HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Histogram Nilai Hasil Belajar Kelas PJBL dan Inquiry 37 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Tabel Komposisi Udara Kering Pada Permukaan Bumi 24 Tabel 3.1 Desain Rancangan Penelitian 27 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Hasil Belajar Biologi Materi Pencemaran Lingkungan 29 Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Kelas PJBL dan Inquiry 36 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Kelas PJBL dan 37 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data 38 Tabel 4.4 Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar 39 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 46 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 49 Lampiran 3. Instrumen Penelitian 72 Lampiran 4. Kunci Jawaban 79 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 80 Lampiran 6. Rubrik Penilaian Project 92 Lampiran 7. Rubrik Penilaian Produk 94 Lampiran 8. Uji Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran 95 Lampiran 9. Daya Beda Butir Soal 96 Lmpiran 10. Perhitungan Validitas Butir Soal 98 Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 100 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 101 Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran 103 Lampiran 14. Lampiran Uji Instrumen 105 Lampiran 15. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas Data 107 Lampiran 16. Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas Data 111 Lampiran 17. Pengujian Uji Hipotesis 114 Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa 118 Lampiran 19. Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians Nilai 122 Lampiran 20. Tabel Uji F 126 Lampiran 21. Tabel Harga Kritik 130 Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 135 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di Negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Beberapa masalah yang sering muncul pada saat proses kegiatan belajar mengajar adalah kebanyakan siswa lebih pasif, enggan, takut atau malu untuk mengemukakan pendapatnya. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik kita lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Seharusnya, pembelajaran biologi yang baik adalah pembelajaran yang dilandaskan pada prinsip keterampilan proses, dimana siswa di didik untuk menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep sendiri. Guru merupakan factor yang sangat penting dalam mempengaruhi kondisi belajar siswa. Guru memegang peranan dan menentukan metode pembelajaran, yang paling sesuai dengan materi pembelajaran dan kebutuhan belajar siswa. Dengan anggapan bahwa setiap jenis metode pembelajaran hanya sesuai untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda, guru harus membedakan metode yang berbeda pula. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, dibutuhkan ketepatan dalam memilih teknik mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki ketrampilan menggunakan model dan teknik mengajar di dalam menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan teknik mengajar yang membuat suasana kelas menyenangkan, maka siswa akan termotivasi dan aktif di dalam belajar, sehingga kemungkinan besar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat. Memilih model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Pada dasarnya, tidak ada satu model pembelajaran yang tepat digunakan pada setiap materi, sebab setiap model pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran biasanya digunakan berbagai model yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Stabat Kabupaten Langkat, pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan metode ceramah, diskusi serta tanya jawab. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Bapak Burhanuddin Simamora guru bidang studi biologi, beliau mengatakan bahwa hasil belajar siswa khususnya biologi masih rendah. Dari hasil ujian tengah semester dan ulangan harian, sebanyak 50 siswa yang nilai ujiannya dibawah Kriteria Ketuntasan Minumum KKM yaitu70 dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X yaitu 64,2 . Hal ini juga sesuai dengan pengalaman peneliti selama mengikuti PPLT Program Pengalaman Lapangan Terpadu disekolah tersebut. Banyak siswa yang mengatakan bahwa belajar biologi cenderung membosankan karena berupa hafalan dan siswa juga cenderung bersikap pasif. Meskipun siswa diajar dengan metode diskusi serta tanya jawab, pada kenyataannya hanya ada beberapa orang siswa saja yang aktif dan proses dalam diskusi serta tanya jawab. Hal itu membuktikan bahwasannya siswa merasa tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode yang digunakan selama ini. Hal ini sejalan dengan Sanjaya 2011 yang menyatakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran didalam kelas yang diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Akibatnya, setelah peserta didik lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E(LC3E)

0 7 59

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 90

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDOMULYO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 89

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJ

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 2 WELAHAN EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI

2 14 144

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

2 11 13

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7