lxxiv 4
Salmonella Negatif kol25g
Negatif kol25g MA PPOM
74MIK06 MS
a. Uji Angka Lempeng Total ALT
Untuk mengetahui bahwa produk olahan pangan tidak mengalami perubahan sifat serta bebas dari kontaminasi mikroba, maka diperlukan uji
mikrobiologis, yang meliputi pengujian Angka Lempeng Total. Pengujian Angka Lempeng Total ALT digunakan untuk menetapkan angka
bakteri anaerob mesofil dalam makanan dan minuman dengan menginokulasikan pada media lempeng agar, media agar yang digunakan adalah PCA. Kemudian
diinkubasi pada suhu 35°C – 37° C. Dalam persyatan Uji cemaran Mikrobiologi, salah satu pengujian yang
dilakukan yaitu uji Angka Lempeng Total ALT. Persyaratan yang disyaratkan dalam SNI 01-3707-1995 untuk Abon Ikan Tuna bahwa Angka Lempeng Total yaitu Maks 5
x 10
4
kolg. Pada Uji Angka Lempeng Total, dibuat pengenceran hingga 10
-5
dengan pengencer larutan PDF. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan koloni yang tumbuh
secara terpisah dan agar dapat dihitung dengan mudah. Hal ini akan sangat membantu terutama untuk sampel dengan cemaran yang sangat tinggi. Setiap
tahap pengenceran, harus dilakukan homogenisasi sampel yang merupakan tahap pendahuluan yang berguna untuk membebaskan sel bakteri yang mungkin
terlindung partikel sampel dan untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin.
Media penumbuh yaitu PCA dan ditambah dengan TTC Tri Phenyl Tetrazalim Chlotide. Penambahan TTC ini bertujuan untuk membantu dalam
menghitung mikrobia yang tumbuh pada cawan petri. Dimana TTC ini akan diserap oleh mikrobia sehingga pada saat pertumbuhan, mikrobia akan berwarna merah.
Hal ini dapat membedakan antara mikrobia yang tumbuh dengan media dalam cawan petri sehingga mikrobia yang tumbuh dapat dihitung. Untuk penumbuhan
mikrobia, waktu inkubasi pada suhu 35°-37° C selama 24 jam sampai 48 jam dengan posisi cawan petri dibalik. Pengamatan dan perhitungan dilakukan pada inkubasi
setelah 24 jam dan 48 jam. Dari hasil perhitungan uji angka lempeng total pada sampel abon ikan tuna
yaitu 40 x 10
5
kolonigram. Hasil ini tidak sudah sesuai dengan persyaratan yang
lxxv
telah ditetapkan SNI 01-3707-1995 bahwa cemaran mikroba yang mensyaratkan angka lempeng total pada abon ikan tuna maksimal 5 x 10
4
kolgr. Berdasarkan hasil pengujian sampel produk olahan ikan Abon Ikan Tuna
yang tersaji dalam tabel diatas bahwa produk ini tidak memenuhi syarat atau TMS uji cemaran mikroba SNI 01-3707-1995. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
beberapa faktor seperti pengambilan bahan dasar ikan tuna yang mudah terkontaminasi dan proses pembuatannya yang banyak melibatkan alat-alat rumah
tangga yang sterilitasnya kurang terjamin. Dengan demikian secara umum tingkat higiene dan sanitasi proses
pengolahan masih rendah bila dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia. Rendahnya higiene Abon Ikan Tuna yang diuji
disebabkan karena tingginya cemaran mikroba yang mencemari sampel tersebut. Jumlah cemaran mikroba mencerminkan kualitas mikrobiologi pangan Abon Ikan
Tuna. Dengan hasil uji Angka Lempeng Total pada sampel abon ikan tuna yang
tidak memenuhi syarat maka dari pihak Balai Besar POM akan menindak lanjuti hasil pengujian kepada pihak produsen yang memproduksi Abon Ikan Tuna untuk
memperbaiki sistem produksi dan bahan baku yang digunakan yaitu dengan menerapkan higiene dan sanitasi yang baikhigienis atau good manufacuring
practice GMP.
b. Uji M PN Coliform