Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Analisis Statistik Deskriptif

31 KLBF Kalbe Farma Tbk 32 UNVR Unilever Indonesia Tbk

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari : 1. Laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2012-2014 yang didapat dari website BEI http:www.idx.co.id , 2. Data kepemilikan saham dan leverage yang didapat dari Indonesia Capital Market Directory ICMD.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Metode kepustakaan dilakukan dengan cara penelusuran data secara langsung melalui media cetak buku, tesis, jurnal, skripsi dan media elektronik catalog perpustakaan, laporan BEI, situs internet.

3.9 Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan diversifikasi produk dan leverage perusahaan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif statistik, Universitas Sumatera Utara Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis. Uji Hipotesis dilakukan dengan analisis regresi data panel.

3.9.1 Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan statistika yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang berupa nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, minimum Ghozali 2009. Statistik deskriptif mendeskripsikan data sehingga informasi lebih jelas dan mudah dipahami. Dalam penelitian ini,analisis statistik digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai diversifikasi produk perusahaan, kepemilikan pemerintah dan struktur modal.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolonearitas Ghozali 2009 .

3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali 2009. Dalam penelitian ini uji normalitas dideteksi dengananalisis statistic non-parametik kolmogorov-smirnov.Analisis statistic yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji non-parametik One- Universitas Sumatera Utara Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Normalitas data terjadi apabila hasil dari uji Kolgomorov-smirnov lebih dari 0,05 Ghozali 2011.

3.9.2.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan Run Test. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Jika data residual acak atau random, maka dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan korelasi antarresidual. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : Residual acak Ha : Residual tidak acak Pedoman pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi a. Apabila profitabilitas nilai test signifikan secara statistic maka Hoditolak, yang berarti residual tidak acak, atau terjadi autokorelasi. b. Apabila profitabilitas nilai test tidak signifikan secara statistic makaHo diterima, yang berarti residual acak, atau tidak terjadi autokorelasi.

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastistitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode Universitas Sumatera Utara pengamatan yang lain Lubis dkk, 2007 : 34. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan keperiode pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot untuk melihat hubungan antara nilai yang diprediksi dengan studentized Delete Residual nilai tersebut.

3.9.2.4 Uji Multikolonearitas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali 2009. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam regresi dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel indenpenden yang dipilih yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolonieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel-variabel indenpendennya Ghozali 2009.

3.9.3 Pengujian Hipotesis

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Data panel merupakan gabungan data cross section dan data time services. Universitas Sumatera Utara

3.9.3.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji determinasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel indenpenden, tapi karena R² mengandung kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel indenpenden yang dimasukkan ke dalam model, maka dalam penelitian ini menggunakan adjusted R² berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R² semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2012 sampai 2014. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 32 perusahaan dengan time series 3 tahun sehingga jumlah observasi penelitian berjumlah 96 data. Variabel independen yang digunakan adalah diversifikasi berhubungan dan diversifikasi tidak berhubungan. Variabel dependen yang digunakan struktur modal dan variabel moderating yang digunakan adalah kepemilikan pemerintah. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi berganda serta pengujian variabel moderating dengan menggunsksn uji residual. Uji residual dipilih dikarenakan pengujian moderating dengan menggunakan uji residual memiliki risiko yang rendah akan terjadinya multikolinieritas. Kepemilikan pemerintah merupakan variabel moderating jika setelah dilakukan pengujian residual nilai koefisien parameternya adalah negatif dan signifikan.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel diversifikasi berhubungan, diversifikasi tidak berhubungan, kepemilikan pemerintah, dan struktur modal. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Diversifikasi Berhubungan, Diversifikasi Tidak Berhubungan, Kepemilikan Pemerintah, dan Struktur Modal Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Diversifikasi Berhubungan 96 .6355 .7866 .689059 .0316328 Diversifikasi Tidak Berhubungan 96 .6355 .7257 .680384 .0204370 Struktur Modal Perusahaan 96 11.3994 19.2795 15.009699 1.7909997 Struktur Modal Perusahaan 96 .0372 1.2149 .451348 .2397676 Kepemilikan Pemerintah 96 1 .62 .487 Valid N listwise 96 Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui diversifikasi berhubungan minimum adalah 0,6355 dan maksimum 0,7866. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari diversifikasi berhubungan adalah 0,689059 dan 0,0316328. Diketahui diversifikasi tidak berhubungan minimum adalah 0,6355, dan maksimum 0,7257. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari diversifikasi tidak berhubungan adalah 0,680384 dan 0,0204370. Diketahui nilai kepemilikan pemerintah minimum adalah 0, dan maksimum 1. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari kepemilikan pemerintah adalah 0,62 dan 0,487. Diketahui nilai struktur modal minimum adalah 0,0372, dan maksimum 1,219. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari struktur modal adalah 0,4513 dan 0,2397. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Asumsi Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Struktur Modal Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderaring (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)

0 28 115

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Diversifikasi Terhadap Struktur Modal Perusahaan dengan Kepemilikan Pemerintah sebagai Variabel Moderator Doc76

0 0 1

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Diversifikasi Operasional Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Diversifikasi - Pengaruh Diversifikasi Operasional Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Diversifikasi Operasional Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

Pengaruh Struktur Dewan Terhadap Voluntary Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 100

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN MELALUI STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

0 1 10