1. 2. Distribusi Frekuensi Mikroorganisme dengan Jenis Infeksi Nosokomial 1. 2. 6. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Mikroorganisme dengan Asal Spesimen 2. Pembahasan 2. 1. Distribusi Data Penelitian 2. 1. 1. Distribusi Mikroorganisme P

5. 1. 2. 5. Distribusi Frekuensi Mikroorganisme dengan Jenis Infeksi Nosokomial Berikut adalah hubungan yang didapat pada penelitian ini: Tabel 5. 5 Distribusi Frekuensi Mikroorganisme dengan Jenis Infeksi Nosokomial Mikroorganisme ISK VAP IADP IDO Total N N N N N A. baumannii 9 27,3 7 36,8 1 16,7 0,0 17 26,6 E. cloacae 2 6,1 0,0 0,0 0,0 2 3,1 E. faecalis 2 6,1 0,0 0,0 0,0 2 3,1 E. faecium 2 6,1 0,0 0,0 0,0 2 3,1 E. coli 6 18,2 1 5,3 1 16,7 1 16,7 9 14,1 K. pneumoniae 6 18,2 7 36,8 2 33,3 0,0 15 23,4 K. kristinae 2 6,1 0,0 0,0 0,0 2 3,1 P. aeruginosa 4 12,1 4 21,1 0,0 1 16,7 9 14,1 S. aureus 0,0 0,0 1 16,7 4 66,7 5 7,8 S. hominis 0,0 0,0 1 16,7 0,0 1 1,6 Total 33 100,0 19 100,0 6 100,0 6 100,0 64 100,0 Pada penelitian ini jenis infeksi nosokomial terbanyak adalah Infeksi Saluran Kemih ISK. Bakteri penyebab ISK terbanyak adalah Acinetobacter baumanni dengan jumlah 9 27,3 diikuti dengan Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae dengan jumlah masing-masing 6 18,2. Universitas Sumatera Utara

5. 1. 2. 6. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Mikroorganisme dengan Asal Spesimen

Berikut adalah hubungan yang didapat pada penelitian ini: Tabel 5. 6 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Mikroorganisme dengan Asal Spesimen Klasifikasi Urine Sputum Darah Pus Total N N N N N Gram + 6 18,2 0,0 2 33,3 4 66,7 12 18,8 Gram - 27 81,8 19 100,0 4 66,7 2 33,3 52 81,2 Total 33 100,0 19 100,0 6 100,0 6 100,0 64 100,0 Pada penelitian ini ditemukan asal spesimen terbanyak adalah urine dengan jumlah bakteri gram positif sebanyak 6 18,2 dan gram negatif sebanyak 27 81,8. 5. 2. Pembahasan 5. 2. 1. Distribusi Data Penelitian

5. 2. 1. 1. Distribusi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial

Dari 58 sampel penelitian didapatkan mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial paling banyak merupakan Acinetobacter baumannii sebesar 22,4, diikuti dengan Klebsiella pneumonia sebesar 20,7. Berbeda dengan hasil penelitian Dasgupta, et al pada tahun 2015 dengan total 38 sampel ditemukan bahwa mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa sebesar 32,50 diikuti dengan Escherichia coli sebesar 17,50. 29 Menurut Pradhan, et al pada tahun 2014 dengan total sampel 32 ditemukan bahwa mikroorganisme yang paling banyak ditemukan adalah Acinetobactersp.40,4, diikuti dengan Pseudomonas sp.38,4. 30 Universitas Sumatera Utara Eksistensi Acinetobacter baumannii terkait dengan banyaknya jumlah mikroorganisme, bersifat resisten, multi drug resistance organism, dan faktor higenitas dari pasien, petugas kesehatan maupun lingkungan sekitarnya. Proses infeksi pada Acinetobacter baumannii diinisiasi dengan adhesi bakteri ke sel pada host, dilanjutkan dengan multiplikasi, kolonisasi dan infeksi. Adhesi sel pada host dimediasi oleh molekul adhesin sebagai faktor virulensi. Adhesin biasanya ditemukan dalam bentuk protein hemaglutinin yang terikat pada permukaan sel pada host. 31

5. 2. 1. 2. Distribusi Klasifikasi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Nosokomial