Uji Autokorelasi Uji Heterokedatisitas Uji Multikolinearitas

2. Uji Autokorelasi

Menurut Wijaya dalam Haryadi dan Julianita, 2011 uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu disturben term-ed pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1. Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut menunjukkan adanya problem autokorelasi. Masalah autokorelasi sering terjadi pada data time series data runtun waktu. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson DW. Kriteria tes Durbin Watson DW : a. jika nilai D-W lebih kecil dari -2 maka terjadi autokorelasi positif. b. jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 maka tidak terjadi autokorelasi. c. jika nilai D-W lebih besar dari +2 maka terjadi autokorelasi negatif.

3. Uji Heterokedatisitas

Menurut Wijaya dalam Haryadi dan Julianita, 2011 heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedatisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedasititas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedatisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedatisitas yaitu dengan deteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas yang dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot dengan dasar analisis : Universitas Sumatera Utara a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas; b. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi gejala multikorelasi atau tidak. Mutikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0.1 atau VIF 10 Ghozali, dalam Hasdina 2013

3.6.2 Analisis Regresi