Jumlah Daun HASIL DAN PEMBAHASAN

hara, sinar matahari sebagai sumber energi dan karbohidrat dari hasil fotosintat yang cukup Fitner dan Hay, 1994. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa semua perlakuan memberikan hasil yang sama kecuali pada perlakuan B pupuk Bio-slurry 5 tonhektar. Hal tersebut dikarenakan pupuk kandang dan Bio-slurry dapat diserap dengan baik oleh tanaman. Dengan demikian perlakuan pupuk kandang memiliki pengaruh yang sama terhadap tanaman terutama pada jumlah daun sehingga dapat dikatakan sementara bahwa pengaruh pupuk kandang dapat digantikan oleh pupuk Bio-slurry. Salah satu unsur hara yang dibutuhkan untuk pembentukan daun adalah N, ketika unsur N tercukupi maka pembentukan daun lebih maksimal. Pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-4 disajikan pada gambar 2. Gambar 2. Pertumbuhan jumlah daun tiap minggunya pada masing-masing perlakuan A. Pupuk Kandang 10 tonhektar B. Pupuk Bio-slurry 5 tonhektar C. Pupuk Bio-slurry 7,5 tonhektar D. Pupuk Bio-slurry 10 tonhektar E. Pupuk Bio-slurry 12,5 tonhektar Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa pada minggu ke-1 sampai minggu ke-2 tiap perlakuan mengalami pertambahan jumlah daun. Pada minggu ke-2 hingga minggu ke-3 perlakuan B Bio-slurry 5 tonhektar dan C Bio-slurry 7,5 tonhektar 0,00 5,00 10,00 15,00 1 2 3 4 hela i Minggu ke- Jumlah Daun A B C D E mengalami penurunan jumlah daun karena sebagian daun mati. Selanjutnya, pada minggu ke-3 hingga minggu ke-4 tiap perlakuan mengalami pertambahan jumlah daun. Perlakuan A pupuk kandang 10 tonhektar memiliki jumlah daun cenderung lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Sedangkan jumlah daun terendah ditunjukan pada perlakuan B Bio-slurry 5 tonhektar. Pupuk kandang dengan dosis 10 tonhektar dan slurry 12,5 tonhektar pertumbuhan jumlah daun pada minggu ke- 3 sampai minggu ke- 4 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lainya. Hal ini diduga karena pupuk kandang dan pupuk Bio-slurry 12,5 tonhektar mampu memberi asupan unsur hara organik secara kontinyu. Sesuai dengan pendapat Wijaya 2008 bahwa pemberian pupuk organik yang bayak mengandung unsur hara nitrogen pada tanaman akan mendorong pertumbuhan organ-organ yang berhubungan denagan fotosintesis yaitu daun.

C. Berat Segar Tanaman

Berdasarkan hasil sidik ragam berat segar tanaman pada tabel 3 menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang dosis 10 tonhektar dan Bio-slurry 12,5 tonhektar pengaruhnya berbeda nyata dengan perlakuan lain, tingginya berat segar tanaman dipengarui oleh kandungan air dalam tubuh tanaman hasil asimilasi yang diproduksi oleh jaringn hijau distranslokasikan ke bagian tubuh tanaman untuk pertumbuhan, perkembangan, cadangan makanan dan pengelolaan sel. Tingginya berat segar tanaman diduga juga karena faktor jumlah dan luas daun, serta berat segar akar yang relatif tinggi. Menurut Hasibuan 2004 kandungan air pada tanah merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh pemberian pupuk anorganik sebagai tambahan unsur hara makro di dalam tanah terutama unsur hara N sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pembentukannya, terutama dalam pertumbuhan vegetatif tanaman. Sehingga apabila pertumbuhan vegetatif tanaman optimal maka akan diperoleh kondisi tanaman yang optimal pula. Pertumbuahan tanaman yang optimal akan menghasilkan berat segar tanaman yang tinggi. Kegiatan fisiologi tanaman dalam penyerapan unsur hara melalui akar selama pertumbuhan yang tergatung pada ketersediaan air yang menyebabkan daya serap akar tinggi sehingga tanaman dapat menyerap air lebih bayak selain itu dapat juga disebabkan tanaman sudah dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan untuk mendukung proses pertumbuhan tanaman dari unsur hara yang telah ada, juga berat segar tanaman dapat dipengarui oleh kandungan air yang terdapat dalam tubuh tanaman Dwidjoseputro, 1983.

D. Panjang Akar

Akar merupakan organ dari tanaman yang berperan penting dalam penyerapan air dan unsur hara dari tanah atau media tanam ke daun yang kemudian akan di fotosintesiskan dan disebarkan ke seluruh bagian tanaman. Dengan semakin banyak dan panjang akar tanaman maka akan semakin besar cakupan akar untuk menyerap air dan unsur hara dalam media tanam. Pengukuran panjang akar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh akar didalam perkembanganya sesuai dengan peran akar bagi pertumbuhan tanaman. Pengukuran panjang akar dilakukan dengan mengukur panjangnya akar dari leher akar sampai ke ujung akar dengan menggunakan penggaris dan dinyatakan dalam satuan cm.