-hari yang harus tetap dilakukan dan perubahan pola makan selama 12 minggu atau lebih. 3.7.7 Penambahan Metformin dalam intervensi : Pemberian intervensi farmakologis dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I menggunakan Metformin dengan dosis : 3 x 500 mg selama 12 minggu, sedangkan kelompok kedua menggunakan plasebo dengan bentuk, ukuran dan warna yang sama dengan metformin yang digunakan. 3.7.8 Tekanan darah : tekanan darah rata-rata yang diambil dari hasil dua kali pemeriksaan yang hasilnya dinyatakan dalam satuan mmHg dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa merek Nova. 3.7.9 Parameter Antropometri : meliputi berat badan, IMT dan LP. Universitas Sumatera Utara 3.7.10 Kadar ADMA : merupakan hasil pemeriksaan serum pasien yang diambil oleh laboran dan menggambarkan kadar ADMA dalam serum dengan satuan mikromolliter µmoll. Sample ADMA diambil setelah pasien menjalani puasa selama 10-12 jam dan diambil pada saat awal penelitian dan pada akhir penelitian. Darah diambil dari regio fossa cubiti dan diperiksa dengan menggunakan kit khusus untuk penelitian dengan reagen kit produk DLD Adlerhorst 15. 22459 Hamburg.Germany.Cat : EA20196, Lot : AAE-140, ED : 31-03-2012 dengan menggunakan metode ELISA. Rentang standar kit adalah 0,1-5,0 umoll, limit deteksi 0,05 umoll. Dengan perkiraan hasil 0,4-0,75 umoll.

3.8 Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 35 97

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 1 21

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 2

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 7

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 14

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 1 5

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 2 22

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 7

Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Medis Dengan Atau Tanpa Metformin Terhadap Kadar Asymmetrical Dimethyl Arginine (ADMA) Pada Penderita Obesitas

0 0 19