Membangun dan Menerapkan Strategi Penelusuran

35 Tabel 6. Kemampuan mengetahui jenis format informasi Nomor Pertanyaan 6 Jawaban responden Ya Persentase Tidak Persentase Apakah Anda membatasi jenis format file dalam pencarian literatur? 38 52 36 48 Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebesar 52 atau sebanyak 38 responden menyatakan membatasi jenis format file dalam mencari literatur yang mereka butuhkan. Sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 36 responden atau sebesar 48 responden. Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa mahasiwa S2 pascasarjana Magister Kedokteran USU pada Layanan Digital sebagian besar 52 membatasi jenis format file dalam mencari literatur yang mereka butuhkan dan hampir setengah 48 tidak membatasi jenis format file dalam mencari literatur yang mereka butuhkan. Dalam menelusur informasi di internet ada banyak jenis format informasi yang bisa pengguna dapatkan, seperti format docx, pdf, mp3, video, dan lain sebagainya. Mahasiswa Magister Kedokteran USU dalam menelusur informasi di internet sebagian besar membatasi jenis format file informasi dalam mencari literatur yang mereka butuhkan. Hal ini sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh ALA yaitu salah satunya mengumpulkan sumber-sumber, yaitu kemampuan seseorang dalam melakukan proses pengumpulan berbagai sumber yang diperlukan baik dalam bentuk cetak dan non cetak, online dan komputerisasi, interview, para pakar, permohonan dokumen-dokumen pemerintah yang cocok, konsultasi dengan para pustakawan, dan para pakar lainnya untuk saran-saran tentang sumber tambahan yang diperlukan.

