mengelola keuangan daerah, serta menyalurkan informasi keuangan daerah kepada stakeholders sehingga dapat menghemat waktu dan meminimalisir
kesalahan. Namun tidak hanya teknologi informasai saja, dibutuhkan pula penerapan standar penyusunan laporan keuangan seperti dalam PP No 71
tahun 2010 tentang SAP. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pemanfaatan TI dan
penerapan SAP akan berdampak pada peningkatana kualitas laporan keuangan. Peningkatan pemanfaatan TI akan memberi kemudahan untuk
menerapkan SAP sehingga berimplikasi pada kualitas laporan keuangan yang lebih baik, hal ini karena penyusunan LKPD yang berkualitas
memerlukan adanya TI yang mempermudah penerapan SAP.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM, pemanfaatan TI, dan penerapan SAP terhadap kualitas laporan
keuangan secara langsung. Selain itu juga pengaruh tidak langsung kompetensi SDM dan pemanfaatan TI terhadap kualitas laporan keuangan
melalui penerapan SAP. Berdasarkan data yang dapat diolah yaitu sebanyak 35 data dengan menggunakan SmartPLS 3.0 menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut: 1.
Kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Yogyakarta.
2. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap penerapan
standar akuntansi pemerintahan Kota Yogyakarta. 3.
Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Yogyakarta.
4. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap penerapan
standar akuntansi pemerintahan Kota Yogyakarta. 5.
Penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Yogyakarta.
6. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan SKPD Kota Yogyakarta melalui penerapan standar akuntansi pemerintahan.
7. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan SKPD Kota Yogyakarta melalui penerapan standar akuntansi pemerintahan.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang meliputi: 1.
Penelitian hanya dilakukan ada satu kota saja yaitu Kota Yogyakarta, karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga.
2. Penelitian ini menggunakn metode pengumpulan data menggunakan
kuesioner saja sehingga dimungkinkan jawaban responden berbeda dengan yang sesungguhnya.
3. Dalam penelitian ini satu kuesioner untuk satu SKPD, sehingga kurang
mewakili jawaban responden secara keseluruhan
C. Saran
Berikut ini beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1.
Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas obyek penelitian yaitu SKPD se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga hasilnya dapat
digeneralisasi. 2.
Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya sebaiknya dengan wawancara langsung kepada responden agar jawaban yang diperoleh lebih
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 3.
Penelitian selanjutnya menyebar kuesioner 2 atau 3 kuesioner untuk satu SKPD namun tetap dihitung satu kuesioner.