Komunikasi Komunikasi Massa Kerangka Teori

2.2.1 Komunikasi

Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatus yang berarti berbagi atau milik bersama. Komunikasi menurut Lexicographer ahli kamus bahasa, menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan Fajar, 2009:31. Manusia sebagai makhluk sosial sangat memerlukan sebagai hal paling mendasar dalam berinteraksi. Hal ini dilakukan untuk kebutuhan dirinya sendiri maupun orang lain. Tentunya komunikasi juga dilakukan dengan berbagai tujuan sebab komunikasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar sesuai dengan keinginan dari pelakunya. Menurut Laswell, komunikasi meliputi lima unsur yakni: komunikator communicator, source, sender, pesan message, media channel, media, komunikan, dan efek effect. Berdasarkan paradigma Laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu Effendy, 2003:19. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa merupakan keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati Effendy, 2007: 11.

2.2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut para ahli adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan media massa. Sedangkan menurut Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction to the study of communication menyatakan bahwa komunikasi massa adalah: “First, mass communication is communication addressed to the masses, to an extremely large audience. This does not mean that the audience includes all people or that is large and generally rather poorly defined. Second, mass Universitas Sumatera Utara communication is perhaps most easily and most logically defined by it form: television, radio, newspaper, magazine, film, books, and tapes.” Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan pada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliput seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar pada umumnya agar sukar didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual komunikasi. Barangkali akan lebih mudah dan lebih egois bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, majalah, film, buku, dan pita McQuail, 2011: 65. Nuruddin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa 2004: 19, mengemukakan ciri-ciri komunikasi massa adalah: 1. Komunikator bukan satu orang, tetapi kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. 2. Komunikan bersifat heterogen yang artinya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan beragam, agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. 3. Pesan yang bersifat umum sehingga pesan tersebut tidak disengaja untuk golongan tertentu. 4. Komunikasi berlangsung satu arah yakni dari media massa ke khalayak dan tidak sebaliknya. 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan sehingga khalayak dapat menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis seperti, pemancar untuk media elektronik mekanik atau elektronik. 7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper pentapis informasipalang pintupenjaga gawang yang merupakan orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Televisi