4.1.3. Membangun dan Menerapkan Strategi Penelusuran

Sebelum melakukan penelusuran informasi di internet, sangat penting bagi pengguna untuk membangun strategi penelusuran informasi terlebih dahulu agar nantinya didapat hasil penelusuran yang relevan dan sesuai dengan yang diharapkan pengguna. Setelah pengguna membangun strategi penulusuran, maka Universitas Sumatera Utara 36 setelah itu pengguna menerapkannya ke berbagai mesin pencari maupun database , baik mesin pencari yang umum seperti Google maupun mesin pencari yang khusus di bidang kedokteran yaitu Pubmed. Kemampuan mahasiswa dalam membangun dan menerapkan strategi penelusuran diukur dengan menggunakan kuisioner nomor 7, 8, 9 dan 10. Tabel 7. Kemampuan untuk menentukan mesin pencari Nomor Pertanyaan 7 Jawaban responden Ya Persentase Tidak Persentase Apakah PubMed termasuk mesin pencari? 58 78 16 22 Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebesar 78 atau sebanyak 58 responden menyatakan bahwa mengetahui bahwa PubMed adalah mesin pencari. Sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 16 responden atau sebesar 22 responden. Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa mahasiwa S2 pascasarjana Magister Kedokteran USU pada Layanan Digital pada umumnya 78 sudah mengetahui bahwa PubMed adalah mesin pencari dan sebagian kecil 22 tidak mengetahui bahwa PubMed adalah mesin pencari. PubMed adalah salah satu mesin pencari dibidang ilmu kedokteran dan kesehatan yang kontennya banyak berisi informasi tentang kedokteran dan kesehatan. Didalamnya terdapat banyak file-file kedokteran yang dapat diunduh secara gratis. Sangat penting bagi seorang mahasiswa kedokteran untuk mengetahui bahwa ada mesin pencari yang kontennya khusus mengenai ilmu kedokteran dan kesehatan agar mahasiswa dapat memaksimalkan pencarian informasi dibidang kedokteran. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh mahasiswa Magister Kedokteran USU sudah mengetahui bahwa PubMed adalah mesin pencari. Dengan demikian diharapkan mahasiswa Magister Kedokteran USU dapat mencari informasi kedokteran dengan maksimal dan sesuai harapan Universitas Sumatera Utara 37 Tabel 8. Kemampuan menentukan strategi penelusuran Nomor Pertanyaan 8 Jawaban responden Ya Persentase Tidak Persentase Apakah Anda menentukan strategi penelusuran terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang relevan? 63 85 11 15 Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebesar 85 atau sebanyak 63 responden menyatakan menentukan strategi penelusuran terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang relevan. Sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 11 responden atau sebesar 15 responden. Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa mahasiwa S2 pascasarjana Magister Kedokteran USU pada Layanan Digital pada umumnya 85 menentukan strategi penelusuran terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang relevan dan sebagian kecil 15 tidak menentukan strategi penelusuran terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang relevan. Mahasiswa Magister Kedokteran USU yang datang ke Layanan Digital Perpustakaan USU tentunya bermaksud untuk mencari informasi yang mahasiswa butuhkan. Kebutuhan informasi setiap mahasiswa berbeda-beda. Penelusuran informasi di internet berguna untuk mencegah pemborosan waktu, tenaga, dan biaya serta duplikasi penelitian. Maka dari itu untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut maka pengguna harus menentukan strategi penelusuran terlebih dahulu agar didapatkan informasi yang relevan. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh mahasiswa Magister Kedokteran USU telah menentukan strategi penelusuran sebelum menelusur informasi di internet. Hal ini sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh ALA yaitu pengguna yang terampil dalam menggunakan informasi salah satunya yaitu menetapkan strategi penelusuran. Universitas Sumatera Utara 38 Tabel 9. Kemampuan membatasi jenis format file dalam pencarian literatur Nomor Pertanyaan 9 Jawaban responden Ya Persentase Tidak Persentase Apakah Anda mengidentifikasi terlebih dahulu alat bantu penelusuran apa yang akan Anda gunakan dalam menelusur informasi di internet? 59 80 15 20 Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebesar 80 atau sebanyak 59 responden mengidentifikasi terlebih dahulu alat bantu penelusuran apa yang akan digunakan dalam menelusur informasi di internet. Sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 15 responden atau sebesar 20 responden. Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa mahasiwa S2 pascasarjana Magister Kedokteran USU pada Layanan Digital pada umumnya 80 mengidentifikasi terlebih dahulu alat bantu penelusuran apa yang akan digunakan dalam menelusur informasi di internet dan sebagian kecil 20 tidak mengidentifikasi terlebih dahulu alat bantu penelusuran apa yang akan digunakan dalam menelusur informasi di internet. Dalam mengidentifikasikan kebutuhan informasi diperlukan alat bantu penelusuran yang dapat digunakan untuk membantu mencari informasi. Alat-alat bantu tersebut antara lain OPAC, bibliografi, katalog, indeks, dan lain sebagainya. Dengan mengidentifikasikan alat bantu penelusuran, diharapkan mahasiswa Magister Kedokteran USU dapat mencari informasi dengan lebih cepat dan lebih spesifik. Dengan proses temu kembali yang lebih cepat diharapkan dapat menghemat waktu mahasiswa, sehingga mahasiswa Magister Kedokteran USU dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan kegiatan lainnya. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Magister Kedokteran USU mengidentifikasikan terlebih dahulu alat bantu penelusuran apa yang akan digunakan dalam menelusur informasi di internet. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 10. Kemampuan dalam menentukan database Nomor Pertanyaan 10 Jawaban responden Ya Persentase Tidak Persentase Apakah Medline termasuk database? 52 70 22 30 Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebesar 70 atau sebanyak 52 responden menyatakan mengetahui bahwa Medline adalah database. Sedangkan yang menjawab tidak sebanyak 22 responden atau sebesar 30 responden. Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa mahasiwa S2 pascasarjana Magister Kedokteran USU pada Layanan Digital sebagian besar 70 sudah mengetahui bahwa Medline adalah database dan hampir setengah 30 tidak mengetahui bahwa Medline adalah database. Medline adalah salah satu basisdata utama kedokteran. Medline adalah salah satu database yang paling terkenal yang mengindeks literatur kedokterankesehatan. Medline juga merupakan database biomedik umum terbesar di dunia dimana hampir sepertiga artikelnya mengenai biomedik. Oleh karena banyaknya artikel-artikel ini, maka untuk mendapatkan artikel yang diinginkan merupakan suatu tantangan. Sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui bahwa ada database yang kontennya khusus mengenai ilmu kedokteran dan kesehatan agar mahasiswa dapat memaksimalkan pencarian informasi dibidang kedokteran. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Magister Kedokteran USU sudah mengetahui bahwa Medline adalah database. Dengan demikian diharapkan mahasiswa Magister Kedokteran USU dapat mencari informasi kedokteran dengan maksimal dan sesuai harapan.

4.1.4. Melakukan Sistem Temu Balik Secara Online atau Pribadi dengan Menggunakan Berbagai Metode