5. 1. 2. 5. Distribusi Frekuensi Mikroorganisme dengan Jenis Infeksi Nosokomial
Berikut adalah hubungan yang didapat pada penelitian ini:
Tabel 5. 5 Distribusi Frekuensi Mikroorganisme dengan Jenis Infeksi Nosokomial
Mikroorganisme
ISK VAP
IADP IDO
Total N
N N
N N
A. baumannii 9
27,3 7
36,8 1
16,7 0,0
17 26,6
E. cloacae 2
6,1 0,0
0,0 0,0
2 3,1
E. faecalis 2
6,1 0,0
0,0 0,0
2 3,1
E. faecium 2
6,1 0,0
0,0 0,0
2 3,1
E. coli 6
18,2 1
5,3 1
16,7 1
16,7 9
14,1 K. pneumoniae
6 18,2
7 36,8
2 33,3
0,0 15
23,4 K. kristinae
2 6,1
0,0 0,0
0,0 2
3,1 P. aeruginosa
4 12,1
4 21,1
0,0 1
16,7 9
14,1 S. aureus
0,0 0,0
1 16,7
4 66,7
5 7,8
S. hominis 0,0
0,0 1
16,7 0,0
1 1,6
Total 33
100,0 19
100,0 6
100,0 6
100,0 64
100,0 Pada penelitian ini jenis infeksi nosokomial terbanyak adalah Infeksi
Saluran Kemih ISK. Bakteri penyebab ISK terbanyak adalah Acinetobacter baumanni dengan jumlah 9 27,3 diikuti dengan Escherichia coli dan
Klebsiella pneumoniae dengan jumlah masing-masing 6 18,2.
Universitas Sumatera Utara
5. 1. 2. 6. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Mikroorganisme dengan Asal Spesimen
Berikut adalah hubungan yang didapat pada penelitian ini:
Tabel 5. 6 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Mikroorganisme dengan Asal Spesimen
Klasifikasi Urine
Sputum Darah
Pus Total
N N
N N
N
Gram + 6
18,2 0,0
2 33,3
4 66,7
12 18,8
Gram - 27
81,8 19
100,0 4
66,7 2
33,3 52
81,2 Total
33 100,0
19 100,0
6 100,0
6 100,0
64 100,0
Pada penelitian ini ditemukan asal spesimen terbanyak adalah urine dengan jumlah bakteri gram positif sebanyak 6 18,2 dan gram negatif
sebanyak 27 81,8.
5. 2. Pembahasan 5. 2. 1. Distribusi Data Penelitian
5. 2. 1. 1. Distribusi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial
Dari 58 sampel penelitian didapatkan mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial paling banyak merupakan Acinetobacter baumannii sebesar 22,4,
diikuti dengan Klebsiella pneumonia sebesar 20,7. Berbeda dengan hasil penelitian Dasgupta, et al pada tahun 2015 dengan
total 38 sampel ditemukan bahwa mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa sebesar 32,50 diikuti dengan
Escherichia coli sebesar 17,50.
29
Menurut Pradhan, et al pada tahun 2014 dengan total sampel 32 ditemukan bahwa mikroorganisme yang paling banyak ditemukan adalah
Acinetobactersp.40,4, diikuti dengan Pseudomonas sp.38,4.
30
Universitas Sumatera Utara
Eksistensi Acinetobacter baumannii terkait dengan banyaknya jumlah mikroorganisme, bersifat resisten, multi drug resistance organism, dan faktor
higenitas dari pasien, petugas kesehatan maupun lingkungan sekitarnya. Proses infeksi pada Acinetobacter baumannii diinisiasi dengan adhesi
bakteri ke sel pada host, dilanjutkan dengan multiplikasi, kolonisasi dan infeksi. Adhesi sel pada host dimediasi oleh molekul adhesin sebagai faktor virulensi.
Adhesin biasanya ditemukan dalam bentuk protein hemaglutinin yang terikat pada permukaan sel pada host.
31
5. 2. 1. 2. Distribusi Klasifikasi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial