Kesimpulan Saran Penelitian Terdahulu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

4. Penerapan sistem informasi akuntansi pada transaksi cash wthdrawal ATM berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian positif pada kepuasan konsumen PT.Bank Sumut Cabang Cabang Pembantu Setia Budi. 5. Penerapan sistem informasi akuntansi pada transaksi cash wthdrawal ATM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian negatif pada kepuasan konsumen PT.Bank Sumut Cabang Cabang Pembantu Setia Budi. 6. Penerapan sistem informasi akuntansi pada transaksi cash wthdrawal ATM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tanpa adanya penilaian pada kepuasan konsumen PT.Bank Sumut Cabang Cabang Pembantu Setia Budi.

5.2. Saran

Bedasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, dalam upaya meningkatkan kepusan karyawan, penulis mengajukan saran sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. PT.Bank Sumut Cabang Cabang Pembantu Setia Budi diharapkan untuk terus memperbaiki kualitas sistem informasi akuntansi agar meningkatkan penilaian positif konsumen. 2. PT.Bank Sumut Cabang Cabang Pembantu Setia Budi diharapkan untuk terus memperbaiki kualitas sistem informasi akuntansi agar menurunkan penilaian positif konsumen. 3. Dianggap perlu untuk mengkaji kembali penelitian ini atas masalah yang sama dengan menggunakan metode pendekatan, serta konsep peninjauan yang berbeda agar dapat dilakukan studi komparasi dan mendukung temuan-temuan baru. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Menurut Mulyadi sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pokok permasalahan 2001:6. Adapun pengertian lain yang mengatakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu Zaki Baridwan, 2002:2. Berdasarkan beberapa definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu rangkaian yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk melaksanakan aktivitas perusahaan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia atau organisasi Nurcaya,2010:36. Menurut Bodnar dan William S. Hopwood 2000:15 mendefinisikan informasi sebagai data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Menurut Jogiyanto 2000:24 kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu: a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, dimana informasi tersebut harus menggambar- kan keadaan sebenarnya. b. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi, Universitas Sumatera Utara karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi organisasi. c. Relevan,berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang utama bagi manajer karena informasi merupakan data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan Suwartha, 2010:249. Oleh karena itu, informasi menjadi unsur penting dalam pengambilan keputusan, baik oleh pihak manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan. Salah satu penyajian informasi adalah akuntansi, akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi Al Haryono Jusup, 2006:5.Akuntansi adalah seperang- kat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaiannya pelaporan informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk keputusan ekonomi Suwardjono, 2005 dalam Noviari, 2007:104. Adapun pengertian lain yang mengatakan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan data kuatitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaaan Zaki Baridwan, 2002:1 Universitas Sumatera Utara Chen 1999 meneliti tentang faktor-faktor yang menentukan alat kesuksesan dalam industri perbankan. Hasilnya mereka menyimpulkan bahwa reputasi dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kesuksesan bank, diikuti kemampuan manajemen, menjaga hubungan dengan konsumen, kecanggihan pelayanan, teknologi, likuiditas bank, lokasi bank, jumlah kantor cabang, dan lain- lain. Rusdarti 2004 meneliti pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelayanan pada loyalitas pelanggan di Bank BPD Semarang. Kesimpulan yang didapat adalah kualitas pelayanan dan nilai pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas. Nasabah memberikan penghargaan yang baik terhadap kinerja Bank BPD Semarang. Penelitian yang dilakukan oleh Andreassen dan Tor. W 1994 dengan judul Satisfaction, Loyalty, Reputation As Indicator Of Customer Orientation In Public Sector menyatakan bahwa reputasi merek menjadi sebuah issue dari sebuah sikap dan kepercayaan kepada penghargaan mereknama, imej dan kepuasan serta loyalitas pelanggan. Disamping itu reputasi merek adalah merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan terhadap perusahaan dan loyalitas. Lebih lanjut diuraikan bahwa reputasi merek dapat dijadikan sebagai dasar bagi pelanggan untuk membentuk sebuah komunitas pecinta merek tersebut. Dalam komunitas tersebut para pelanggan biasanya akan bertukar informasi mengenai ada tidaknya perkembangan produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan. Selanjutnya adanya komunitas merek ini dampaknya berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Universitas Sumatera Utara Penelitian Alfansal dan Sargeant 2000 terhadap bank-bank di Bengkulu, menemukan bahwa reputasi bank menjadi elemen terpenting bagi kesuksesan bank di Indonesia. Reputasi dipercaya sebagai salah satu dimensi penting dari inti produk core product dari pelayanan bank di Indonesia. Hasil ini didukung oleh penelitian Bloemer 1998, yang menunjukkan pentingnya citra bagi terbentuknya loyalitas bank. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Selnes, 1993 dalam Smith and Wright, 2004 terhadap para konsumen dari empat perusahaan yang berbeda asuransi jiwa, perusahaan telepon, universitas dan pemasok juga menunjukkan adanya pengaruh positif dari reputasi merek terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian Bharadwaj dalam Lee dan Cunningham, 2001 menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan merupakan salah satu sumber untuk membangun keunggulan bersaing bagi perusahaan jasa. Loyalitas pelanggan akan membuat perusahaan memiliki sumber pendapatan yang pasti dari pelanggan loyal sehingga akan membuat perusahaan tersebut mampu bersaing dalam jangka panjang. Hal ini dapat dipahami mengingat dalam persaingan yang makin meningkat, maka loyalitas pelanggan menjadi faktor yang penting karena pelanggan yang loyal sulit untuk dibujuk agar berpindah ke perusahaan lain. Dalam penelitian Smith dan Wright 2004 pada industri personal computer juga menyatakan tingginya loyalitas pelanggan akan menghasilkan keunggulan bersaing. Universitas Sumatera Utara 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi