BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Efikasi Diri
Menurut Bandura dalam Febriani 2014:6 Efikasi diri merupakan keyakinan bahwa seseorang mampu melaksanakan tugas,mencapai tujuan dan
mengatasi rintangan dalam berbagai situasi. Menurut Robert 2008 orangyang percaya akan kemampuan dankeyakinan yang ia milikimenunjukkan pencapaian
hasil yangbaik. Pengertian ini menunjukkanpengaruh efikasi diri menentukankesuksesan pencapaian seseorang.Efikasi diri yang tinggi
akanmemberikan insiatif dan ketekunanuntuk meningkatkan usaha dankinerja seorang.Efikasi yang rendahakan mengurangi usaha dan kinerjaseseorang.
Greogory 2010 mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk
mengetahuikemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk kontrol terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya.
Sedangkan Laura2012 efikasi diri merupakan salah satu faktor personal yang menjadi perantara atau mediator dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor
lingkungan. Artinya efikasi diri dapat menjadi penentu keberhasilan perfomansi dan pelaksanaan pekerjaan. Efikasi diri juga sangat mempengaruhi pola pikir,
reaksi emosional dalam membuat keputusan. Menurut Greogory dalam Hutasohit 2016:18,efikasi diri diperoleh, ditingkatkan, atau berkurang melalui salah satu
atau kombinasi dari empat sumber pengalaman menguasai sesuatu, pengalaman vikarius, persuasi social
, kondisi fisik dan emosional. Dengan setiap metode,
Universitas Sumatera Utara
informasi mengenai diri sendiri dan lingkungan akan diproses secara kognitif dan bersama-sama dengan kumpulan pengalaman sebelumnya, akan mengubah
persepsi mengenai efikasi diri. Menurut Bandura dalam Wulandari 2014:4 empat sumber efikasi diri, antara lain:
1. Pengalaman menguasai sesuatu Master experience Pengalaman menguasaisesuatu adalah sumber informasi yang paling
berpengaruh dalam efikasi diri. Ini merupakan pengalaman langsung kita sehingga kesuksesan akan menaikkan efikasi atau keyakinan dan kegagalan
akan menurunkan efikasi atau keyakinan. 2. Pengalaman vikarius Vicarious Experience
Pengalaman vikarius merupakan pengalaman dari orang lain yang memberi contoh penyelesaian. Efikasi diri akan meningkat pada saat kita mengamati
pencapaian orang lain yang mempunyai kompetensi yang sama atau seimbang, namun akan berkurang pada saat kita melihat teman kita gagal.
3. Persuasi sosial Social Persuasion Persuasi sosial disebut juga umpan balik spesifik atas kinerja. Persuasi sendiri
dapat membuat siswa menyerahkan usaha, mengupayakan strategi-strategi baru, atau berusaha cukup keras untuk mencapai kesuksesan.
4. Kondisi fisik dan emosional Arousai Kondisi fisik dan emosional maksudnya tingkat Arousai mempengaruhi
efikasi diri, tergantung pada Arousai itu diinterpretasikan pada saat siswa menghadapi tugas tertentu, apakah siswa merasa cemas dan khawatir
menurunkan efikasi atau passion bergairah menaikkan efikasi.
Universitas Sumatera Utara
Dari keempat hal tersebut dapat menjadi sarana bagi tumbuh dan berkembangnyaefikasi diri dapat diupayakan untuk meningkatkan dengan
membuat manipulasi melalui empat hal tersebut. Menurut Bandura dalam Mahmudi dan Suroso 2014:186 mengungkapkan bahwa perbedaan efikasi diri
pada setiap individu terletakpada tiga aspekkomponen, yaitu : magnitude tingkat kesulitan tugas, strength
kekuatankeyakinan, dan generality generalitas.Masing - masing aspek mempunyai implikasipenting di dalam
kinerja individu yang secaralebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Magnitude tingkat kesulitan tugas
yaitu suatu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan
dicoba individu berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukan tugas tertentu yang dapat
dilaksanakannya dan menghindari situasi atau perilaku di luar batas kemampuannya
2. Strength
kekuatan keyakinan yaitu aspek yang berkaitan dengan kekuatan keyakinan individu atas
kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan walaupun
mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang. 1. Generality generalitas, yaitu hal yang ber- kaitan dengan luas cakupan
tingkah lakudiyakini oleh individu mampu dilaksanakan. Menurut Bandura dalam Ula 2014:9 efikasi diri terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Level
Level berhubungan dengan taraf kesulitan tugas, mengacu pada taraf kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu mengatasinya. Tingkat
efikasi diri seseorang berbeda satu sama lain. Tingkatan kesulitan dari sebuah tugas, apakah sulit atau mudah akan menentukan efikasi diri.
2. Strenght Berkaitan dengan kekuatan penilaian tentang kecakapan individu. Strength
ini juga mengacu pada derajat kemantapan individu terhadap keyakinan yang dibuatnya. Keyakinan individu dalam mempertahankan perilaku
tertentu, terkait dari efikasi diri seseorang ketika berhadapan dengan tuntutan tugas atau suatu permasalahan. Dimana semakin tinggi taraf
kesulitan tugas, semakin lemah keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya.
3. Generality Generality
merupakan suatu konsep bahwa efikasi diri seseorang tidak terbatas pada situasi yang spesifik saja. Berkaitan dengan keyakinan
individu akan kemampuannya melaksanakan tugas di berbagai aktivitas. Aktivitas yang bervariasi menuntut individu yakin atas kemampuannya
dalam melaksanakan tugas atau aktivitas tersebut, apakah individu merasa yakin atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Smith,dkk dalam Ula 2014:12 indikator dari efikasi diri yaitu: a. Yakin dapat melakukan tugas tertentu, individu yakin dapat
melakukan tugas tertentu yang mana individu sendirilah yang menetapkan tugas target apa yang harus diselesaikan
b. Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
c. Yakin bahwa individu mampu berusaha dengan keras, gigih dan tekun dalam rangka menyelesaikan tugas dengan menggunakan
segala daya yang dimiliki. d. Yakin bahwa dirinya mampu bertahan menghadapi hambatan dan
kesulitan yang mucul serta mampu bangkit dari kegagalan. e. Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi atau
kondisi.
2.1.2 Lingkungan Keluarga